Detektif "dajjal"

396 45 15
                                    

"Cheol........ lo yakin kita gapapa kesini?" 

Hoshi buka suara ketika keempat anak muda yang tadinya ngegibah di kamarnya seungcheol malah sekarang masuk ke ruangan yang keliatannya ini ruangan kerja seseorang. Lampu ruangan itu dinyalain sama seungcheol dan yang punya rumah melenggang aja tanpa dosa masuk kedalem yang beda jauh sama temen temennya yang kayak maling ngindep ngindep takut ketauan warga. 

"Bokap gue ga ada. Tenang aja." - cheol

"Tapi bang, gue belom yakin loh beneran apa ga itu yang booking perusahaan bokap lo" - gyu

Seungcheol ga langsung ngejawab. Dia jalan lurus jalan ke meja kerja seseorang dengan nametag "Choi Jaehyuk" di atas mejanya. Seungcheol membuka laci di samping dan mengambil 1 map. Dia memeriksa isinya. 

"Mau bener mau ga, mending lu pada bantuin gue cari sesuatu yang berguna." - cheol

"Tapi emang gapapa, bang?" - kyeom

"Gue izinin." - cheol

Seungcheol berenti menggerakkan tangannya. Matanya melirik tajam ke arah 3 temannya yang masih diem aja di depan meja kerja ayahnya sambil ngeliatin dia. Mingyu sadar, ketua osisnya ini belum berubah sama sekali. 

Mingyu nyenggol sikunya dengan lengan hoshi. Sekedar memberi kode kalau mereka harus nurut atau mereka bisa digantung disitu sekarang juga. Yaaaaa cukup lah mereka liat galaknya seungcheol dulu aja, sekarang gausah. 

Saat seungcheol kembali fokus ke map, hoshi ngode dengan gerakan wajah untuk berpencar. Mereka semua nurut ke seungcheol. Kyeom langsung jalan ke rak buku bagian kiri untuk mencari sesuatu di susunan buku disana. Hoshi berjongkok di depan rak bagian bawah lemari baju yang ada disana, membuka dan memeriksanya. Mingyu tetap di meja kerja sungcheol. 

"Bang, ini laptop bisa dipake?" - gyu

Seungcheol melirik. 

"Bokap selalu pake itu. Tapi gue gatau passwordnya". - cheol

"Boleh gue coba?" - gyu

"Lo bisa?" - cheol

Mingyu tarik kursi dan duduk di depan laptop berwarna hitam itu. Dia membuka laptopnya dan menyalakannya. Setelah layarnya menyala, benar kata seungcheol. Laptop itu terkunci. Seungcheol sebenernya sedikit ga yakin dengan kemampuan mingyu, tapi mingyunya tenang aja sambil menarikan jarinya di atas keyboard. Buka system ala hacker handal dan mengetik banyak sekali hal disana. Tapi ternyata....

Ting.....

Terbuka.

"Weeeehhh anjir keren" - cheol

Bukan mingyu kalo ga menunjukkan ke riyaan yang haqiqi. Angkat angkat alis sambil cengar cengir yang bagi seungcheol pasti menggelikan. Saaaangat. Ditoyor aja gitu jidatnya mingyu biar fokus balik ke laptop ayahnya yang berhasil dibuka sama mingyu. Seungcheol yang tadinya fokus sama map, sekarang ikut mingyu fokus ke laptop. Semua sibuk masing masing. Membongkar satu satu apa yang bisa mereka periksa.

"Cheol! Lo harus liat ini!" - hosh

Hoshi mengambil sesuatu dari laci, lalu dengan tangan dan lengan baju panjangnya berusaha mengusap cover sebuah buku yang sudah usang. Sungcheol dan seokmin menoleh ke hoshi. Sebenernya mingyu juga, cuma mingyu ga ikut samperin hoshi seperti seokmin dan seungcheol. Alisnya cuma ngangkat 1 dan mingyu langsung terlihat kembali mngotak ngatik laptop membuka beberapa file, matanya sesekali ngeliatin ke 3 temannya disana, tentu dengan telinga yang nguping. 

"Ini bokap lo?" - hosh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini bokap lo?" - hosh

"oh album foto toh, eh tunggu. Ini mirip kak shua deh" - kyeom yang nunjuk yang kiri

"Hmm, Kayaknya ini foto waktu bokap gue muda" - cheol

"tapi iya sih mirip si shua" - hosh

"masa iya ini bokapnya shua?" - kyeom

"yang satunya itu bokapnya han" - cheol

SEETTT.

Semua langsung nengok ke seungcheol dengan muka terkejut. Mingyu juga kok ges, langsung melotot dari meja kerja bapaknya seungcheol terus buka mulutnya saking kaget. Seungcheol berusaha santai terus ngambil album foto itu dari tangan hoshi. 

"ini bukan barang yang kita cari. Cari yang lain aja" - cheol

"lah bentar. bokap lo kenal bokapnya han?" - hosh

"berarti kenal juga sama bokapnya bang jun kah?" - kyeom

"jun?" - cheol

"HAH? KOK JUN?" - hosh

"lah lo belom nanya kak uji?" - kyeom

"gue lupa................." - hosh

"bentar, kok jadi jun?" - cheol

"emang gue belom cerita ya pas di mobil?" - seok

"kayaknya belom, ceritain" - cheol

"hadeeehh. intinya bokapnya kak jun sama kak han itu temenan dari kecil di china, terus balik ke jakarta satu sma deh. mereka deket gitu" - kyeom

"lahhh.. bokap gue kenal bokapnya han di sma" - cheol

"waaaahhh apaan nih" - hosh

"guys..... sini dulu" - gyu

Mingyu bersuara, tapi matanya masih di laptop. Semuanya cuma nengok sebentar terus nyamperin mingyu ke meja kerja ayahnya seungcheol. Mereka semua ngerubungin mingyu yang lagi baca satu file disana. 

"bukti pembayaran penyewaan gedung" - kyeom

"wah beneran cheol" - hosh

Seungcheol diem. Dia berusaha memastikan apa yang dia baca sama ditemukan mingyu ga salah. Tapi emang ga salah, cheol. Itu memang surat penyewaan gedung untuk pameran mobil yang jelas ditandatangani langsung sama bokap lo di bawahnya. Satu sisi dia ngerasa ga enak sama mingyu dan hao karna masalah ini ternyata dia terlibat, tapi dia ngerasa ada sesuatu dibalik sikap bokapnya yang keliatan berlebihan itu. 

"seok, lo yakin ga foto tadi mirip shua?" - cheol

"yakin, orang hoshi juga mengiyakan. Yakan bang?" - kyeom

"iyaaa, tapi bukannya pas kita ke rumah shua wajah bokapnya ga kayak gini ya?" - hosh

"setau gue juga wajahnya beda" - cheol

"tapi masa bisa semirip itu sama kak shua?" - kyeom

"seok, lo gamau apa baikan dulu sama kak shua?" - gyu

"yaaaa mau cuma kan gue belom nemu cara" - seok memelas

"ga masalah deh dia ga masuk happy ending dulu atau gimana tapi gue ngerasa fishy banget soal perbapakan ini" - gyu

"perbapakan wkwkwkw" - hosh

"seok... gue bantuin deh. nanti gue atur" - cheol

"beneran?" - seok

"serahin ke gue" - cheol 



















Shushu<3 CHATROOM

      Sayang?

Besok kamu masuk siang kan? 

Pulangnya aku jemput ya

I love you


- TBC -

SEQUEL! Masa depan (SEVENTEEN STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang