Kembali

918 133 37
                                    

Annyeong chingudeul! Haii dengan author Naura disini. Hihihi seneng banget deh sama antusias kalian.
Kayaknya aku juga mau bikin pasword deh " Apapun ceritanya, bacanya tetap coretan.nau"

Happy Reading~

Taeyong yang sibuk dengan ponselnya. Semuanya terlihat tengah berkumpul di ruang keluarga. Haechan yang tiba-tiba masuk ke dorm itu langsung membuat semuanya menoleh melihat ke arahnya.

"Haechan." Haechan merasa dipanggil itu kemudian menoleh dan tersenyum.

"Kau darimana saja?" Tanya Taeyong menatapnya dengan tatapan datar.

"Aku tadi ke rumah temanku hyung, dia sakit jadi aku membantunya." Balas haechan ia sebenarnya takut dengan leader dari nct itu tapi ia harus berbohong dengan semua ini.

"Kenapa tidak izin dulu?" Ujar Jhonny hyung yang sebenarnya juga marah dengan haechan.

"Maaf hyung, aku tadi buru buru karena teman menelfon sepagi itu." Haechan menatap mereka semua dengan tatapan sedih.

Taeil yang menjadi penengah seperti biasanya mengangkat suara. "Tidak apa-apa tapi lain kali izin salah satu dari kita ya chan."

"Nee hyung, mianhe." Taeil hanya menganggukkan kepalanya.

Diantara dari 8 orang itu selain haechan ada Taeyong yang memilih pergi dari sana dengan keadaan marah sedangkan Jhonny juga pergi menuju teras atas untuk menenangkan diri.

Seperti hari ini hari yang melelahkan bagi haechan karena sebab. Pertama, haechan ke rumah sakit untuk operasi. Kedua, dia diamin hyung-hyungnya tau jika dia salah tapi mau bagaimana lagi ini konsekuensinya.

Haechan kembali ke kamarnya. Dia menyadarkan punggungnya ke kursi yang biasa digunakan untuk game.

Ketakutan terbesarku adalah meninggalkan orang yang aku cintai.
-Haechan-

Terlelap karena lelah yang menyerang tubuhnya mungkin besok dia akan meluangkan waktu itu bertemu adiknya. Karena ketiduran hingga waktu sudah menunjukkan jam 9 pagi kenapa hyungnya yang lain tidak membangunkannya bahkan jhonny teman roomatenya itu juga membiarkan dia, biasanya taeyong sudah turun tangan karena dia tidak bangun bangun tapi hari ini sangatlah berbeda.

Haechan bangun menuju kamar mandi kemudian turun untuk membeli makanan diluar. Suasana menjadi canggung karena kejadian kemarin.

"Haechan, sini ikut makan dengan kita." Ujar Jungwoo karena dia sendiri merasa tidak masalah marahpun tidak ia percaya sepenuhnya ke adiknya.

Haechan menundukan kepalanya, " Ah, hyung maaf aku ada janji bersama jihoon diluar sekalian sarapan." Tolak haechan tersenyum.

Jungwoo menganggukan kepalanya, " Hati-hati haechan kabarin para Hyung kalo ada masalah." Ucap Jungwoo diacungi jempol oleh haechan.

Huh dirinya kenapa sebenarnya biasanya dia akan bercanda bersama hyungnya tapi ini berbeda. Ah sudahlah setelah makan nanti dia bercanda menjenguk adiknya dirumah sakit.

Di dorm ilchil jadi sunyi dan senyap mereka makan dengan diam. Karena moodmaker mereka tidak bersama mereka.

"Apa kalian tidak berlebihan?" Tanya Taeil dia merasa bersalah karena ikut mendiami haechan. Terlihat haechan tidak berani skinship dengan hyungnya.

"Tidak hyung, biarkan dia merasa bersalah!" Ketus taeyong.

"Aku juga setuju, biarlah haechan berkaca terhadap kesalahannya. Dia pasti akan merenungi kesalahannya." Balas Jhonny kembali menyantap makanannya.

Yang lain hanya diam jika taeyong sudah begitu pasti ada sebabnya taeyong yang mereka kenal tidak akan salah mengambil keputusan. Taeyong berdiri berniat mencuci piringnya kemudian pergi ke Agency untuk pembuatan lirik albumnya.

Manager hyung memasuki dorm ilchil dia menjemput taeyong untuk pergi ke agensi.

"Woh tumben dorm kalian sepi?"

"Mana taeyong?" Tanya manager hyung segera di jawab taeyong yang sedang menuruni tangga.

"Oh hyung ayo." Ajak Taeyong diangguki manager-hyung.

"Eh dimana haechan? Biasanya dia akan membuat keributan?" Tampaknya dia merasa heran karena tidak seperti biasa apa mereka ada sesuatu yang ditutupi?

"Dia pergi bersama jihoon tadi pagi diluar hyung." Jawab Mark yang duduk bersama jaehyun dan taeil.

"Oh oke, kita duluan ya." Ujar Manager hyung

Tidak sampai 30 menit taeyong sudah berada di agensi. Kembali ketujuan awal dia akan menyiapkan album individunya.

Dilain sisi haechan sudah berada di rumah sakit. Ia melihat dari jendela pintu sebelum dia menghela nafasnya. Dia sama sekali tidak mengabari adiknya jika akan mendatangi rumah sakit.

"Lael." Lirih haechan.

"Oppa, terimakasih oppa." Ucapnya seraya memeluk haechan erat. Lael kembali meneteskan air matanya.

Hingga akhirnya....






























Hayooo?



























Penasaran ya?





















Lanjut episode selanjutnya ya💚

Thank u semuanya hehee, target 410 update lagi ya

My Brother Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang