CHAPTER 14

1.8K 219 14
                                    

Haruto menahan tawanya melihat wajah takut-takut junkyu ketika menonton Drakor bertema horor itu. Tentu saja itu request dari junkyu.

"Kalau takut gak usah di tonton,"ujar haruto seraya tersenyum meledek pada junkyu.

Junkyu diam iya maksudnya diam-diam ingin membunuh haruto karena sedari tadi pemuda itu tidak henti-hentinya mengejeknya, posisi mereka agak berjauhan. Haruto duduk di single sofa dan junkyu yang duduk di sofa satunya lagi.

Saat film itu habis haruto maupun junkyu hanya diam-diam kembali. Atau lebih tepatnya hanya haruto yang nampak Santai-santai saja disini, berbeda dengan junkyu yang seperti nya sedang memikirkan sesuatu.

"Haru kamu takut buat mulai hubungan lagi karena dia kan?"tanya junkyu sambil menutup matanya.

Di ujung sana terlihat haruto yang hanya diam sambil menatap junkyu dengan penuh makna. Junkyu tau dari mana soal ini?

"Kak hyunsuk yang bilang sama gue, haru." Seolah tau dengan pikiran haruto junkyu langsung saja memberitahu nya tanpa di tanya lagi.

"Haru jangan takut, tidak semua orang memilki sifat yang sama. Tidak semua orang tidak setia, Ruto. Semuanya tergantung orang itu sendiri. dan lagi, kau salah paham haru. Bukan orang tua ku lah yang menabrak kedua orang tuamu,"ujar junkyu sambil menatap haruto dalam.

"Haruto mau dengar kebenarannya?"

Mau tidak mau haruto hanya mengangguk, melihat itu membuat junkyu tersenyum kecil dan mulai bercerita tentang apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Flashback on:

"undaa akuu au mam es krim!" Pekik seorang laki-laki yang baru berumur 2 tahun.

Sedangkan yang di panggil bunda tadi hanya tersenyum tulus sambil mengelus rambut sang putra. Mereka berdua sedang berada di mobil sambil menunggu seseorang.

"tunggu sebentar yaa sayang, kita tunggu ayah dulu,"ujar sang bunda.

Tak lama yang mereka tunggu sedari tadi akhirnya muncul juga sambil membawa es krim kesukaan anaknya.

"Nah ini es krim untuk anak kesayangan ayah," ujarnya sambil memberikan es krim rasa vanilla itu pada si kecil.

"maaciih yah"

"Sama-sama sayang,"

Sang istri tersenyum simpul melihat interaksi antara suaminya dan anak manisnya ini.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang ke rumah sang nenek dan kakek dari si kecil ini.

"undaa adek bayi bisa napas tidaa di cana?" Tanya si kecil dengan polosnya.

"eum dia nafas kok,"jawab sang bunda sambil terkekeh kecil.

Tangan mungil si kecil terangkat untuk mengelus perut bundanya yang sudah membesar karena sudah memasuki 8 bulan. Sebentar lagi dia akan mempunyai adik.

Butuh waktu 6 jam untuk menempuh perjalanan mereka, bahkan si kecil saja sudah tertidur di gendongan ayahnya karena tidak mungkin bundanya lah yang akan menggendong nya sedangkan dia saja sudah hamil besar.

"eh kalian udah sampai? Sini masuk dulu, hanbin sama Jennie juga udah di dalam sama anaknya,"ujar wanita paruh baya sambil memeluk tubuh sang anak.

"Ibu aku pinjam kamar tamu nya bentar yaa? Junkyu ketiduran soalnya,"ujar ayahnya -suho ayahnya Kim junkyu kecil.

Ibunya Suho hanya menganggukkan kepalanya senang sambil mengelus rambut sang cucu dengan sayang.

You And Me||Harukyu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang