Sakit

1.2K 152 58
                                    

Annyeong chingudeul! gimana kabar kalian baik kan?harus baik dong pasti, karena kalian udah nyampe target tepuk tangannya dulu dong. Terimakasih sudah antusias dengan cerita boo.






Happy Reading guys

JANGAN LUPA VOTE KOMEN

Dokterpun mulai memeriksa keadaan haechan. Saat di cek ternyata haechan demam suhunya 40 derajat celsius. Ini pasti karena dia terlalu memaksakan dirinya sedang jatuh sakit dia malah memberikan ginjalnya.

"Dia demam suhunya tinggi." Ucap dokter sembari menuliskan resep untuk ditebus oleh mereka.

"Ini resep obat kalian bisa tebus di apotek terdekat."
Yuta yang mengangguk paham segera mengambil kertas tersebut kemudian segera pergi untuk menebus obat.

"Saya Permisi" ucap Dokter singkat.

"Wo, tolong antar dokter sampai depan ya!" ujar Taeyong.

Saat diperjalanan yuta merasa dinyaman apakah sasaeng mengikutinya? Benar diam diam ada sasaeng perempuan dengan memakai pakaian serba hitam menggunakan masker.

Crek Crek Crek.

Sasaeng itu memfoto yuta yang sedang menebus obat haechan. Dengan memfoto diam diam sasaeng itu bisa membuat berita yang menghebohkan sijeuni tentunya.

Hingga akhirnya tiba-tiba yuta menghilang begitu saja membuat sasaeng itu bingung. Saat ia menoleh ke belakang ternyata yuta sudah bersedekap dengan memandang begitu tajam.

"Oh ternyata sasaeng." ucap Yuta dengan tatapan sinis.

"Apa manfaat kau mengikutiku?" tanya Yuta mengintimidasi sasaeng itu.

"Hapus foto foto itu!"

"Jika kau tidak mau hidupmu hancur!" timpal Yuta mengambil kamera itu dengan kasar. Dia mulai menghapus foto foto tadi.

"Pergilah dan jangan berani mengikutiku lagi!" Perintah Yuta kemudian dengan gugup sasaeng itu segera pergi.

Yuta hanya menggelengkan kepalanya, karena ini sudah beberapa kalinya dia diikuti sasaeng kali ini batas kesabarannya habis untung sasaeng tadi wanita ia tidak mungkin menonjoknya juga.

Drom dream dihebohkan dengan berita haechan sakit. Yang memberitahu mereka sudah pasti Leader dari NCT dream, Markue. Renjun dengan marah marah karena dia juga khawatir dengan keadaan gumpalan chocoball itu.

"Aishh, dia itu kenapa ga istirahat aja kemarin." Cerocos Renjun.

"Kan haechan hyung memang begitu hyung." Jawab Jisung memakan cemilan yang barusan ia ambil tadi di kulkas.

"Tapi lihat sekarang, dia demam tinggi dan katanya dokter suhunya sampai 40. Apa tidak mengerikan?" Ucap Renjun khawatir.

"Aku juga melihat gelagat haechan waktu itu. Mungkin ini batasnya tubuhnya lelah." Ujar Jeno

Renjun hanya bisa menghela nafas benar apa yang dikatakan Jeno, apalagi jadwal mereka yang padat membuat tubuh mereka kelelahan agensi tidak memberi hari untuk beristirahat jelas jika haechan sakit apalagi dia berada di dua unit sekaligus dan tubuhnya yang memang tidak seperti orang lain.

"Nanti kita menjenguk haechan di dorm ilchil. Kalian siap siap dulu." Ucap Renjun diangguki Jeno dan jaemin.

Kedua maknae yang sibuk dengan game tidak mendengar renjun jika sudah main pasti mereka heboh sendiri aissh rasanya ingin menenggelamkan mereka saja. Renjun tiba-tiba mencabut kabel telivisi. Jika sudah begitu pasti mereka akan menurutinya.

Di lain tempat yaitu dorm ilchil dihebohkan dengan yuta yang sedang bercerita tentang kejadian tadi saat dirinya membeli obat haechan. By the way, Manager-hyung sudah diberi tahu tentang haechan sakit. Kata manager dia tidak bisa menjenguk haechan dulu karena ada rapat staff SM tentang album album idol mereka terutama grup NCT.

"Ah tapi kau baik baik saja kan hyung?" tanya Mark membolak balikkan badan yuta.

"Aku tidak apa-apa mark."

"Wahh, hyung memang pahlawan." Ujar Jungwoo mengacungkan jempolnya bangga dengan hyungnya.

Yuta yang merasa bangga itu langsung tersenyum, tapi belum berapa detik dia begitu langsung disela Jungwoo lagi.

"Pahlawan kesiangan maksudku." Jail Jungwoo memang anak ini 11 12 dengan haechan mengapa mereka klop karena sifat mereka juga sama saja menyebalkan hyungnya.

Semua yang ada diruangan itu tertawa saat mendengar ucapan jungwoo, kecuali doyoung yang membuatkan bubur untuk haechan.

Haechan belum bangun karena mungkin efek suntikan dari dokter tadi.
Tapi karena ruangan berisik dia mengeliat.

"Ststst kalian si berisik haechan sedang beristirahat pelankan suara kalian." Perintah Taeyong membuat semua yang di ruangan itu menjadi diam dan hening. Belum ada beberapa menit mereka diam ada suara.

Brakkk

Pintu dibuka oleh Jaemin dengan bar bar tentunya disusul renjun, jeno, jisung, chenle.

"Aisshh, kau ini mengagetkan saja." Ucap Jungwoo kesal melihat kelakuan jaemin.

"Hehehe maaf hyung." Jaemin tertawa seperti tidak merasa bersalah saja membuka pintu dengan bar bar.

"Gwenchanna jae."

"Ah, haechan belum bangun hyung?" Tanya Renjun.

Taeyong menggelengkan kepalanya. " Efek dari suntikan tadi mungkin sebentar lagi dia bangun lagian doyoung juga sedang membuatkan bubur untuk haechanie."

Renjun mengangguk. Ah chenle terlihat sedih dengan keadaan hyung kesayangannya itu. Padahal kemarin dia sempat pergi dengan haechan memakan kimchi.

Saat doyoung sudah sampai di pintu kamar haechan dikejutkan dengan anak anak dream. Aish ini pasti akan rusuh nih. Semoga kesabaran doyoung selalu ada.

"Doy, kau bisa taruh dulu dimeja." Ucap Taeyong.

"Haechanie. Ayo bangun, makan dulu lalu minum obat." Bujuk Taeyong karena tau sebenarnya haechan sudah bangun melihat maknaenya itu tadi mengeliat. Hanya saja mungkin tubuhnya masih lelah.

Haechan membuka matanya kemudian menggelengkan kepala. Bahwa haechan tidak setuju dengan perkataan Taeyong tadi.

"Kau harus makan chan." Ucap Jhonny.

"Iya, kau ini dasar beruang. Atau mau aku suapi?" Geram renjun dia tipikal tidak sabaran. Melihat renjun yang mengeluarkan jurus emak emak itu dia menurut lagi pula kapan lagi renjun mau menyuapinya. Sekali kali manja kan ya?

Haechan mengangguk renjun segera mengambil mangkok bubur itu agar berada di tangannya. Melihat itu yang lain tersenyum setidaknya tidak susah harus membujuk haechan untuk makan dan minum obat.

"Kau kenapa tidak bilang kalau tidak enak badan?" Tanya renjun sambil menyuapi haechan.

"Aku tidak apa." Ucap haechan singkat.

"Apa? Kau bilang tidak apa? Tubuhmu itu butuh istirahat haechanie, kalau kau terus menerus memikirkan hal lain lebih baik kau memikirkan kesehatanmu. Aku tidak mau nanti sijeuni menjadi khawatir dengan keadaanmu." Cerocos Renjun sedangkan haechan mengembangkan pipinya karena mulutnya penuh suapan renjun.

Yang lain hanya menggelengkan kepalanya. Ada ada saja jika renjun marah dan haechan yang hanya pasrah itu tontonan yang seru. Jarang jarang melihat haechan pasrah.

Hingga bubur terlihat tandas dan haechan sudah meminum obatnya. Karena dream ada suatu hal yang harus diselesaikan mereka harus pamit dulu.

"Haechan cepat sembuh."

"Cepat sembuh hyung."

"Haechan/hyung kami pamit dulu ya." Ucap Jaemin kemudian keluar menuju mobil yang mereka naiki tadi.

Ah rasanya ga nyangka bisa tembus 1000 kata lebih nulisnya. Gimana kesan kalian? Pasti seneng episode kali ini ga dikit hehe. Thank you supportnya.

Next chapter, 650 view!

My Brother Haechan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang