Dingin mungkin satu kata itu dapat mendeskripsikan keadaan junkyu dan haruto sekarang, sudah setengah jam lamanya mereka terjebak di ruangan pendingin ini.
Junkyu terus-terusan mengusap punggung haruto yang masih saja memeluknya, walaupun ia sama dingin nya tapi keadaan haruto saat ini lebih penting.
Tapi melihat haruto yang daritadi hanya diam membuat pikiran negatif dari junkyu mulai bermunculan.
"Haruto? Haruto kamu masih hidup kan?! Jangan mati dulu haruu, aku belum luluhin hati kamu. Bundaa Haruto udah mati,"ujar junkyu sambil menangis.
Dia pun memeluk tubuh haruto dengan erat tidak perduli dengan air mata yang membahasi tubuh pemuda itu.
"h-aruto hiks,"
Haruto sebernanya masih sadar tapi jika di pikir-pikir ada baiknya menjahili junkyu dulu.
Tubuh junkyu bergetar hebat, dia menangis dengan tersedu-sedu,"h-hiks aku gak boleh n-nangis, entar k-kak h-haruto marah hiks,"ujar junkyu sambil menghapus air matanya dengan kasar.
"TAPI KAK HARUTO DIA D-DIA HUWAA."Haruto terkejut mendengar tangisan junkyu semakin kencang.
Dirinya bangun dan menatap junkyu datar,"lu kenapa? dasar-
"KAK HARUTO."Melihat haruto yang masih sadar membuat junkyu langsung saja memeluknya sambil menangis tersedu-sedu, betapa senangnya dia melihat haruto yang masih bernafas.
Haruto tidak membalas pelukannya, dia hanya membiarkan junkyu puas untuk memeluk nya. Setidaknya untuk hari ini saja, walaupun dalam hati merasa senang. Sebegitu takut kah junkyu untuk kehilangan nya?
Haruto hidup sendiri, kedua orangtuanya meninggal dunia akibat kecelakaan pesawat sejak ia kecil. Ia dibesarkan oleh neneknya tapi sayangnya orang yang sudah merawatnya sebaik ini juga sudah ikut menyusul orang tuanya saat dia berumur 11 tahun.
Dirinya yang kaku dan dingin seperti ini hanya karena tidak tau caranya untuk bahagia, dirinya tidak pernah merasakan kebahagiaan itu. Kehidupannya yang terbilang cukup layak tidak membuat nya dapat merasakan kebahagiaan itu.
Kim junkyu -bukan tanpa alasan haruto membenci pemuda manis itu, dia hanya takut jika junkyu akan terkena imbasnya jika berdekatan dengan dirinya. Sang ayah yang bernama Watanabe hanbin adalah seorang CEO sehingga membuat ayahnya itu memiliki banyak musuh.
Musuh-musuh ayahnya itu sedang mengincar haruto, segala cara mereka lakukan agar mendapatkan haruto. Mereka ingin menguasai kekayaan haruto tentu saja.
Membenci, membentak, dan berlaku kasar pada junkyu bukanlah keinginannya. Ini dia lakukan agar junkyu menjauh dan berhenti untuk mencintainya, haruto tak bodoh untuk tidak menyadari perasaan pemuda manis itu untuknya.
Karena dia tau bahwa dirinya tidak pantas dicintai ataupun mencintai.
Kehidupannya berantakan dan dia tidak mau seseorang masuk kedalam kehidupannya itu. Dia tidak ingin orang yang mencintainya menyesal nantinya jika mengetahui kehidupan nya ini.
Tapi saat ini dia sadar tidak seharusnya dia memperlakukan junkyu kasar seperti tadi pagi, dia bahkan menendang tubuh anak itu. Tapi sekarang junkyu malah menolongnya.
Maka dia bertekad untuk mengubah sikapnya pada junkyu, perlahan-lahan akan dia coba.
"Junkyu lepasin dulu, gue sesak ini."
Mendengar itu junkyu buru-buru melepaskan pelukannya.
"Maaf-maaf, aku tidak bermaksud buruk maaf-maaf. Jangan di pukul haruto, aku-
"Diam junkyu! Berisik,"teriak haruto sambil memegangi kepalanya yang pusing.
Bibirnya sudah berwarna kebiruan lagi dengan tubuhnya yang sangat dingin, dia heran kenapa dia masih sadar? Kalau di film-film kan kalah sudah setengah jam pasti akan pingsan tapi kenapa mereka tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me||Harukyu {END}
FanfictionUdah tamat:) 2/10 gak pintar buat bikin deskripsi. jadi langsung baca aja kalau penasaran:) Jangan jadi sidears dong, berikan vote dan komen. Setidaknya untuk memberi semangat untuk tetap melanjutkan cerita ini. •Terima kasih banyak yang sudah mampi...