Pintu utama mansion Seo kini terbuka lebar menyambut kedatangan orang yang memberi warna untuk mansion itu. Setelah sekian lama keheningan dan juga kesunyian melingkupi mansion Seo, kini Mansion itu akan kembali berwarna dengan kedatangan dua malaikat mereka.
Chenle berdecak kagum melihat keindahan mansion milik kakeknya yang sebentar lagi akan menjadi miliknya. Sedangkan Haechan tersenyum simpul, tidak ada yang berubah selama 4 tahun, semua nya masih sama. PS milik nya yang masih berada di ruang keluarga juga masih ada, Haechan lebih suka bermain PS bersama di ruang keluarga dari pada di kamar nya sendiri.
“Istirahat lah sayang, bawa Chenle ke kamar mu” kata Ten karena dia tau kalau Haechan memang lelah setelah melakukan perjalanan jauh.
Haechan menurut, dia membawa sang anak ke kamar nya. Bahkan kamar milik nya pun tidak ada yang berubah, pudu kesayangan nya juga masih setia di samping kasur kingsize menunggu sang pemilik kembali. Dan sekarang si pemilik kamar sudah kembali.
Haechan menurunkan Chenle dari gendongan nya. Anak kecil itu segera berlari dan memeluk boneka beruang besar yang memang dari tadi dia perhatikan.
“Mommy . . beruang nya besar . . hehe” kata anak itu kegirangan
“Nama nya pudu . .” kata Haechan kepada sang anak.
“Pudu?” tanya Chenle memastikan.
Haechan mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan anak nya.
“Pudu boleh buat lele ya mommy . .” pinta anak itu sambil terus memeluk boneka beruang kesayangan sang ibu.
“Semua yang ada di rumah ini milik kamu sayang” jawab Haechan kemudian dia merapikan beberapa peralatan nya yang agak sedikit berantakan, sedangkan Chenle masih asyik bermain dengan boneke beruang.
Hingga kemudian Chenle menemukan sebuah foto yang terselip di leher boneka beruang yang bersyal itu. Di perhatikan nya dengan sungguh-sungguh orang yang ada di dalam foto tersebut.
“Mommy . .” panggil Chenle
Haechan yang sedang merapikan peralatan kamar nya pun menoleh.
“Ya sayang?”
“Who is this?” tanya Chenle menunjukkan sebuah foto yang tak lain dan tak bukan adalah foto Mark.
Haechan tau di mana anaknya mendapatkan foto itu, karena foto itu selalu Haechan selipkan di syal boneka nya. Foto Mark yang menjadi kesukaan Haechan, karena Mark terlihat sangat tampan di foto itu
Haechan mendekati sang anak dan mengambil foto yang di sodorkan Chenle. Di pandangi nya wajah tampan laki-laki yang pernah membuat nya jatuh cinta, bahkan hingga saat ini. Haechan tersenyum, kemudian mengusap pelan pucuk kepala sang anak.
“He is your daddy . .” kata Haechan mantap, sudah saat nya sang anak mengenal siapa ayah nya.
“Really . .?” tanya Chenle merebut kembali foto dari tangan sang ibu.
“Yes son, this is your daddy . .” ulang Haechan
“Daddy tampan kan?” tanya Haechan karena sang anak terus saja melihat foto itu.
“Tampan sekali, but mommy . . where’s daddy?’ tanya Chenle
“Dia ada di sini, di korea . .” Jawab Haechan.
“Mom . . I want meet daddy” kata Chenle.
Kata-kata inilah yang sebenar nya sangat di hindari oleh Haechan, karena dia belum sepenuh nya siap mempertemukan sang anak dengan ayah kandung nya. Namun Haechan tidak bisa membiarkan Chenle hidup tanpa sosok seorang ayah, Chenle harus tau ayah kandung nya, dia juga harus mendapatkan kasih sayang dari sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Where's Daddy? (Sekuel of KRK 🔞)
Romantizm(Di sarankan untuk membaca Karma Rasa Kurma terlebih dahulu untuk tau alur cerita nya. Silahkan buka profil author dan temukan season 1 nya di sana) "Eumm Mommy . . Lele punya Daddy tidaa??" "Where's Daddy?" "Mommy . . I wan meet Daddy" "Pliss Momm...