LIBURAAAN (4) : Sepenggal memori Mr. Kwon

352 42 22
                                    

Keheningan menyapa beberapa saat di ruang tamu keluarga hoshi. Pertanyaan si bapak ketu mampu membuat ayah hoshi terdiam cukup lama dengan netra yang masih menatap putra kawan lamanya yang tiba tiba menemuinya ini.

Kawan lama?

Iya. Ternyata benar. Kwon Jian, ayah hoshi yang mereka temui di kampung halamannyanini ternyata memang kawan lama ayah seungcheol di sekolah dulu. Ada kejadian yang membuat mereka kepisah dan hal itu juga yang ngebuat ayah hoshi memilih untuk ga akan kembali ke jakarta. Pergi ke kampung halamannya setelah lulus S1 jurusan pertanian di IPB, menikah dan menetap disini. Hoshi anak sulung. Dia memilih untuk merantau karna bagi hoshi pendidikan dan pekerjaan di kota jauh lebih baik.

Oke, kita kembali.

Lain dengan seungcheol dan ayah hoshi yang terdiam, semua anak happy ending saling lirik lirikan. Mau ngomong tapi ga enak, mau bisik bisik tapi rasanya ga sopan. Cobain cara telepati dulu biar bisa nyapain pertanyaan sama kawan di sebelah mereka masing masing.

Hoshi yang di samping seungcheol masih gregetan. Pengen rasanya dia getok si seungcheol sekarang juga karna- SERIUS INI BUKAN SESUAI YANG DIA OMONGIN BARENG SEUNGCHEOL DI TELP SEBELUM BERANGKAT. Hadeh.

Hoshi menepuk pundak seungcheol sambil ketawa garing banget. Dia lirikin teman temannya juga yang kebingungan.

"Eu- hahahaha. Cheol. Ini- Ini udah malem. Lo masih capek kan? Ya kan?? Hahaha. Kita istirahat dulu aja gimana? Gimana pak? Kita masih punya 2 hari kok" - hoshi

Muka hoshi masih kebilang panik. Tapi seungcheol agaknya ngerti deh kalo hoshi tuh sedikit gregetan. Bukan gregetan sama keadaan, tapi gregetan sama dia. Seungcheol cuma diam saat ayahnya hoshi buka suara sambil senyum.

"Yasudah. Kalian pasti capek. Hosh, di rumah belakang ada pak Hardi lagi beberes. Kesana aja ya" - ayah hoshi

Hoshi ngangguk terus ngegiring temen temennya buat keluar rumahnya. Ibu hoshi sempet protes karna minuman yang disediain ga diminum, tapi seungkwan sama hao peka kok, akhirnya mereka ikut bawa semua minumannya ke rumah belakang yang katanya jadi hotel gratis buat mereka.

Satu per satu barang mereka udah diletakin di lantai, dan mereka duduk melingkar. Seungkwan sama hao naroh minumnya di tengah dan yaaaaa ga ada 5 menit juga udah bersih. Bukan habis, gelasnya udah mereka ambil satu satu.

"Hosh, lo gamau jelasin ke kita dulu?" - woo

Hoshi angkat wajahnya, terus natap wonwoo. Gatau ya, mata hoshi setelahnya tuh langsung liat ke shua. Shuanya sih ga liat ke dia, fokus sama hpnya, cuma ya gatau rasanya hoshi pengen aja liat.

Hoshi liat ke wonwoo lagi.

"Ga ada apa apa" - hosh

"Masa sih? Tadi kok ayah lo kaget pas bang cheol bilang nama ayahnya?" - sol

"Ya itu kan seungcheol yang nyeletuk bukan gue" - hosh.

Hoshi lirik ke seungcheol, terus seungcheolnya juga liat ke dia. Cuma sedetik tapi seungcheol tuh pahan. Lirikan mata hoshi yang tiba tiba ke shua terus balik ke seungcheol di tangkep baik maksudnya sama seungcheol.

"Itu, gue cuma tau kalo mereka temenan, itu aja" - cheol

"Sekebetulan itu?" - hao

"Iya njir, masa sekebetulan itu?" - sol

"Terus? Kenapa beliau kaget begitu?" - woo

"Nah itu gue gatau" - cheol

Lagi mereka ngobrol begini, tiba tiba pintu depan diketok. Setelah itu terbuka dan memperlihatkan ayahnya hoshi masuk ke dalem. Semuanya jadi refleks lah berdiri terus kasih salam hormat gitu, tapi ayahnya hoshi nyuruh duduk dan semua dilakuin. Termasuk mr. kwon yang ikut duduk.

SEQUEL! Masa depan (SEVENTEEN STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang