13

23.1K 1.6K 461
                                    

Ten dengan tergesa segera menghampiri sang anak yang terlihat lemah di dekapan Kun.

Kun membawa Haechan pulang ke Mansion Seo, karena Kun tidak tau lagi harus membawa Haechan kemana, tidak mungkin kan dia membawa Haechan ke hotel tempat nya menginap.

"Sayang . . Ada apa? Kenapa seperti ini?" Tanya Ten segera mengambil alih tubuh sang anak untuk di dekap nya.

Kun menyerahkan tubuh lemah Haechan yang masih saja terisak kepada Ten, kemudian mengikuti Ten yang membawa Haechan untuk duduk di sofa ruang tamu dengan Chenle yang masih berada dalam gendongan Kun.

"Maeee . . Hikss . ." Isak Haechan segera memeluk sang Ibu dengan erat.

Ten yang merasa khawatir pun membalas pelukan Haechan tidak kalah erat. Hingga ketika Johnny datang dan melihat sang anak dalam kondisi menangis langsung menghampiri Haechan.

"Hey hey anak Daddy . . Kenapa sayang? Siapa yang membuat mu menangis? Siapa yang berani membuat anak Daddy menangis?" Tanya Johnny mengelus lembut punggung sang anak yang terisak.

Begitu besar kasih sayang Johhny terhadap Haechan. Bahkan air mata Haechan pun mampu membuat nyeri dada Johnny, tidak akan pernah dia biarkan ada orang yang berani menyakiti anak kesayangannya.

"Kenapa takdir jahat sekali padaku . . Hikss kenapa daddy?? Apa salah channie??" Tanya Haechan menatap sang ayah dengan wajah penuh air mata.

Johnny yang melihat itu merasakan nyeri di dalam hati nya, dia saja tidak pernah membuat anak nya menangis sampai separah ini, kenapa orang lain malah membuat anak nya seperti ini. Johnny benar-benar tidak terima.

"Tidak nak, kamu tidak salah apa-apa . . Hanya saja takdir memang sengaja menjadikan kamu sebagai orang yang lebih kuat" kata Johnny sambil menghapus air mata sang anak.

"Daddy . . Hikss . . Jeno . . Dia . ." Haechan tidak sanggup melanjutkan kata-katanya ketika bayangan Jeno yang tadi berdiri di hadapan nya begitu nyata.

"Kamu sudah tau?" Tanya Johnny lagi. Haechan mengangguk.

"Channie sudah tau semua nya . ." Kata Haechan sambil menundukkan wajah nya.

"Kenapa? Kenapa aku merasa menjadi orang paling bodoh di dunia ini? Kenapa takdir selalu saja mempermainkan ku dad?? Kenapa?" Tanya Haechan mengepalkan kedua tangannya, menahan segala rasa sakit yang dia rasakan.

"Sayang dengarkan Daddy . . Tuhan tidak pernah memberikan suatu masalah kepada hamba nya di luar batas kemampuan kita"

"Tuhan memilih kamu untuk menjalani takdir ini, karena Tuhan tau dan percaya kalau kamu bisa melewati semua ini dan berhasil menjadi orang yang tabah dan kuat"

"Berdamailah dengan takdir nak. Lanjutkan hidup kamu tanpa mereka, kamu bisa bahagia tanpa ada nya mereka di hidup kamu" kata Johnny mencoba memberikan motivasi kepada sang anak.

Haechan kembali tertunduk, dia masih sangat sedih dan kecewa dengan kenyataan yang ada. Haechan merasa sangat di permainkan oleh takdir, bahkan Haechan merasa kalau takdir benar-benar tidak membiarkan dia untuk bahagia.

"Sayang, Jeno memang kembali di hari itu hingga pernikahan Mark dan Jaemin di batalkan, tapi bagaimana jika hari itu Jeno tidak kembali? Tidak menutup kemungkinan bahwa mereka pasti akan tetap melanjutkan pernikahan" kata Ten mencoba membuat sang anak untuk berpikiran luas.

Bahu Haechan kembali bergerak naik turun mendengar kata-kata sang Ibu. Dia kembali menangis, seperti nya rasa sakit yang di torehkan oleh orang-orang egois di masa lalu nya begitu dalam hingga Haechan sulit sekali untuk menerima dan berdamai dengan semua nya.

Ten kembali memeluk sang anak, berusaha mentransfer energi positif agar anak nya bisa kembali tenang dan berhenti menangis.

"Tolong Mae . . Hikss . . Tolong bantu Channie melupakan semua nya . ." Isak Haechan di pelukan Ten.

 ✓ Where's Daddy? (Sekuel of KRK 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang