SeokSoo : tamu undangan

414 50 9
                                    

"Josh, malam ini ada yang ngisi live music loh jangan lupa"

Sana, salah satu rekan kerja Joshua di sebuah cafe ala ala kekinian di pinggir Jakarta itu menepuk pundak joshua yang sibuk mengoles mentega dan krim kopi diatas roti yang dia sedang buat untuk segera dipanggang. "hooh!" adalah jawaban singkat josh yang masih fokus disana. 

Cafe itu tidak besar sebenarnya, hanya ada 3 karyawan yang bekerja disana. Bahkan mereka membuat konsep open kitchen agar semua pekerjaannya bisa dikerjakan secara mixed up. Siapa pun yang ready bisa bantu melayani tamu. 

Malam ini malam minggu, ya wajar sih jika josh harus sedikit bekerja ekstra. Kadaan cafe cukup dibilang ramai dengan banyak pasangan muda yang nongkrong disana. Bahkan dia harus memanggang beberapa roti lagi padahal jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, 1 jam sebelum cafe mereka tutup. 

"Mereka sudah datang, kusapa mereka dulu. Titip kasir ya josh! ada yang beli tuh!"

Sana kembali dengan keribetannya dibelakang josh. Sliweran kesana kesini dan berakhir menyantolkan sapu tangan di pundak josh sambil berlari kecil keluar dari area kitchen. Josh tidak peduli, hanya fokus pada roti rotinya yang berjajar, kemudian memasukkannya ke dalam oven. Tangan joshua juga terlihat sudah mahir memainkan beberapa tombol di muka ovennya. Kemudian dia beralih ke kasir untuk melayani beberapa pelanggan disana. Tentu dengan senyum manisnya disitu. 

Di lain sisi, sana yang menyambut 4 orang yang baru masuk terlihat seperti bercengkrama akrab dengan salah satu diantara mereka, sambil kemudian dia mengantar keempat pria itu untuk duduk di sisi paling kiri cafe yang ramai itu. Mereka seperti sedang berdiskusi, lalu setelahnya sana pergi memanggil rekan kerjanya yang lain untuk menyeting lokasi. 

Yang akrab dengan sana tadi mengeluarkan gitar akustik dari dalam tas gitarnya, kemudian duduk di kursi dengan air mancur kecil di tengah cafe. Dengan stanmic yang baru terpasang dan dinyalakan, pria itu berlagak layaknya artis profesional yang sedang check sound.

"a a a! test test! aman!"

Suara seokmin, yang ternyata menjadi pelaku utama keartis artisan itu mengundang rius semangat dari pelanggan cafe yang hampir seluruhnya menoleh ke arahnya. Yang diliatin cuma nyengir aja dengan mata yang melirik pada joshua yang terlihat sibuk di kasir melayani pemesanan kopi yang sudah dibantu sana dan jungyeon disana.

"wah, sepertinya malam ini ramai sekali. Kalian semua ini berpasangan, gue jadi iri hahaha" - seok

Dapat riuhan sorak lagi, seokmin justru tertawa sambil memetik beberapa senar gitarnya. Joshua sebetulnya dengar, dan bahkan sedikit merenyitkan keningnya karna merasa sangat familiar dengan suara pengisi live music malam ini. Cuma dianya mau fokus aja ngelayanin sebelum nanti harus close bill saat last order. 

"Malam ini, gue mau nemenin malam minggu kalian nih ya yang bawa pacarnya. Biar vibesnya makin yahud pacaran di cafe sini." - seok

"yeaaaaayyyy" - penonton 

"gue mau cerita sedikit tapi, boleh kan?" - seok

"boleeeeeeehhh" - penonton

"ceritain pacar kah?" - ada yang teriak

Seokmin ketawa di mic dan itu ngebuat joshua ga bisa lagi ga noleh ke arah kerumunan live music. Dia penasaran banget kenapa bisa yang ngisi suara sekarang tuh mirip banget sama pacarnya, seokmin. Tapi masa iya dia yang nyanyi? Orang dia janjinya mau jemput aja nanti jam 10an. 

"hmmm... Kalian sayang ga sama pasangan kalian?" - seok

Seokmin liatin satu persatu penontonnya disana yang menjawab serentak pertanyaan seokmin dengan "iyalaaaaaahh". Seokmin senyum sambil mengangguk angguk terus siapin gitarnya yang udah di pangkuan. Dari kejauhan kayaknya joshua udah nyelesaiin pesanan terakhirnya dengan costumer. Trus dia nitip kasir sama jungyeon dan pergi gitu aja mendekat ke kerumunan. 

SEQUEL! Masa depan (SEVENTEEN STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang