beautiful 8th months
"Bagi dong..""Tadi ditawarin ga mau."
"Baru kerasa lapernya, by.."
"Ga dikasih makan sama San di sana?"
Wooyoung menggeleng dengan pipinya yang menggembung. Ia asik menyendok kan isi rice bowl milik Ayoung.
"Makanan di tempat karaoke emang ga ngenyangin ya," monolog Ayoung setelah melihat postingan San.
"Mana AC nya ga dingin," keluh Wooyoung.
Ayoung mengangkat satu alisnya ketika melihat slide keenam dari postingan San.
"Ada cewe ya?"
Wooyoung berhenti mengunyah, "ada empat setahuku."
"Temen kalian?"
Laki-laki itu meneguk minumannya dengan cepat, "tiga dari jurusan San, satu dari jurusanku."
Ayoung tersenyum bingung, "kamu kenapa? Aku ga nuduh loh, by.."
Wooyoung tertawa kecil, "kaget aku haha.."
Ayoung memperhatikan Wooyoung yang kembali menghabiskan makanannya. Tatapan gadis itu benar-benar tajam dan penuh selidik. Wooyoung pun merasakannya tapi dia tidak ingin perbincangan ini berlarut-larut.
"Oiya, ada yang mau aku omongin."
Jantung Wooyoung langsung berdegup kencang.
"Apa, by?"
"Aku mau penelitian tiga bulan di luar Seoul."
Wooyoung terdiam, lalu mulutnya hanya ber-oh ria. Ayoung mencoba tersenyum, entah untuk menguatkan pacarnya atau dirinya sendiri. Selain itu berada di rumah sangat tidak sehat bagi temperamennya, jadi Ayoung sendiri yang memilih opsi penelitian di luar Seoul meski harus LDR dengan Wooyoung.
"Kak Seonghwa juga ada sebagai pembina. Kamu bisa hubungi dia kalo aku ga bisa dihubungi."
"Aku percaya sama kamu.." ucap Wooyoung, tatapan matanya meneduh.
"Kamu bosen?" pertanyaan itu kembali mengejutkan Wooyoung.
"Bosen apa?"
"Liburan semester ini kamu ga kemana-mana, pasti bosen ya.."
"Ga kok, kan sama kamu liburannya ya meskipun cuma di situ-situ aja."
Kalo sama aku bosen ga?
Ayoung menepis pertanyaan itu dari pikirannya. Terhitung liburan semester selesai 12 hari lagi dan saat itulah dia akan langsung pergi penelitian.
"Masih laper?"
"Aku mau eskrim deh, di dapur kayaknya ada satu box gede rasa mangga."
Wooyoung langsung berdiri dari duduknya membawa sampah dan membuangnya lalu ke dapur, Ayoung mengikutinya dari belakang.
Dari dulu dia selalu suka dengan tingkah Wooyoung yang menggemaskan. Apalagi box eskrim itu lebih besar dari kepalanya.
"Kamu mau?" tawarnya sambil berusaha duduk di meja dekat wastafel.
"Boleh.."
Wooyoung terus mengatakan woah di setiap sesuap eskrim masuk ke mulutnya. Sesekali juga ia menyuapi Ayoung meskipun gadis itu ada sendok sendiri.
"Enak banget ya? Makannya pelan-pelan, emang gigi kamu ga ngilu apa?" Ayoung menyeka sisa eskrim di bibir Wooyoung.
Wooyoung yang kelaparan atau sedang menutupi sesuatu? - Ayoung terus berpikir curiga.
"Gigi aku sehat, by. No ngilu ngilu club, hehe.."
Ayoung berdiri di depan Wooyoung, kedua tangannya ada di masing-masing sisi lutut laki-laki itu. Jujur saja dia suka sekali melihat Wooyoung makan dengan lahap karena ia terus teringat betapa menderitanya Wooyoung karena alergi sialan itu.
Wooyoung yang dilihat intens begitu langsung berhenti dan mendekatkan wajahnya.
"Aku ganteng kan?"
Ayoung mengangguk pelan dan membuat hidung keduanya bergesekan. Sedekat itu wajah mereka, bermenit-menit keduanya saling menatap penuh kagum.
Ayoung menurunkan kepalanya tanpa sengaja hingga Wooyoung mendaratkan kecupan di dahinya, namun lain halnya dengan Ayoung, ia mengendus di antara perpotongan leher Wooyoung tanpa laki-laki itu sadari.
Bukan aroma miliknya atau milik Ayoung, aroma floral yang tipis. Ayoung tahu sekali detergen dan pewangi apa yang digunakan oleh keluarga Wooyoung, aroma ini jelas baru dan kembali lagi Ayoung tidak mau curiga lebih jauh.
Ia mengangkat kembali wajahnya lalu tersenyum tipis ke arah Wooyoung.
"Kamu ganti pewangi baju ya?"
Kelopak mata Wooyoung bergetar, ingin mengalihkan pandangannya dari Ayoung.
"Aku suka wanginya, beli dimana?"
Kali ini Ayoung terang-terangan membaui area leher Wooyoung.
"By.."
"Hm?"
Ayoung menoleh, hidung mereka bersentuhan lagi dan Wooyoung menjatuhkan bibirnya di atas bibir Ayoung, menyesapnya sebentar.
"Baju ini sempat aku laundry.."
Ayoung paham, laki-laki itu punya ART yang melakukan semua pekerjaan rumah tangga sepenuhnya.
Bohong - ucap gadis itu dalam hati.
Wooyoung terkejut saat bibir Ayoung mencium lehernya.
"Jangan gugup gitu, by.."
Wooyoung menggeleng, ia membingkai wajah Ayoung dan menciumi gadis itu selama yang dia bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
12.45 | wooyoung ft ATEEZ ✔
Fanficwhen you have to hate someone you love for beautiful way of revenge ft OC w/ ateez member joaapark present for ATINY