abang

19 3 0
                                    

" aku rindu pelukan mu"



Jeriko terus memukuli tubuh jinan dengan rotan, jinan terus merintih kesakitan

"Kamu papa masukkan ke tempat les agar kamu itu pintar, bukanya ikut tawuran gak jelas kayak gini"
Murka jeriko

" Kenapa coba kamu ikut tawuran, kamu pikir tawuran bisa bikin kamu pinter? Nggak jinan! Tawuran cuma bikin kamu jadi bodoh, Bodoh jinan" jeriko menekan kata di akhir

Jinan terdiam mencerna ucapan papa yang ada benarnya, ia merutuki diri karena terlalu emosional

" Kamu selalu malu maluin papa, selain bikin malu di kantor polisi kamu juga malu maluin papa di depan karta, papa malu!"

" Kenapa kamu yang jadi anak saya, kenapa nggak cakra saja, dia jelas lebih berguna dari pada kamu" setelah mengucapkan kalimat tadi jeriko langsung pergi tanpa peduli kondisi jinan

Jinan memukul lantai dengan kasar, ia kesal selalu di banding banding kan dengan cakra

" Cakra...cakra...cakra..., Kenapa sih papa selalu bandingin gue sama lo" jinan menunduk meredam amarah

Inilah sisi lain jinan-cakra, jinan selalu iri karena cakra lebih bisa membanggakan papa nya

"Kra, gue iri sama lo, gue benci dan takut kehilangan lo"gumam jinan sebelum akhirnya tertidur di atas lantai yang dingin tanpa alas atau selimut

🏆🏆🏆



Jinan terbagun karena dering ponsel di tas nya
Jinan mengerjap sebentar lalu mengangat panggilan yang ternyata dari cakra

" Nan lo gak papa kan? Lo oke?" Tanya cakra

" Gak papa kok cuma pusing aja"

" Oke, terus lo mau sekolah gak?"

"Kayaknya enggak, soalnya pintu gud...

Ponsel yang ada di genggaman jinan direbut paksa

" Jinan sekolah kok, nanti tolong jemput jinan ya" ucap jeriko memotong

" Tapi pa..

" Gak ada tapi tapian sekolah sekarang!" Suruh jeriko














Di sekolah jinan tak fokus kepalanya berdenyut pusing, sesekali jinan terlihat mengigil

"Ke uks aja yuk ,badan lo panas banget"ucap cakra setelah menempelkan pungung tangan nya di dahi jinan

Jinan menganguk karena memang rasanya pusing sekali

Di uks jinan tidak benar benar tidur, ia merenung teringat dengan abang nya, nares, yang sudah tidak ada kabar sejak hampir 3 tahun lama nya

" Abang, nan kangen, abang pulang, nan kesakitan" jinan meneteskan air mata nya

🏆🏆🏆

Nares terbangun dari tidurnya dengan nafas tersenggal

" Kenapa res, mimpi kegigit macan lo?" Tanya hilal yang terkejut saat sedang ada kelas

Nares menggeleng

" Gue ngimpi jinan lal, di mimpi gue jinan nangis kesakitan, gue takut jinan kenapa napa" ucap nares khawatir

" Tenang res itu cuma mimpi,bunga tidur doang, adik lo pasti baik baik aja" ucap novan ikut nimbrung

Nares menganguk lalu berdo'a agar jinan baik baik saja

" Dek kamu baik baik aja kan?,abang kangen kamu, semoga kamu baik baik aja" batin nares








Next...



surat untuk abang (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang