Matahari mulai terbenam, rumah terlihat senyap sang kakak yang kini ia khawatirkan tidak pulang-pulang. Diantara khawatir dan rasa sakit yang menghunjam jantungnya. Ya Tuhan cobaan apa kali ini? Bukannya kau telah mengambil kedua orang tua kami? Aku hanya tidak ingin menyusahkan kakakku.
Brakkk
Saat seseorang membuka pintu orang itu mematung melihat adik kesayangannya ini sudah tidak sadarkan diri. Ia segera lari membawa adiknya ke rumah sakit walaupun uang yang ia pegang selama ini hanya cukup untuk biaya keseharian ia tidak tau lagi harus bagaimana tetapi kali ini kesehatan adiknya terpenting.
Ya dia donghyuk kakak laki-laki dari Lee lael, ia terlihat menunggu dengan keadaan berdiri ia merasa emosi yang cukup besar. Mengapa? Mengapa harus adiknya kali ini? Jika boleh untuk memilih biarkan aku saja Tuhan jangan adikku.
Pintu ruang yang ditempati adiknya sekarang terbuka. Memperlihatkan sosok dokter yang terlihat sedih.
"Bisa ikut saya? Saya akan menjelaskan terkait penyakit adik tuan." Ujar Sang dokter
Tepatnya mereka sekarang sudah duduk dikursi mereka masing-masing raut wajah donghyuk terlihat khawatir, kecewa, sedih semuanya terpampang.
"Apakah tuan sudah tau?Mungkin beberapa hari sebelumnya dia sudah sering merasakan sakit." Jelas Sang Dokter ini membuat donghyuk mengelengkan kepala sebagai kakak merasa bersalah selama kedua orang tuanya meninggal mereka menjadi tidak terlalu karena kakanya sibuk bekerja
"Tidak apa-apa. Lee lael mengalami kerusakan pada ginjalnya." Seperti dihunjam rasa sakit wajahnya menunduk mengapa semuanya menjadi begini?
"Apakah tidak ada jalan lain untuk adik saya sembuh dok?" Tanya Lee donghyuk
"Ada! Tetapi ia perlu donor dan itu harus cocok dengan ginjalnya paling tidak orang yang mendonorkan memiliki hubungan darah dengan pasien." Kata-kata itu membuat donghyuk menimang-nimang kalo memang itu terbaik untuk adiknya maka dia merelakan satu ginjalnya
"Masalah biaya saya usahakan dok. Kesembuhan adik saya itu penting." Ucapan Lee donghyuk membuat terharu sangat dokter perjuangan yang seharusnya anak ini bisa sekolah dengan baik tetapi ia memilih untuk bekerja
Dilain tempat Lee donghyuk sudah memasuki ruangan adiknya. Terlihat wajah pucat sang adik membuat Lee donghyuk kembali sedih. Ia berjalan menunju bankar adiknya. Mengengam tangan adiknya, ia memegang wajah adiknya juga yang terlihat tirus.
"Kakak yakin kau bisa sembuh. Tenang aku akan selalu ada untukmu dongshaeku."
"Tolong jangan menyerah." Kemudian mencium telapak tangan adiknya ia berjalan keluar dari ruangan itu
Aku harus bisa mencari uang untuk operasi adikku, ucapnya dari dalam hati.
Saat dia berjalan keluar ia melewati jalan yang begitu sepi karena sudah malam. Dia melihat brosur yang tertempel di dinding. Audisi? Idol? Apakah ini takdirku Tuhan? Baiklah jika ini salah satu upaya adikku sembuh maka aku akan melakukannya.
Audisipun dimulai Lee donghyuk gugup
ia tidak yakin dirinya bisa berhasil tidak tetapi ia juga harus bertekad tidak boleh ada kata menyerah.Setelah semuanya selesai. Ia kembali menuju rumah sakit untuk sementara adiknya pulang terlebih dahulu karena kurangnya biaya.
"Hyung, mianhe." Ucap Lee lael menundukkan kepala sekarang dirinya terlihat menyedihkan dihadapan sang kakak.
"Gwenchana. Kamu harus sembuh. Kamu pasti bisa." Semangat dari hyungnya membuat dirinya sedikit tenang ia kira hyungnya ini akan marah kepadanya ternyata tidak
Suara ponsel milih donghyuk berdering. "Halo"
"..... "
"Arraseo aku akan kesana."
Adiknya terlihat bingung karena setelah hyungnya menerima telepon itu tiba-tiba ia pamit ada urusan sebenarnya lael tidak apa-apa hanya saja dirinya masih ingin bersama Hyung melihat hidupnya pasti tidak akan lama lagi ia ingin membuat kenangan yang sangat indah.
~Bersambung ~
Annyeong Yerouben....
Kali ini aku bikin cerita tentang seseorang yang aku kagumi entah kenapa juga aku mutusin buat bikin cerita ini cerita tentang perjuangan kakak untuk adiknya.See u next episode guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Haechan [END]
FanfictionKesembuhan adikku yang terpenting. -Haechan jangan memaksakan diri untuk sesuatu hal yang besar kau bisa lelah, menangislah itu semua tidak membuat kamu lemah dimata orang lain. Karya ini hanya semata imajinasi author saja, tidak ada sangkut pautn...