Fajarpun tiba menandakan bahwa mereka sudah bangun sejak tadi, Haechan memaksa Jaemin untuk pulang saja karena semalaman dia telah menjaganya.
"Apakah aku hanya diberi waktu sebentar?" gumamnya kepada dirinya sendiri.
Entah sejak kapan dia meminta kertas kosong kepada suster dan tentunya bolpen yang sudah berada digenggaman tangannya itu.
Dear member nct
Dia hanya ingin menulis surat terakhir untuk member dan juga sang adik.
Pintu terbuka lebar menunjukkan adiknya yang terlihat tergesa-gesa dengan mata yang sudah memerah menahan tangisan.
"Oppa... Bogoshippo." ujar Lael memeluk pemilik nama asli Lee domghyuck dengan segera.
"Wae?"
"Sudah ku bilang jangan menangis. Aku tidak suka jika adikku menangis." kata Haechan mengusap air mati yang menetes dipipi sang adik.
"Apakah kau baik baik saja oppa? Kau terlukakan? Mana lukamu?" Tanya Lael sembari membolak balikkan badan haechan pemilik tubuhnya hanya menghela nafas melihat tingkah adiknya ini.
"Aku sudah membaik."
"Kenapa oppa tidak mengabariku?"
"Aku saat diberitahu managermu pada saat kuliah, aku langsung bolos ta-" ucapan Lael terpotong.
"Apa? Kau membolos? Lebih baik kau kuliah saja kan bisa nanti kesini kenapa harus terburu-buru aku tidak akan cepat mati juga." ujar Haechan walaupun hanya candaan tapi perkataannya terdengar sedikit tidak sangat menusuk di hati.
"Gwenchanna oppa, aku sangat mengkhawatirkanmu jadi ya kesempatan sekali aja izin hehehe." ucap Lael tertawa malu dengan kelakuannya sendiri.
"Kau ini, bagaimana jika nilaimu jelek gara-gara hanya menjengukku? Lebih baik kau kembali saja."
Lael dengan teguh pada pendiriannya tidak mau ya tidak mau kenapa harus dipaksa sih?
"Oppa ku mohon pleasee..."
"pweaseee... Apa aku perlu aegyo?"
"Ya lakukan." balasnya singkat dengan raut wajah datar.
"Ya kau diperbolehkan disini." Sebetulnya dia juga gemas ingin mencubit pipi sang adik tapi namanya gengsi terkadang ya begitulah
"Oppa, aku ingin bertanya sesuatu." Haechan yang kembali mengalihkan tatapannya kepada yeondongsaen.
"Apa ada yang hmm oppa sembunyikan dariku?" tanya Lael ragu.
"Ani, wae?"
"Hanya bertanya saja."
"Kalau begitu lebih baik kita makan saja oppa tadi aku masak nasi goreng tapi maaf jika ini tidak ada kimchi kesukaanmu, tetapi aku membawa dengan porsi cukup banyak dari biasanya." Haechan yang ditawarin hanya memanggutkan-manggutkan kepalanya.
Suapan demi suapan haechan makan bersama Lael hingga tempat makan itu kosong.
"Kau lebih baik pulang, beristirahatlah bukankah tugas kuliahmu masih banyak?"
"Nee, oppa jika ada apa-apa kabari aku atau jika tidak biar manager oppa yang memberitahuku apabila terjadi sesuatu." Haechan hanya tersenyum kemudian melihat Lael yang sudah pergi dari ruangan serba putih itu.
*****
Dorm 127 POV
Mark sudah bersiap-siap memakai jaket, topi disertai masker untuk berjaga jaga jika dia sampai ketahuan di rumah sakit akan lebih berbahaya lagi nantinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/338950331-288-k168956.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Haechan [END]
FanficKesembuhan adikku yang terpenting. -Haechan jangan memaksakan diri untuk sesuatu hal yang besar kau bisa lelah, menangislah itu semua tidak membuat kamu lemah dimata orang lain. Karya ini hanya semata imajinasi author saja, tidak ada sangkut pautn...