crue-oreo

131 10 0
                                    

is everything ok?


Ayoung menggenggam erat tisu di lututnya. Hampir satu jam ia menghabiskan waktu di toilet, perutnya selalu tak bersahabat contohnya ketika Ayoung minum susu yang punya banyak kandungan gula atau makanan manis lainnya secara berlebihan. Biasanya Ayoung mengonsumsi susu low fat namun kali ini dia ingin sekali makan yang manis manis.

Bahkan rencana Ayoung bangun pagi biar bisa belajar sebelum kuis pagi dimulai dan memang harusnya dia minum kopi biar tidak ngantuk daripada minum susu dan makan pancake coklat. Semua ini gara-gara Ayoung mengidap intoleransi laktosa. Minum kopi pun dia masih bisa tidur, minum susu bukannya mengantuk ia malah sakit perut.

Sialnya sepuluh menit lagi kuis dimulai dan Ayoung tidak merasakan perutnya membaik.

"Udah belom?" seru Arin dari luar bilik.

"Lo duluan aja, rin. Tolong taroh tas gue di kelas, lima menit lagi gue nyusul."

"Lo beneran gapapa?!"

"Gapapa.." jawabnya lemas.

"Oke, gue ke kelas ya.."

Ayoung terus melirik jam tangannya, perlahan ia menegakkan tubuhnya. Membersihkan apa saja yang bisa dia bersihkan, memakai celananya kembali dan keluar dari bilik.


Buk!

"Eh sor- Ayoung? Pucet banget, lo gapapa?"

"Oh? Wooyoung? Gapapa, gapapa. Gue buru-buru, bye.."

Nafas Ayoung terasa sangat berat, Wooyoung jadi mengikuti Ayoung takut gadis itu tiba-tiba jatuh.

"Sekalinya sakit lidah malah pahit, pas sembuh pengen yang manis-manis eh malah sakit lagi," gumam Ayoung sepanjang jalan.

"Aduh, pasti kuisnya udah mulai.." sesal Ayoung.

"Serius gapapa?" suara Wooyoung dari belakang.

"Lo ngapa ngikut dah?" tanya Ayoung sekilas menoleh ke arah Wooyoung.

"Ngeri gue, ntar lo jatuh di tangga."

Mereka mulai menapaki anak tangga, Ayoung berpegangan erat pada pegangan karena perutnya berbunyi. Sebisanya ia mengirim pesan ke Arin, minta tolong izinin sakit ke dosen. Ia menoleh ke Wooyoung yang siap siaga dengan kedua tangannya terentang.

"Klinik ada oralit ga ya?"

"Diare?"

"Gue kebanyakan makan yang manis manis tadi pagi."

"Pocari mau? Gue gatau klinik dah buka apa belum."

Ayoung mengangguk lemas, "tolong ya, gue tunggu di sini."

Ia melihat Wooyoung berlari ke kantin secepat mungkin sedangkan Ayoung hanya bisa terduduk lemas menyender ke tembok. Kelamaan di toilet membuatnya dehidrasi, isi lambungnya juga kosong.

Wooyoung datang, dia benar benar berlari sampai angin pun terbawa olehnya.

"Berapa pocari nya?"

"Gausah gapapa."

Wooyoung juga membukakan tutup botol, "habisin.." sambil mengelap keringat di pelipis Ayoung dengan punggung tangannya.

"Lo ada kelas?" tanya Ayoung lirih.

"Belum mulai sih, kenapa?"

"Klinik belum buka ya?"

"Baru aja buka kok, pas beli minum sempet lewat. Mau ke sana?"

12.45 | wooyoung ft ATEEZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang