bangkai

11 3 0
                                    

"Sepandai pandai nya kamu menyembunyikan bangkai perlahan baunya tercium juga"

Hari demi hari berlalu, benar saja jeriko mengikutkan jinan olim itu

Akhir akhir ini tubuh jinan sedang mudah lelah

"Cakra !, Jinan!, Lo berdua di panggil pak yoota di ruang bk" beritahu steffi teman jinan dan cakra

"Loh, kenapa?, Emang kita buat masalah"balas cakra

"Gak tau, yang gue lihat sih komuk beliau udah kek mau nerkam harimau"

Tanpa tanya lagi cakra langsung menarik tangan jinan untuk ikut

🏆🏆🏆

Sebuah vidio cctv di hadapkan di depan mereka
Di vidio itu terlihat cakra yang tengah mengendap endap masuk ke ruang soal dan terlihat sedang mengutak atik berkas jawaban

"Cakra, bisa kamu jelaskan?" Tanya guru bk

"Tunggu pak, saya juga melihat kertas jawaban milik jinan di namai nama cakra, begitu pun sebaliknya, kalian menukarnya?" Secar wali kelas

"Sebenarnya...."cakra menceritakan aksi buruknya itu

Jinan terkejut dan sefikit kecewa karena cakra menipu nya

"Maaf bu"cakra menyesali perbuatan nya

"Ibu panggil orang tua kalian!" Tegas wali kelas

Jinan dan cakra terkejut dan mulai takut

Tak lama berselang jeriko dan karta sudah sampai di sekolah dan langsung di bawa ke ruang bk

Sementara anak anak mereka menunggu dengan cemas dan takut yang melanda

15 menit berlalu dan orang tua mereka sudah keluar dengan raut wajah yang marah, terlebih jeriko

Hasil pembicaraan tadi.....

Cakra di skors 3 hari, sedangkan jinan harus di keluarkan dari olimpiade

Jeriko langsung menampar sang putra, jinan tertunduk takut

"Jadi anak bisanya cuma bikin masalah"

"Maaf pa" ucap jinan

karta yang melihat itu tak tega dan langsung menegur jeriko

"Jeriko!, Lo nggak boleh kayak gini sama jinan, ini itu salah cakra, jinan cuma korban"inggat karta namun jeriko tak peduli

"Gue gak minta pendapat lo!"sentak jeriko lalu segera menarik jinan untuk pulang


Sesampainya di rumah jeriko langsung kembali melayangkan pukulan pukulan ke tubuh jinan

Jinan merintih meminta ampun tapi kata itu hanya di anggap angin lalu oleh jeriko

Jeriko terus memukul hingga jinan limbung hampir tak sadarkan diri, samar samar ia mendengar ucapan pedas dari mulut papanya

"Saya menyesal punya anak seperti kamu!,lebih baik kamu mati!,dasar anak tidak bergu...."

Jinan sudah tak mendengar apapun jinan tak sadarkan diri




Next...

surat untuk abang (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang