ulangan

13 3 0
                                    

"aku tidak mau kalah!"

Seorang guru baru saja masuk kelas, lalu memberikan kabar baik kepada anak murid nya

"Anak anak minggu ini kalian harus bersiap karena akan ada penilaian ulangan" ucap guru itu

Semua mendecak kesal

Di sisi lain jinan langsung mengajak cakra tos

"Kra, mulai besok kita saingan, pokoknya kali ini nilai gue harus menang dari lo"

Cakra hanya tersenyum memanggapinya

🏆

" Ini baru anak papa, rajin belajar" papa mengusap rambut jinan penuh sayang, namun jinan tak boleh senang dulu, bisa jadi ini hanya sandiwara belaka

" Pokoknya nilai kamu harus setatus!, Kalo sampai kamu kalah dari cakra, papa bakal suruh kamu belajar sampai jam 12 malam!" Tekan jeriko

"Tuh kan" batin jinan lelah

"Iya pa jinan usahain"

🏆🏆🏆

Ulangan pertama di mulai, jinan mengerjakannya dengan teliti, sesekali ia melirik cakra yang dengan santainya menjawab soal

"Gue gak boleh kalah dari lo" batin jinan penuh ambisi

Ia kembali mengerjakan soal nya....
10 menit kemudian jinan dan cakra selesai bersamaan, mereka saling tatap....

"Wah gila mereka selesai bareng!"

" Kira kira siapa ya yang nilainya paling bagus"

"Pasti jinan lah.."

" Gue rasa sih cakra"

Bisik bisik terdengar di telinga jinan dan cakra

" Pokoknya gue yang harus menang!" Gumam jinan pelan, namun cakra masih bisa mendengarnya

"Gue harap nilai gue jelek nan" batin cakra lalu mengikuti langkah jinan

Sepulang sekolah cakra menghampiri jinan yang hendak pulang

" Nan, gimana kalo kita belajar bareng aja, biar tau salah kita dimana!" Tawar cakra

Jinan tersenyum, ia tau cakra tak inggin menjauh dari nya, ia lalu menepuk bahu cakra

"Kita bersaing cuma seminggu doang, setelah itu lo bisa bareng gue lagi" ucap jinan

" Tapi..."

" Gue gak mau kepintaran gue diserap sama lo, dan bikin lo jadi menang, gue gak mau kalah lagi" ucap jinan lagi sebelum akhirnya pergi meninggalkan cakra

Cakra terdiam, ucapan bodoh apa yang jinan ucapkan, mana mungkin orang bisa menyerap kepintaran orang lain hanya dengan belajar bersama

Cakra mengusap wajahnya kasar

Next...

surat untuk abang (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang