CHAPTER 20

1.8K 200 17
                                    

Junkyu sedang duduk termenung di balkon kamarnya menikmati keindahan kota Seoul yang hanya menampakan air hujan, sesekali petir dan kilat juga saling bersahutan.

Dingin memang tapi junkyu sangat menikmatinya karena ini adalah saat paling membahagiakan Baginya, ngomong-ngomong dia tidak sendirian di rumahnya karena seperti usulan wonyoung pagi tadi untuk mereka akan menginap di rumah junkyu.

Rumah junkyu memang sangat besar dan luas sehingga dapat menampung mereka semua, terdiri atas 3 lantai dan beberapa kamar.

Mungkin saja mereka sudah tertidur karena ini sudah jam 2 malam, dan kemungkinan hanya dirinya lah yang masih terjaga sampai saat ini. Dia sangat sulit untuk tidur.

"Kyu-aku ada harapan buat hidup lebih lama lagi, gak?" Tanya junkyu dengan lirih.

Apa-apaan dengan pertanyaan itu?! Tentu saja kau ada harapan junkyu, jangan berputus asa seperti itu. Kau pasti bisa, ada aku yang akan selalu menemani mu.

Junkyu tersenyum teduh mendengar balasan kyuties, entahlah tapi dia sangat beruntung memiliki jiwa lain dari tubuh nya. Walaupun dia sempat ketakutan tapi lama kelamaan dia sudah sangat bergantung pada kyuties, saat ia sedih yang akan mendengarkan segala keluh kesah nya adalah kyuties.

Kyuties adalah sosok berharga dalam hidupnya setelah ayah dan ibu nya tentu saja.

Dan karena itu junkyu menolak untuk menghilangkan kyuties dari tubuhnya. Sampai kapanpun dia tidak akan membiarkan kyuties pergi begitu saja, lagipula kyuties baik dan sangat menyayanginya.

"terima kasih, kyuties. Kau selalu bisa menenangkan ku."

Sudah berapa kali kukatakan padamu, jangan pernah mengucapkan kata terima kasih dan maaf pada ku. Karena memastikan kamu bahagia dan aman sudah menjadi tugas ku.

Junkyu terkekeh kecil kemudian menghapus air matanya yang tiba-tiba saja mengalir,"andai aku bisa memelukmu, kyu."

Tentu saja kau bisa memeluk ku, kan kita berada di tubuh yang sama. Peluklah dirimu dan bayangkan jika itu adalah aku.

Junkyu menganggukkan kepalanya pelan kemudian mulai memeluk tubuh nya sendiri sesaat kemudian dia pun memejamkan matanya sambil membayangkan bahwa yang sedang ia peluk itu adalah kyuties.

Bersamaan dengan itu tangisan junkyu semakin deras, dia mungkin memang sedang menangis namun tidak ada sedikitpun Isak tangis yang terdengar seperti kata orang-orang menangis tanpa suara dan dia mengalami hal itu.

Tenanglah junkyu, kau pasti bisa melewati nya. Kita berdua pasti bisa.

"Yaa kita pasti bisa, aku akan berjuang kyuties untuk aku dan untukmu."Junkyu kembali menatap langit yang tidak ada bintang satupun yang menghiasi.

Tentang haruto-junkyu tidak tau harus bagaimana lagi untuk menghadapi pemuda itu, junkyu ingin menyerah saja karena junkyu tau sampai kapan pun haruto tidak akan pernah membalas perasaan nya.

Mungkin junkyu terlalu pelupa sehingga lupa untuk menutup pintu kamarnya, karena itu seseorang masuk begitu saja kedalam kamarnya.

"eum junkyu?" Panggil orang itu yang berdiri tepat di belakang junkyu yang sedang duduk itu.

Junkyu tersentak kecil mendengar suara berat itu, terlampau hapal siapa pemilik suara tersebut.

"Gue boleh duduk?"

"ehh b-boleh kok, silahkan."Junkyu pun langsung mempersilahkan orang itu untuk duduk di sampingnya.

Keduanya sama-sama diam dengan suara hujan yang menemani, memang sangat canggung tapi junkyu merasa tidak seharusnya mereka hanya berdiam diri seperti ini.

You And Me||Harukyu {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang