sakit

17 3 0
                                    

"siapa yang akan peduli pada ku?"



Keesokan harinya jinan berpenampilan lebih berantakan dari biasanya
Rambutnya acak acakan, seragamnya tak rapi, bahkan mata panda dan luka luka terlihat jelas di tubuh nya

Kini jinan sedang di toilet memuntahkan isi perutnya, di tambah cairan merah pekat yang keluar dari hidung nya

Jinan sedang tidak sehat...
Pagi tadi ia tak sarapan, di tambah kemarin siang dan malam jinan tak diberi jatah makan oleh jeriko

Perutnya kosong, ia tak tau mau minta tolong ke siapa,ia tak punya teman, satu satunya teman jinan hanya cakra, namun anak itu masih di skors

Jinan keluar dari toilet, ia langsung melihat dua anak yang sedang bergurau, jinan jadi inggat cakra

"Goblok bet sih lo"

"Lo yang goblok anjeng"

Lalu mereka tertawa senang

Jinan awalnya ikut tersenyum sebelum akhirnya kepalanya berdengung

"Kamu memang bodoh jinan?"

"Dasar anak bodoh ,bisa gak sih lo tuh mikir"

"Anak bodoh,"

Suara suara jeriko mulai berdengung di kepala jinan

"Gue gak bodoh, gue gak bodoh"ulang jinan sambil menunduk dan menutup telinga
Tak lama perutnya kembali bergejolak dan minta di muntah kan

🏆🏆🏆

H

ari ini hampir setiap pelajaran jinan tidak ikut karena terus terusan muntah
Menurut buku yang pernah jinan baca kondisi ini mungkin disebabkan oleh hormon stres nya yang meningkat

Jinan mencopot seragamnya yang basah menyisakan kaus hitam yang masih di pakainya
Jinan duduk sambil memejamkan matanya, hingga suara perempuan memanggilnya membuat jinan membuka matanya lagi

Nara langsung duduk di depan jinan

"Tugas nya banyak?" Tanya jinan yang mengerti pasti nara ke sini karena tugas

Nara menggeleng...

"Kak jinan sakit ya?"tanya nara, jinan menggeleng

"Kok pucat, kalo kak jinan sakit, hari ini gak usah belajar dulu gak papa kok"

"Nggak papa, gue masih kuat buat ngajarin" balas jinan, nara mengangguk dan mulai menggerjakan tugas nya

"Kalo kak jinan sakit hari ini gak usah belajar dulu gak papa kok" ucapan yang keluar dari mulut nara itu .mebuat jinan tersenyum

"Andai papa yang ngomong gitu"batin jinan

🏆🏆🏆

Di rumah jinan kembali belajar, namun kali ini beda, ia di temani oleh cairan merah yang terus keluar dari hidung nya

Ciit...suara pintu berdecit , jeriko masuk kamar jinan
Buru buru jinan langsung menghapus darah di hidung nya

Papa memberikan secarik kertas olimpiade, jinan menatap papa nya yang tengah tersenyum

"Papa sudah daftar kan kamu di olimpiade ini, besok perlombaannya kamu harus bersiap!" Suruh jeriko lalu pria itu pergi dari kamar jinan

"Pa...jinan capek, jinan sakit, jinan gak mau terus terusan belajar"air mata jinan luruh begitu saja bersamaan dengan darah yang mengalir dari hidungnya

🏆🏆🏆

Esoknya jinan langsung berangkat di tempat olimpiade

Jinan memgerjakan soal itu dengan tidak fokus
Ia terlalu pusing, badan nya menggigil, jinan terus menjawab soal dengan asal asalan, ia inggin segera istirahat




Malamnya jinan menjernihkan pikiran nya yang kacau di kursi taman rumah nya

Tanggan nya terus menggambar
Dari radius lima meter seorang ibu datang ke arah anaknya

Bunda, wanita itu tidak di perbolehkan menemui anaknya atas perintah suami
'takut sang bunda bisa meracuni pikiran jinan'

"Bunda, jinan capek!" Adu jinan, bunda mengangguk

"Bunda ngerti nak, kamu sabar ya, jinan kuat"tenang bunda sambil memeluk jinan dari samping

"Bun....jinan sayang bunda, janggan tinggalin jinan ya..." Pinta jinan, bunda mengangguk

Tak lama jinan mulai tertidur di dekapan sang bunda, tak sadar kertas dan pensil yang jinan pegang terjatuh ke tanah
Bunda mengambilnya lalu tersenyum menatap sang putra

Tak lama jinan mulai tertidur di dekapan sang bunda, tak sadar kertas dan pensil yang jinan pegang terjatuh ke tanahBunda mengambilnya lalu tersenyum menatap sang putra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar jinan
Maaf jelek😢😢😢




Next...






surat untuk abang (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang