Bab 3

742 20 0
                                    


 بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

#SPAM VOTE + KOMENNYA!#

---------------


Hani kesal mendengar balasan Reyna, dia sedikit memajukan tubuhnya agar lebih dekat dengan Zahra dan Reyna.

"Affah iyah deck? Kock Gua nggak percaya yach?" ujar Hani sengaja dibuat-buat agar Reyna dan Zahra merasa kesal.

Emosi Reyna hampir lepas, dia sudah menggertakan Giginya kasar, berusaha menahan tangannya yang ingin memukul Hani dan Cindy. Zahra yang sadar langsung menahan Reyna dengan cara menarik tangan Reyna dan membawa Reyna masuk kedalam masjid.

"Maaf ya Ukhti, sahabat saya lagi PMS soalnya.. Saya duluan ya.." pamit Zahra terpaksa, sebenarnya, jika masalah ini terjadi di tempat yang sepi, kemungkinan besar Zahra sudah berkata toxic, sudah memukul Hani dan kawannya, atau dia sudah mencaci dan menghardik Hani dan Cindy.

"Apa lo liat-liat?!" tanya Hani jutek,membuat Reyna tidak dapat membendung rasa marah nya. "Shutt!! Udah, diemin aja, nanti kalo kita digituin lagi, kita bawa ke tempat sepi, terus kita beresin mereka" bisik Zahra jail, membuat Reyna diam dia sedikit ngeri dengan ide Zahra. Karena dulu Zahra pun pernah berucap ingin menggigit tangan Nisa karena suasana hatinya buruk dan Nisa justru menantangnya, alhasil Zahra menggigit tangan Nisa hingga berdarah.

Zahra dan Reyna lalu duduk disebelah Mara dan Nisa yang sudah menunggunya sedari tadi. "Lama banget, habis ngapain sih?" tanya Nisa heran, Zahra lalu tersenyum kearah Nisa.

"Apaan sih, tiba-tiba senyum, ngeri tau!" ujar Nisa merinding, masih dibalas senyuman oleh Zahra.

"Nggak papa kok nis, cuma tadi ada monyet sama kebo nyasar aja" kali ini akhirnya Zahra menjawab pertanyaan Nisa sambil melirik kearah Cindy dan Hani yang baru masuk. Menyadari Zahra melirik kemana, Nisa lantas memegang kepala Zahra dan memutarnya ke depan, agar tidak melihat kearah Hani dan Cindy terus. Atau nanti bisa bahaya.

"Udah, diem aja, liat ke depan. Tuh! Calon Masa depanmu lagi cerita kisah cinta dalam diam antara Fatimah dan Ali bin Abi Thalib!" seru Nisa jail, tentunya Zahra merasa tak terima ketika orang yang sangat di sebalinya justru dijodoh-jodohkan oleh dirinya.

"Ih, calon masa depan apanya? Ogah amat!" ujar Zahra kesal--Asstaghfirullah Zah..Tobat yuk..harusnya kamu bersyukur Zeiin pertemuin sama Cowo baik hati,tidak galak,ramah,akrab perempuan,perhatian,peka banget gitu lohh(enggak si,malah kebalikannya)


"Sekarang mah, amit-amit, besok aamiin-aamiin" goda Mara sedikit berbisik agar tidak berisik, spontan, Zahra langsung menengok kearah Mara yang duduk disebelah Nisa.

"Maaf, maksud Anda gimana yah? Kenapa saya tidak faham?? Lalu, anda siapa? Sepertinya saya tidak pernah memiliki teman seperti anda deh" Balas Zahra pasrah + Datar.

"Zahra! Mara! Nisa! Reyna!" tegur ustadzah Zana pada Zahra cs, ustadzah Zana berdiri di depan barisan para santriwati bersama dengan Ustadzah Ririn dan Ustadzah Aira, sontak, Reyna ikut menolehkan kepalanya menghadap ustadzah Zana yang melibatkan dirinya.

"Kenapa saya juga ust? Saya kan tidak ribut" protes Reyna kesal pada ustadzah muda nan cantik (sayang agak genit) didepannya ini.

"Ya kan kamu satu circle sama mereka" jawab ustadzah Zana tanpa dosa, membuat emosi Reyna tersulut kembali, ustadzah Ririn yang mengetahui perasaan muridnya itu langsung memberi kode agar Reyna tetap diam, ustadzah Ririn lalu menghampiri ustadzah Zana dan menepuk bahu ustadzah Zana dengan lembut.

"Ust.. Jangan gitu dong.. kasihan Reyna, dia memang nggak salah kok ust, jangan dimarahi.." ingat ustadzah Ririn lembut. "Ustadzah sepertinya terlalu memanjakan mereka"ujar ustadzah Zana.

Ustadzah Aira lalu menghampiri kakaknya dan Ustadzah Zana. "Teh Ririn benar, Reyna dari tadi diam, kita hanya perlu mendisiplinkan anak-anak yang tidak tertib" kali ini ustadzah Aira yang mengingatkan Ustadzah Zana, ahirnya ustadzah Zana pun terdiam dengan perasaan kesal.

"Zahra tadi lagi ngomogin apa?" tanya Ustadzah Ririn lembut, Zahra pun langsung tersenyum manis kepada Ustadzah Ririn.

"Nggak papa kok ust, cuma tadi Zahra lagi bahas tentang perbedaan kebo dan monyet sama seorang putri" jawab Zahra tentang dan dibalas senyum ramah ustadzah Ririn. Ustadzah Ririn pun kembali ketempatnya semula.

Bersambung...


WEII, LIKE, FOLLOW AMA VOTE DONG! JANGAN CUMA BACA TERUS NGEGOSTHING SEPERTI MANTAN YANG HANYA SINGGAH SEMENTARA.

Original :
24 April 2023

Revisi :
4 Januari 2024



Menikah Dengan Gus Muda [ON GOING + REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang