Nafas Haechan terengah. Panik luar biasa. Jantung nya bertalu lebih cepat. Begitupun dengan Mark, dia langsung memeluk dua orang yang sekarang menjadi poros hidup nya. Sorot ketakutan Haechan nampak jelas. Mark dapat melihat nya.
"Tenang . ." Kata Mark mencoba memberikan ketenangan lewat tatapan nya, seolah tidak akan terjadi apa-apa.
Dorrr . . .
Suara tembakan kembali terdengar. Haechan semakin mengeratkan pelukan nya kepada sang anak. Entah kenapa tapi Haechan sekarang menjadi takut dengan suara tembakan yang sudah melenyapkan satu nyawa orang terdekat nya.
"K-kak ada apa ini?" Tanya Haechan ketakutan.
"Tenang sayang . . Jangan panik" Mark tidak menjawab pertanyaan Haechan karena dia juga tidak tau apa yang sedang terjadi sekarang.
Suara tembakan beradu di ruangan itu. Dapat Haechan lihat kalau sang ayah dan kakaknya juga sudah memegang pistol dan memberikan tembakan kepada beberapa orang yang merusuh di tempat mereka.
Mark membawa Haechan dan juga Chenle untuk menyingkir dari tengah-tengah kejadian berbahaya itu.
"Kak jangan . ." Geleng Haechan ketika Mark turut mengambil pistol di balik jas nya dan berniat untuk menyerang orang-orang di sana yang belum mereka ketahui suruhan siapa.
"Aku bakal baik-baik aja . . Kamu tenang dan jaga anak kita" pinta Mark.
Kemudian Mark beranjak dan ikut bergabung bersama sang ayah dan saudara nya yang lain untuk segera membereskan kekacauan yang terjadi.
"Siapa mereka Jen?" Tanya Mark ketika dua punggung mereka menyatu.
"Gak tau bang" jawab Jeno.
Di sisi lain, Jaehyun, Johnny dan Yuta saling memberi kode lewat isyarat mata.
Johnny menyingkir dan segera melakukan panggilan darurat kepada kepolisian setempat. Setelah nya Johnny kembali menemui Jaehyun dan juga Yuta.
"Gue tau pelaku nya" kata Johnny memandang kedua sahabat nya.
Bagaikan mengerti, Jaehyun dan Yuta juga saling tatap kemudian Jaehyun menggeram marah.
"Arkhh bangsat !!!"
"KELUAR LO KIM JONGIN . . APA LAGI MAU LO HAH !!!!" Teriak Jaehyun menggelegar, mampu menghentikan pertikaian para anak buah nya yang membantai para perusuh di mansion nya.
"Jae, apa maksud kamu? Bukan nya dia sudah kamu bunuh?" Tanya Ten yang saat itu memang berada dekat dengan mereka.
"Dia gak akan mati segampang itu Ten. Aku menyekap nya dan ternyata penjagaan ku lengah, ada orang ku yang berkhianat dan membantu bedebah itu kabur" jelas Jaehyun. Ten kemudian memandang Johnny untuk mencari kebenaran tentang apa yang di katakan oleh Jaehyun, dan Johnny pun mengangguk.
Ten menggelengkan kepala, tidak habis fikir dengan Johnny dan Jaehyun yang tidak langsung menghabisi Jongin ketika polisi sudah menyerahkan bedebah gila itu ke tangan mereka. Dan sekarang mereka malah menciptakan malapetaka baru untuk keluarga mereka yang baru saja berbahagia.
Suara tepukan tangan terdengar dari ujung kursi tamu undangan, ada seseorang yang duduk sambil memakai masker. Orang itu berdiri dan membuka masker nya. Memperlihatkan muka nya yang sudah setengah hancur akibat ulah Jaehyun.
Semua orang menjerit. Bahkan Renjun pun langsung mual melihat hal itu. Jaemin menenggelamkan wajah nya di pelukan Winwin. Sedangkan Haechan segera memalingkan tubuh nya dan juga Chenle, agar sang anak tidak melihat wajah mengerikan itu.
"Hebat Jung Jaehyun. Kau bisa langsung tau kalau ini ulah ku, hahaha" tawa Jongin menggelegar.
"Apa lagi yang kau ingin kan Jongin? Kau sudah mengambil nyawa istri ku dan sekarang apa lagi????" Bentak Jaehyun. Wajah nya memerah, dan terlihat sekali aura membunuh Jaehyun yang sedang bangkit.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ Where's Daddy? (Sekuel of KRK 🔞)
Romance(Di sarankan untuk membaca Karma Rasa Kurma terlebih dahulu untuk tau alur cerita nya. Silahkan buka profil author dan temukan season 1 nya di sana) "Eumm Mommy . . Lele punya Daddy tidaa??" "Where's Daddy?" "Mommy . . I wan meet Daddy" "Pliss Momm...