Bab 4

714 23 0
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

#SPAM VOTE + KOMEN!# 

------------------


1 bulan berlalu dengan cepat, tak terasa, sekarang waktunya Zahra dan kawan-kawannya serta para santri menghadapi masa ujian tengah semester. 2 jam sudah berlalu didalam kelas sedangkan Zahra sudah selesai 1 jam yang lalu, Zahra menghabiskan waktunya untuk tidur karena tidak boleh berisik didalam kelas.

Triiiiing!!! 

Bunyi bel pertanda jam ulangan pertama telah usai, para santri langsung berhamburan mengumpulkan lembar ujian mereka dan keluar kelas.

"Haahhhh, ulangan tadi ngga main-main!susah!" keluh Mara.

"Bagian mana yang susah? Perasaan biasa-biasa aja tuh!" Celetuk Zahra sambil berjalan mundur.

"Eh?!Zahra awas!!" teriak Reyna melihat seseorang yang berada di belakang Zahra.

Bruk!

"Aaaaaa?!!!" teriak Zahra kaget karena dirinya mau terjatuh karena menubruk orang, dan Hap!

"Jangan teriak-teriak!" ingat orang itu sambil menangkap Zahra yang nyaris terjatuh, Mara, Reyna dan Nisa langsung mematung melihat adegan didepannya, seorang Gus Cool, Ganteng, Killer menangkap sahabat mereka yang pecicilan.

"Ih! Si Gila Arab?!!" panggil Zahra membuat wajah Gus Zein kusut.

"Ooh.. Jadi gini caramu menghormati gurumu? Putri onar?" tanya Gus Zein kesal--Hadeh...ini guru ama murid sama aja,apa jangan-jangan mereka jodoh?? 

"Ish! Udah! Lepasin Zahra aelah!!! Bukan mahram you know?!" bentak Zahra berontak menendang-nendang kaki Gus Zein dengan sepatu kotornya yang belum sempat dicuci.

Gus Zein yang kesal lantas langsung melepaskan tangannya yang menangkap tubuh kecil Zahra. Zahra hampir terjatuh lagi, tapi kali ini Zahra langsung jongkok agar dirinya tidak terjatuh didepan orang yang tidak disukainya itu.

Zahra langsung lari membawa Reyna, sedangkan Nisa dan Mara mengikuti Zahra dari belakang, Gus Zein memijat pelipisnya pelan melihat kelakuan murid-muridnya itu.

Larian mereka berhenti ketika sampai dibawah pohon beringin yang rindang yang berada ditaman belakang madrasah, yang mengarah langsung ke lapangan khusus pondok Darussalam


"HOSH, HOSH, HOSH" mereka ber-4 serempak kelelahan, melarikan diri dari kulkas 100 pintu yang kadang sama gaje nya sama Zahra.

"Ngapain narik-narik aku sih Zah??" tanya Reyna heran dengan kelakuan Sahabatnya.

"Hehe.. Maaf Rey.. Reflek" jawab Zahra ngeles, sebenarnya dia hanya tidak ingin kabur sendiri saja, jadi menyeret Reyna untuk ikut bersamanya, Reyna yang mendengar jawaban Zahra hanya nyengir.

"Ihh, tadi Zahra sweet banget tau sama Gus Zeiin!!" ujar Nisa sambil memegang pipinya dengan kedua tangannya.

"Brisik!! Gausah jodoh-jodohin aku sama orang kayak dia, Nisa!!" tegas Zahra. "Elehh, siapa yang jodoh-jodohin kamu sama ustad Zein hah?? Heh Zah! Aku cuma ngomong kalo kamu sama Gus Zein sweet banget tadi! Ga ada yang jodoh-jodohin kamu kali!" Gerutu Nisa kesal.

"Iyalah" jawab Zahra acuh tak acuh.

"*Oh Asmara, berdebar rasanya ku didekatmu..~~~~
  Oh Asmara, dengar bisikan cinta, hantam jantungku..~~~
" senandung Mara dengan maksud menggoda Zahra, dengan cepat Zahra langsung memukul pelan kepala Mara.

*:Oh Asmara-Kobo kanaeru

Pukulan Zahra langsung membuat gelak tawa kawan-kawannya meledak, sedangkan Zahra hanya mengerucutkan bibirnya--manyun

Mereka menghabiskan waktu istirahat mereka dibawah pohon beringin itu sampai bel kedua berbunyi.

------------------
1 minggu kemudian....

Sekarang sudah jadwalnya perpulangan, tentunya Zahra sangat antusias dengan perpulangan kali ini, karena dia ingin meminta liburan ke Tokyo Disney Land.

"Yaudah ya ukhti-ukhti kesayangan kuuu, aku dah dijemput Buna sama Ayah! Nanti sampe rumah aku kabarin dehh" pamit Zahra sambil memeluk sahabatnya satu-satu.

"iyaaa, selamat berlibur Jahra, Rena, Mara" ucap Nisa sengaja.

Setelah selesai berpamitan, Zahra langsung mmbawa koper dan tas-tasnya keluar Kamar. Ia langsung menuju lapangan asrama. Zahra langsung melihat Buna-nya waktu berada di pintu gedung asrama. Zahra ingin berteriak menyapa Buna dan Ayah-nya, tapi niatnya diurungkan ketika melihat Umma (bu nyai), Aba (Pak Kyai) dan Gus Zein.

Jika Zahra berteriak sekarang, itu akan membuat kedua orangtua nya malu, dan pastinya, Gus Zein akan mengomelinya.

Akhirnya dengan perlahan, Zahra mendekati orangtuanya, dan berusaha Kalem.

"Assalamualaikum, Bu nyai, Pak kyai" salam Zahra pada Umma dan Aba, sedang Gus Zein memutar bola matanya malas.

"Assalamualaikum Buna, Ayah!!" salam Zahra bersemangat, mengundang senyum Umma, Aba, Buna dan Ayah.

"Gus Zein nggak disalami Ra?" tanya Ayah heran, Zahra lalu tersenyum kikuk, dia menatap Gus Zein dan langsung nyengir kuda melihat reaksi Gus Zein.

"Assalamualaikum...Gu..s Zein" salam Zahra dengan nada yang sangat ditekan.

"Waalaikumsalam" jawab Gus Zein Acuh.

"Zein! Yaudah ya Syah, kami balik ke ndalem dulu, kasian Mai sendiri dirumah" pamit Umma sambil mencubit pinggang Gus Zein yang berada disebelahnya. Gus Zein meringis mendapat cubitan dari sang umma. Zahra yang melihatnya tersenyum penuh kemenangan.

"Assalamualaikum" salam Aba dan Umma, Gus Zein sempat melihat kearah belakang, dengan sigap, Zahra pun menjulurkan lidahnya tanda mengejek.

"Waalaikumsalam" jawab Buna dan Ayah, Zahra dan kedua orangtuanya pun menuju Mobil pajero yang terparkir tak jauh dari pintu asrama.

"AUNTYYY!!!" teriak 2 anak kecil dari dalam Mobil ketika pintu belakang mobil dibuka oleh Zahra, Zahra langsung terperanjat oleh ulah 2 ponakannya itu, Bima dan Asya.

"Astagfirullah!" Zahra terlonjak kaget, sedangkan ke-2 pelakunya hanya cekikikan melihat korbannya sukses kaget. Zahra langsung mencubit Pipi Bima dan Asya, yang membuat mereka kesakitan.

"Siapa yang ajarin hm?" tanya Zahra galak, tapi itu justru terlihat lucu dimata Bima dan Asya. Zahra lalu melihat sosok disamping 2 ponakannya.

"Mba Hasna!" panggil Zahra pada kakak iparnya itu lalu menyalaminya. "Salamnya mana ukhti?" tanya Mba Hasna sambil menoel hidung Zahra, sedang Zahra hanya cengengesan.

"EKHEM!" suara deheman seseorang terdengar dari bangku supir, Zahra langsung menhadap kedepan dan mendapati ada kakaknya yang duduk dibangku supir. "Wahh, ada supir baru! Assalamualaikum Pak supir!" salam Zahra jail kepada kakak kandungnya itu. "Astaghfirullah Ra..Abang sendiri di panggil supir.. Waalaikumussalam" protes Bang Afnan dari bangku depan.

Zahra lalu menyalami tangan Abangnya itu. "Ini langsung pulang?" tanya bang Afnan sebelum menyalakan mobil.

Zahra memandang 2 ponakannya. "Mau kemana dulu Bim? Sya?" tanya Zahra jail. "KE ISTANA PLAZA!!!!!" teriak Bima dan Asya kompak, Bang Afnan hanya pasrah dan melajukan mobilnya ke Istana Plaza--ini latarnya dibandung
Bersambung...

HEEHHHH!!KETAUAN KAN BACA TAPI NGGA FOLLOW,VOTE AMA KOMENTAR!!AYO BURUAN VOTE,FOLOW AMA KOMEN!!!JAN LUPA FOLLOW AKUN INSTAGRAM ZEIIN!!

Menikah Dengan Gus Muda [ON GOING + REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang