Babak akhir : Akhir dendam

461 45 17
                                    

Kaki Seungcheol rasanya lemes sejadi jadinya karna rencananya seketika berantakan dengan dia liat Jeonghan di sodorin senapan kayak gitu di depan matanya. Udah gitu jarak diantara dia, Hoshi, dan teman temannya itu lumayan juga.

Sebenernya bukan cuma Seungcheol yang kaget. Partnernya yang satu itu juga kaget. Karna diantara temen temennya itu ternyata kekasihnya juga disana. Dari tadi dia teriak teriak kenceng banget biar yang disebrang sana ngedenger.

"KENAPA LO SEMUA KESINI??"

"JI KENAPA KESINI. AARRRKKKHHH"

"BUNUH GUE AJA, PLEASE LEPASIN SEMUA YANG DISANA, BUNUH GUE AJA"

Rancauan Hoshi ngebuat kepala Seungcheol semakin ke pending. Dia ga bisa mikir segitu jernihnya. Antara karna Hoshi semakin berisik atau di sisi lain yang bekerja nyari cara supaya dia bisa bawa semua orang keluar dengan selamat dari sana.

Seungcheol ngeliat Jeonghan ngelangkah ngedeket tapi berenti karna senapak di kepalanya semakin membuatnya menjauhkan badan. Sakit banget. Sumpah rasanya sakit kata Seungcheol karna segitunya dia harus nahan diri dengan banyak problematika yang di luar kendalinya.

Cuma, ternyata matanya tertarik buat liat Jun yang berdiri paling depan dan menghadap langsung ke arah dia. Ga ada tatapan takut di matanya Jun yang Seungcheol liat dari jauh.

Jun ngasih gestur aneh. Matanya ngelirik ke arah senapan, terus dagunya terangkat buat kayak seolah nunjuk sesuatu yang di deket Seungcheol.

Tadinya Seungcheol ga ada paham pahamnya. Cuma pas dia nengok ke kanan, orang yang nodong dia pake senjata udah semakin ngedeket. Pas Seungcheol nengok ke Jun lagi, Jun keliatan senyum terus ngangguk. Tangan Jun yang terangkat ngasih isyarat angka 3 yang sulit terlihat jelas.

Sambil kasih kode yang kayaknya di mengerti sama Seungcheol disana, Jun ngomong pelan ke Joshua yang tepat di sebelahnya.

"Josh, hitungan 3 ya" - jun

"Hm? Apa?" - josh yang juga ngomong bisik

"Ambil tongkatnya" - jun

"hah?" - josh

"tiga...." - jun

"dua...." - jun yang ngubah jarinya ke 2

"sekarang!" - jun

Kaki Jun tiba tiba keangkat, terus tepat nendang senapan yang disodorin di pelipisnya Han. Han sempet kebentur senapannya terus teriak tapi untung dia refleks buat langsung jongkok. Jadinya Jun berhasil layangin tendangan lainnya tepat di wajah orang tadi.

Mingyu sama Jihoon yang kaget Jun nendang senapan, ngerasa kayak ada naluri sendiri buat make kesempatan itu buat hajar pasukan lainnya. Jihoon refleks tendang perut orang yang menawan dia pas orang itu lengah, terus ambil pukulan baseball yang dia punya di lantai. Pukul beberapa kali orang lain yang mau nyerang Shua.

Situasi udah crowded dan semua yang disana ngikutin yang lain untuk perabg kecil kecilan dengan para penjahat itu. Mingyu udah amanin sejata laras pendek yang dia taroh di lantai terus nembakin 1 tembakan ke bagian telapak kaki orang yang mau nembak Jeonghan.

"KAK!! LARI!!! SEMUA LARI!!" - gyu

"GYU!!" - seok

Seokmin dapat 1 aksi tendangan ke orang yang mau nembak Mingyu dari samping. Begitulah mereka yang saling melindungi sampai beberapa orang bisa dilumpuhkan.

Seokmin tadinya mau buka jalan untuk mudahin anak happy ending balik ke arah mobil mereka di parkir. Cuma ternyata Jeonghan ga bisa pake akal sehatnya lagi.

Bukannya lari ke arah balik, Jeonghan malah lari semakin dalam dan arahnya jelas ke arah 2 orang yang lagi kelahi juga di sebrang sana. Seungcheol sama Hoshi keliatan berhasil ngatasin senjata yang dibawa musuh mereka, cuma beberapa pukulan harus mereka kerahin.

SEQUEL! Masa depan (SEVENTEEN STORY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang