"Taeyong . ." -Ten, Johnny, Yuta, Winwin
"Yongie . ." -Jaehyun
"Bubu . ." -Mark, Jeno, Haechan, Jaemin
Teriakan menggema di seluruh ruangan, hanya ada satu nama yang menjadi pusat perhatian mereka, dan tubuh yang sudah ambruk bersimbah darah.
Jaehyun berlari kemudian memeluk tubuh sang istri yang sudah lemah tidak berdaya, peluru itu tepat mengenai perut Taeyong hingga menyebabkan pendarahan yang luar biasa banyak nya.
"T-tidaak . . Tidaaaak sayaaang buka mata mu, tetap terjaga sampai ambulan datang . ." perintah Jaehyun terus saja mengelus lembut pucuk kepala sang istri yang sudah basah akibat keringat.
Taeyong terlihat begitu menahan rasa sakit di perut nya, dia berusaha tetap terjaga seperti perintah sang suami.
"Mark ambulan . . Panggil ambulan cepat !!" Teriak Jaehyun begitu bergetar, tidak peduli lagi dengan apapun. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan sang istri.
"B-bubuu tahan sebentar . . Abang Mark sedang menelpon ambulan . . Tahan bubuu, Jeno mohooon . ." Jeno sudah melepas hodie yang tadi dia pakai untuk menutupi perut sang ibu, agar darahnya tidak keluar lebih banyak lagi.
"Sayang hey . . Tetap buka mata mu. Ikuti perintah ku atau aku akan marah, jangan tidur dulu sayaang . ." Jaehyun benar-benar panik karena kondisi sang istri semakin lemah.
"J-j-jae . . ." panggil Taeyong sangat lemah.
"Iya sayang, ini aku? Ada apa heemm?" jawab Jaehyun segera menggenggam tangan sang istri yang terangkat ingin mengentuh wajah nya.
"A-a-aku . . a-aku m-mengantuk . ." kata Taeyong dengan terbata.
"Tidak sayang . . Jangan tutup mata mu atau aku akan marah . . hikss . ." Jaehyun tidak dapat lagi menahan air mata yang jatuh begitu saja ketika melihat napas sang istri yang sudah tersendat-sendat.
"B-bubuu . ." panggil Haechan ikut berjongkok di samping tubuh Taeyong yang bersimbah darah.
Taeyong menatap Haechan dengan pandangan sayu dan lemah, napas nya juga sudah memberat.
"H-h-haechan . . S-sayang m-m-maafkan b-bubuu . ." Taeyong bahkan tidak kuasa melanjut kan perkataan nya di kala rasa sakit kini mulai menjalar kembali di tubuh nya.
"Echan hanya akan memaafkan jika bubu mampu bertahan dan melawan rasa sakit ini . . Bertahan bubuu . . Echan mohon . ." Haechan genggam tangan Taeyong yang satu nya.
Mau sebesar apapun rasa sakit yang selama ini Haechan rasakan. Mau se dalam apapun rasa kecewa yang di berikan Taeyong kepada Haechan. Tapi pemuda manis itu tidak akan tega melihat Taeyong dalam keadaan mengenaskan seperti ini. Lagi pula Haechan paham sekali dengan keadaan yang di alami Taeyong hingga membuat dia egois dalam memutuskan sesuatu.
Perlahan tubuh Taeyong mulai melemah, mata nya pun sudah tidak sanggup lagi terbuka, rasa kantuk benar-benar menghampiri nya.
Jaehyun yang menyadari itu segera menggeleng ribut.
"T-tidak Taeyong . . Tidaaak . ." Teriak Jaehyun menggema sambil memeluk erat tubuh sang istri yang sudah menutup mata nya dengan rapat.
"B-bubuuu . ." gumam Jeno seraya air mata mengalir di wajah tampan milik nya.
Jaehyun segera mengangkat tubuh sang istri dan membawa ke dalam mobil nya, insting Jaehyun yang bertindak kali ini, dia berniat membawa sang istri kerumah sakit menggunakan mobil nya, menunggu ambulan sama saja dengan menunggu kematian sang istri.
Mobil Jaehyun melaju dengan kecepatan yang tinggi. Pikiran Jaehyun sangat kalut, di tatap nya tubuh pucat sang istri sambil terus menggumam kan doa agar istri nya bisa bertahan. Jaehyun belum siap jika harus kehilangan Taeyong untuk selama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Where's Daddy? (Sekuel of KRK 🔞)
Romance(Di sarankan untuk membaca Karma Rasa Kurma terlebih dahulu untuk tau alur cerita nya. Silahkan buka profil author dan temukan season 1 nya di sana) "Eumm Mommy . . Lele punya Daddy tidaa??" "Where's Daddy?" "Mommy . . I wan meet Daddy" "Pliss Momm...