far away

74 12 0
                                    

without both of us

Bunyi petasan menghiasi langit senja. Dua bulan mereka tidak bisa bersantai atau sekedar menatap langit barang sedetik saja. Ketika diberikan waktu untuk merenung, Ayoung akan menjauh dari rombongan meninggalkan mereka yang bersenang-senang menambah amunisi petasan.

Wooyoung lagi apa ya?

Pikir gadis itu setiap kali dirinya tidak sibuk.

Komunikasi mereka memang tidak selalu intens. Dia juga tahu Wooyoung punya kesibukan sendiri dan tampak egois kalau Ayoung ingin laki-laki itu ada setiap saat.

Sebelum berangkat, Ayoung menyimpan semua kontak kawanan Wooyoung termasuk Hongjoong yang jarang sekali berinteraksi dengannya. San dan Yunho yang sering posting story, terkadang dalam story itu ada Wooyoung bersama yang lain. Bukan tidak sengaja, memang dari dulu Wooyoung mudah akrab dengan orang lain. Teman-temannya juga tidak ada niatan untuk menyembunyikan aktivitas mereka.

Akhir-akhir ini Wooyoung jarang memposting kesehariannya. Padahal setiap momen kecil seperti ketemu kucing liar di jalan akan selalu dia abadikan. Story Wooyoung benar-benar kosong. Itulah yang membuat Ayoung kepikiran.

 Itulah yang membuat Ayoung kepikiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Song Ayoung.."

"Ya, kak?"

Seonghwa memberikan satu bungkus choco pie, "daripada ngelamun mending nyemil."

"Makasih, kak.."

Seonghwa mengangguk, "semester depan mau jadi pembina kayak gue ga?"

Ayoung tertawa pelan, "ga deh, tapi kalo ada bonus gue pertimbangin lagi haha.."

"Ya itu, gue juga ngincer bonus, cuma ga sebanyak gaji asdos."

"Nah kalo asdos mau mau aja, tapi ya harus pinter."

Seonghwa geleng tak setuju, "kalo sama dosen gue minimal bisa ngatur waktu, paham isi modul yang dikasih, dan penyabar."

"Poin terakhir gue udah gugur sih, kak."

"Hahaha lo sabarnya sama Wooyoung doang."

Gadis itu tersenyum kecut, "kakak udah kenal Wooyoung lama?"

"Gue kenal Yeosang dulu baru Wooyoung. Anaknya memang nempel sana-sini, kadang sedikit berlebihan tapi itu cara dia ngungkapin rasa sayangnya. Lo gatau aja pipi gue sering dicium sama dia tiba-tiba, anak-anak lain juga apalagi San, makanya kami sampe ada shipper.."

Ayoung mengangguk pelan mencerna ucapan Seonghwa.

"Kalian oke kan?"

"Oke kok," jawab Ayoung dengan nada ragu.

Seonghwa bukannya tidak tau, mereka punya grup sendiri, setiap menggoda Wooyoung dengan membawa nama Ayoung, Wooyoung langsung mengalihkannya.

"Tapi ya Wooyoung sering posting kegiatannya di story, jadi lo ga perlu khawatir tuh anak ngapain aja di luar."

Begitukah?

Ayoung di hide?

"Story nya ga masuk di tempat gue kak.."

Ayoung tersenyum tipis, "tapi gue sering ajak dia telponan kok," lanjut gadis itu.

Meskipun jarang diangkat atau beralasan susah sinyal.

Seonghwa berusaha menyembunyikan raut wajah speechless nya. Laki-laki itu sedikit tau tentang percintaan Ayoung sebelumnya karena Mingi yang cerita. Random memang, tapi Seonghwa memang cocok dijadikan tempat penampung cerita.

"Gapapa, pasti dia ada alasan kayak gitu."

"Gue ga khawatir apa-apa kak, gue takutnya dia salah makan aja haha.."

Seonghwa mengeluarkan choco pie lagi, "lo butuh yang manis-manis, gue cabut dulu ya.. Jangan kelamaan di luar."

"Iya kak, makasih ya.."

Beberapa langkah setelah meninggalkan Ayoung di belakang, Seonghwa menyempatkan menoleh memeriksa keadaan gadis itu.

Benar saja, bahu Ayoung bergetar.

.

.

.


"Wooyoung-ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wooyoung-ah.."
Suara lembut membangunkan laki-laki itu.

"Baru sampe?" tanyanya dengan suara serak.

"Iya, sorry buat lo nunggu.."

"Gapapa, kan gue yang ngajak tiba-tiba.."

"Gue juga lagi bosen, untung lo ngajak ketemuan di tempat bagus."

Wooyoung menoleh ke arah salah satu tim dancenya dan tersenyum kecil, "hati gue lagi kosong, gue butuh charger dengan cara lihat yang indah-indah aja."

"Oiya, gue bawa kamera, mau jadi objek gue ga?"

Wooyoung tersenyum lebar, "boleh dong.."

"Cari spot yang anginnya kenceng coba, outfit lo udah cocok soalnya."

Wooyoung berjalan pelan mencari spot yang dipinta, ia merasakan wajahnya diterpa angin bertepatan dengan seruan untuk berhenti dari gadis tersebut.

"Oke, liat kamera.."

"You're so handsome

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"You're so handsome.."

"Thanks, pretty.."

.

.

.


"Kenapa? Salah ngechat dosen lagi?"

"Lebih parah dari itu!"

"Apa dong?"

"Aku julidin dosen di grup, bukan grup biasa tapi grup kelas. Pas mau 'hapus untuk semua orang' malah kepencet 'hapus untuk saya'."

"Ih bego banget, Wooyoung!"

"Berdosa banget ya mulutmu, Song Ayoung."

"Aduh ampun.."

"Dah aku tidur dulu ya, by.."

"He'em."

Ayoung menutup wajahnya setelah Wooyoung menutup vidcall. Garis bibirnya tertarik, rasa rindunya sedikit terobati.


Tinggal satu bulan lagi, Ayoung pasti bisa.

12.45 | wooyoung ft ATEEZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang