12.45 | wooyoung ft ATEEZ ✔

fix all

hope this doesn't happen again

Kedua tangan Ayoung basah meskipun suhu ruangan bioskop terbilang sangat dingin. Harusnya Ayoung tidak usah mengiyakan ajakan Wooyoung, hanya karena dia berpapasan dengan Hongjoong lalu spontan Ayoung menerima tawaran Wooyoung. Kenapa Ayoung menghindari Hongjoong?

Sewaktu Mingi dan Hongjoong mengobrol di balkon sambil minum-minum, Ayoung terbangun dan tidak sengaja mendengar obrolan mereka.

"Gue yakin lo bakal posesifin Ayoung lagi."

"Pasti."

Hanya sepenggal percakapan yang membuat Ayoung salah paham. Ia kira Hongjoong akan gencar mendekatinya lagi namun Ayoung tidak tau arah sebenarnya dari obrolan dua laki-laki tersebut.

Itulah kenapa Ayoung sedikit takut pada Hongjoong dan merasa hanya Wooyoung yang bisa menyelamatkan situasi. Bahkan ketika berpapasan, Hongjoong belum mengucapkan satu kata pun.

Sekarang Ayoung tidak bisa menikmati film yang sedang diputar sedangkan Wooyoung dari tadi ketawa cekikikan karena genre film kali ini adalah komedi.

Ingat kan, Ayoung bukan orang yang hobi nonton. Setidak sukanya, Ayoung masih mau diajak nonton komedi tapi karena perginya bersama Wooyoung, Ayoung sangat gugup.

Ayoung menahan reaksi atas suara tawa Wooyoung yang ia rindukan.

"Hahahaha.. Lucu banget ta- eh, ga suka sama filmnya ya?"

Ayoung menggeleng cepat lalu tertawa palsu sambil memukul kencang bahu Wooyoung.

"Hahahaha.. pinter banget lo milih film."

Wooyoung tersenyum manis, "oh iya, habis ini mau kemana lagi?"

Setelah kredit film muncul, pandangan Wooyoung langsung fokus ke Ayoung. Ia memperhatikan wajah gadis itu yang tampak berpikir, hanya tampak aslinya Ayoung bingung sekali.

Wajah Wooyoung semakin dekat, Ayoung langsung memundurkan kepalanya sampai mentok.

"Lo sakit?"

Ayoung menundukkan wajahnya, tidak kuat melihat wajah Wooyoung sedekat ini. Parah. Wooyoung membuatnya semakin salah tingkah.

"Laper?"

Satu persatu orang keluar dari bioskop hingga menyisakan mereka berdua.

"Udah sepi, ayo keluar.." gugup Ayoung mendorong bahu Wooyoung pelan.

Dengan entengnya Wooyoung menggenggam tangan Ayoung keluar bioskop.

"Ayoung.."

"Hah, apa?"

Wooyoung menunduk membenarkan tali sepatu Ayoung, "cara apa yang harus gue lakuin supaya lo balik lagi ke gue?"

Mata Ayoung otomatis membendung cairan yang akan keluar. Wooyoung ini memang selalu bisa membuatnya takjub, sayang, sekaligus sedih.

Hujan mengucur deras, Ayoung benar benar terjebak, mereka tidak bisa langsung pulang karena mereka naik motor ke sini.

Ayoung terdiam mengedarkan pandangannya ke arah pengunjung mall yang lalu lalang, mengesampingkan pertanyaan Wooyoung tadi. Ayoung tidak bisa berpikir jernih tatkala tangan mereka masih bertaut, lebih tepatnya tangan Wooyoung yang tidak ingin lepas.

Lalu terlintas satu hal di pikiran Ayoung. Haruskah dia membuka satu kartu rahasia yang ia simpan rapat dari Wooyoung?

Tentang masa lalunya dengan Hongjoong.

Ayoung menggeleng cepat, itu bukan solusi. Wooyoung sangat bertekad saat ini kalau pun Ayoung menolak ada kemungkinan Wooyoung terus menaruh perhatian padanya.