Karena aku sayang kalian semua, jadi aku post satu bab lagi ya 😁
H A P P Y R E A D I N G
______________________________________
Sorak sorai penonton memenuhi lapangan basket in door menyemangati sekolah masing-masing yang sedang bertanding disana. Tepuk tangan dan teriakan girang beriringan dengan bola basket yang berhasil dimasukkan oleh Kharisma, pemain andalan SMAN 101 Jakarta. Sekolah mereka berhasil mengunggguli sekolah lawan.
Laki-laki itu berlari mengitari lapangan usai mencetak skor sambil melambai-lambaikan tangannya kearah penonton yang notabene fans-nya. Netranya menangkap gads berhijab yang duduk di antara penonton cewek di stadion, gadis itu ikut bertepuk tangan dan tersenyum membuat pipi Kharisma memerah seketika. Panndangan Fahima yang tak sengaja berpapasan dengan Kharisma membuatnya salah tingkah seketika dan mengalihkan pandangannya.
''GIle keren banget lo,'' salah satu anggota tim-nya menepuk punggung Kharisma dari belakang, bangga. Cowok itu menoleh dan mengangguk.
Akhirnya pertandingan usai yang berakhir dimenangkan tim basket SMAN 101 Jakarta--sekolahnya Kharisma.
Semua anggota tim basket Kharisma beristirahat di pinggir lapangan dan tidak sedikit yang memberi mereka ucapan selamat setelah penerimaan hadiah beberapa waktu lalu. Fahima melihat pemandangan itu--Kharisma dikerumuni para cewek yang menyelamatinya dan bahkan memberinya bunga. Fahima inngin sekali menghampiri sekalian memberikan bekal yang dititipkan padanya dari tante Jesik untuk putranya tapi Fahiima agak ragu dan malu untuk menghampiri.
Gadis itu terus maju beberapa langkah namun mundur dan berbalik lagi. Rasanya segan unntuk sekedar memberikan bekal ini tapi disisi lain ini amanah yang dititip untuknnya dan dia harus selesaikan.
Kharisma terkekeh. Sedari tadi ia memandangi tingkah gadis itu. Apa Kharisma samperin aja?
Baiklah. Akhirnya cowok itu memilih meninggalkan cewek-cewek yang mengerumuninya dan berlari kecil menghampiri Fahima.
''Hai,'' sapanya.
''Ha-hai,'' balas Fahima tak berani menatap langsung Kharisma. Tangan terus memegang tali tas bekal di bawah sana.
''Ini dari mama kan?'' Kharisma menyadarinya dan Fahima tersentak, ia gugup.
''I-iya, ini dari nyonya Jesika. Maaf telat kasi,'' cicitnya.
''Gak apa-apa.'' Kharisma meraih tas bekal tersebut. ''Mau makan bareng?'' tawarnya pada Fahima. Please mau. Cowok itu berharap di dalam hatinya.
''Ha?'' Fahima sedikit terkejut dan sumpah jantunngnya kini berdegup kencang.
''CIIEEE CIEEEE KHARISMA PEDEKATE NIIIIII.''
''GAS! GAS! JANGAN SAMPAI KENDOOOR!''
Anggota tim basketnya menyoraki dari balik punggungnya. Tangan Fahima semakin dingni dan debaran jantungnya semakin tak karuan. Kharisma merasa jengkel, cowokk itu berbalik sebentar dan memberikan jari tengahnya sambil bergumam, ''Shut up!''
Sementara teamn-temannya tertawa di seberang sana.
''Maaf aku udah kenyang,'' gumam Fahima. Dia mengurutuki dirinya. Fahima hanya tidak mau berdua-duaan dengan yang bukan mahromnya. Makan bersama? Ah~ sepertinya itu tidak bagus. Apalagi yang ada nanti akan ada fitnah tentang dirinya dan Kharisma.
Kharisma menghela napas. ''Ya udah gak apa-apa, temenin aku aja ya sekalian pulang bareng.''
Please kali ini jangan ditolak lagi. Kharisma benar-benar berharap.
Teman-temannya di belakang terus memperhatikan. Reaksi apa kira-kira kali ini yang akan didapat Kharisma dari Fahima? Bahkan mereka ada yang saling meremas lengan satu sama lain saking gregetnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Diary Aruna: Mentadabburi cinta ✔️
RomanceSeries ketiga dari "Bidadari Yang Tak Diinginkan." Mempunyai seorang adik menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Aruna. Namun, siapa sangka adik yang ia sayangi tak memiliki perasaan yang sama seperti dirinya. Ibrahim atau biasa disapa Baim sangat memb...