"Jihoon!"
Puk
Teriakkan dan tepukan di bahunya mampu membuat Jihoon tersentak kecil, menoleh kesamping dan menemukan hyunsuk yang menatapnya penuh kekhawatiran.
"Kamu gak papa? Kok ngelamun Mulu daritadi?" Tanya hyunsuk dengan lembut.
Jihoon terdiam sambil mencerna apa yang baru saja terjadi, di tatapnya semua orang yang berada di taman ini. Hingga netra nya terkunci pada pemuda manis-junkyu yang sedang menenangkan ketiga gadis yang masih saja menangis sampai saat ini.
Dalam hati merasa sangat bersyukur karena tadi itu hanyalah mimpi sesaat nya. Dia tidak mau menghancurkan pertemanan mereka hanya karena dirinya, untung saja Jihoon masih waras untuk melakukan hal gila seperti di mimpinya tadi.
Hyunsuk pemuda tampan itu sudah cukup baginya, orang seperti itu tidak pantas untuk di sia-siakan. Harusnya Jihoon bangga karena mendapatkan pasangan seperti hyunsuk.
Walaupun status mereka hanya berpura-pura tetapi Jihoon sudah bertekad untuk menjadikan hyunsuk sebagai pacar sungguhan nya.
"Aku gak papa, hyunsuk,"jawab Jihoon sambil menyenderkan kepalanya di bahu hyunsuk.
Junghwan, Asahi, dan Jihoon masih saja menangis karena tidak rela jika harus di tinggal pergi oleh junkyu. Mereka bertiga sudah sangat menyayangi junkyu lebih dari apapun di dunia ini.
Apalagi jeongwoo yang hanya bisa mengusap-usap punggung pacarnya untuk sekedar menenangkan nya.
Junkyu yang menjadi topik utama dalam permasalahan ini rasanya juga ingin ikut menangis, kalau sudah seperti ini kan dia jadi bingung.
"Astaga udah dong, kok jadi melow gini? Lagipula kan masih lama buat aku pindahnya. Jadi sebelum aku benar-benar pergi kita harus senang-senang dulu,"ujar junkyu.
"Yang dikatakan junkyu tadi benar, seharusnya kita jangan sedih dulu. Kita nikmatin aja momen-momen kita bersama junkyu. sedih boleh tapi jangan terlalu."timpal Yoshi membenarkan perkataan junkyu.
Asahi yang berada di sebelah jaehyuk hanya diam saja tapi berkali-kali pemuda berkebangsaan Jepang itu menghela nafasnya.
Jujur mereka tidak ingin junkyu pergi, mereka ingin bersama dengan junkyu untuk sukses bersama nanti. Tapi apa boleh buat? Ini adalah keputusan junkyu dan mereka harus menghargainya.
"Kalo gitu, malam ini sampe tiga hari ke depan kita harus nginap di rumahnya kak junkyu!" Teriak wonyoung menggebu-gebu.
"SETUJU!"
Junkyu hanya menganggukkan kepalanya pasrah untuk menyetujui usulan mereka, lagipula orangtuanya juga tidak berada di rumah. Mereka pergi ke London terlebih dahulu karena pada awalnya ayah junkyu bekerja di sana, dan jisoo sebagai istri yang baik tentu akan mengikuti suaminya.
Haruto-pemuda asal Jepang itu sedari tadi juga hanya diam sambil menatap junkyu dengan tatapan yang tidak dapat di baca, percuma jika dia mulai membuka hatinya pada junkyu tapi pemuda itu malah ingin meninggalkan mereka.
Ya benar-haruto sudah mulai mencintai junkyu, entah sejak kapan perasaan ini muncul. Tapi yang jelas mulai hari ini haruto mengakui bahwa dirinya telak jatuh dalam pesona junkyu.
Rasa benci itu memang masih ada tapi dia ingin mencoba untuk menghilangkan perasaan benci itu, dan dia hanya ingin perasaan bencinya tergantikan dengan perasaan cinta terhadap junkyu.
Memang ini mungkin sudah terlambat tapi apa salahnya haruto mencoba?
Tapi ada satu hal yang menganggu pikiran nya, kazuha-mantan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me||Harukyu {END}
FanfictionUdah tamat:) 2/10 gak pintar buat bikin deskripsi. jadi langsung baca aja kalau penasaran:) Jangan jadi sidears dong, berikan vote dan komen. Setidaknya untuk memberi semangat untuk tetap melanjutkan cerita ini. •Terima kasih banyak yang sudah mampi...