Bab 12

684 19 2
                                    

Zahra menatap Gus Zein risih.Zahra menatap Gus Zein yang sedang sibuk dengan laptopnya.

Dia baper cuma gara-gara itu?dan gara-gara itu,aku kena omel??.Zahra bolak balik membatin hal yang sama ketika memandangi Gus Zein,Mengingat kembali ketika Buna mengomelinya karena muka Gus Zein yang merah.

"Dek..Ngapain ngeliatin saya gitu banget sih??"Gus Zein pun Akhirnya berprotes dengan tingkah Zahra.Zahra menggeleng pelan,"Ngga ko,Cuma heran,ternyata Gus idola para akhwat ini bisa baper juga toh??"Goda Zahra membuat Gus Zein malu.

"Berisik kamu!"Lirih Gus Zein kesal mengundang tawa Zahra."Ululuuu,Cuaminya akuuu,bica baper juga yaaa???"Zahra makin menjadi,Ia menghampiri Gus Zein lalu mengunyel-unyel pipi Gus Zein.Wajah Gus Zein yang sudah ditekuk pun makin ditekuk,membuat Zahra tak dapat membendung tawanya.

"Oh iya,Dek,bisa saya minta sesuatu?"Tanya Gus Zein teringat sesuatu."Apa?"Zahra menghentikan aktivitasnya mengunyel-unyel pipi Gus Zein."Bisa kamu jangan panggil saya Gus selain di madrasah??"Tanya Gus Zein membuat Zahra berpikir keras.

"Hmmm,boleh..tapi jangan panggil aku Dek!Panggilan itu membuatku ngga nyaman!!"Seru Zahra."Terus kamu mau dipanggil apa?"

"Zahra kalo nggak Ra aja!"

"Tapi Gus,Mau dipanggil apa?"

"Sayang?Cayangku?Suaminya Ra??Ze?Mas?Or Zein??"Tawar Zahra sambil menggerlikan matanya menggoda.Gus Zein pun mengalihkan pandangannya,ia yakin wajahnya kini sudah menjadi tomat matang.

Ampun deh..Punya suami tsundere amat!Batin Zahra kesal."Haha..",Gus Zein menolehkan wajahnya menatap Zahra,ternyata,Zahra sudah bersiap dengan kamera ponselnya."Gus idola para Akhwat ini ternyata Tsundere yaa..Perlu diabadikan"Ujar Zahra sambil menekan tombol dilayar,membuat Gus Zein makin malu.

"Ra..Berhenti.."Ucap Gus Zein berusaha mengambil ponsel ditangan Zahra.Tunggu..apa?Ra?Gus Zein sudah mulai memanggil Zahra dengan sebutan Ra??.Zahra langsung refleks memundurkan badannya agar tidak tertubruk badan Gus Zein.

Tapi,usahanya sia-sia karena Gus Zein menyudutkan dirinya dipinggir ranjang.Gus Zein maju hingga Zahra terhimpit."G-gus?Mau a..pa??"Takut Zahra."Fatimah Az-Zahra,Kamu sudah berhasil membuat saya emosi sebanyak 2 kali..sudah cukup hitungannya untuk dirimu mendapatkan hukuman"Ujar Gus Zein.

"Loh,Kan ini bukan di ponpes"Protes Zahra

"Bukan aturan ponpes,tetapi aturan rumah tangga kita"

"Emang ada?"

"Ada"

"Sejak kapan?"

"Sejak saya mengucapkan kalimat Qobiltu"

"Kok aku ngga tau?"

"jelas ngga tau,saya bikinnya sendirian"

"Ih,Curang"

Perlahan Gus Zein mengukung Zahra hingga Zahra menahan nafasnya.

Tok!Tok!Tok!

Ck,siapa lagi ini....Batin Gus Zein kesal.Ia tak habis pikir,sudah 2 kali ia diganggu ketika sedang berduaan dengan Zahra.Gus Zein beranjak membuka pintu."Eh--...."

"Aynaaaa!!!!"Teriak Zahra senang,membuat orang didepan pintu dan Gus Zein menatapnya.Zahra berlari menuju pintu.

"Aynaaa!!!Kangennnnnn"Pekik Zahra sambil memeluk Ayna.

"Eh--Ra..Gue kangen juga sih..tapi meluknya jangan keeratan,Gue ngga bisa napasss"Keluh Ayna sambil memukul pelan punggung Zahra.

"Hehe..maap.."Ujar Zahra cengengesan.

"Ini..."Ayna bingung harus memanggil Gus Zein apa.

"Panggil Om aja"Jawab Zahra usil membuat Gus Zein menyentil pelan kening Zahra.

"Assalamualaikum..Kamu Ayna?Saya Zein,suami Zahra,kamu bisa memanggil saya Zein"Ujar Gus Zein santai

"O-oh..W-waalaikumussalam...I--iya.."Tentu Ayna merasa canggung karena dirinya baru pertama kali bertemu dengan Gus Zein.

"Saya kebawah dulu"Pamit Gus Zein lalu beranjak meninggalkan mereka berdua.

"Gila!Gila!Laki lo cakep bener!Bisa-bisanya lo bilang kalo dia nggak sesuai selera lo!Kalo lo nggak mau buat gue aja siniii!!"Pekik Ayna heboh membuat Zahra segera membekap mulut Ayna agar suaranya tidak terdengar hingga bawah.

"Enak bener lo ngomongnya,dia laki gue,awas lo macem-macem!"Ancam Zahra tak terima."Helehh,bu nyai ceritanye cemburu niih??"Goda Ayna membuat pipi Zahra merona.

"Gue bukan nyai nyet"

"Iya,sekarang bukan,nanti,lo jadi nyai yee"

"Serah lo"

"Btw Asya Bima mana?gue kangen nih"Tanya Ayna.

"Kaga dibawah kah?"Bukan menjawab,Zahra justru bertanya balik.Ayna tentu menggeleng mendengar pertanyaan Zahra,jika Bima dan Asya berada dibawah pastinya ia tidak bertanya.

"Dikamar kali"Zahra dan Ayna lantas beranjak menuju kamar Asya dan Bima yang sama-sama berada diatas.

cklek..

"Noh kan bener"Ujar Zahra ketika melihat Asya sedang bermain rumah-rumahan dengan belasan bonekanya dan Bima yang sedang bermain Ipad nya.

"Asya,Bima,Salim dulu kek,sibuk sendiri kalian,sampe ngga tau ada Onta kalian"

"Matamu Onta"Bisik Ayna tajam.Mendengar perkataan Zahra,Bima dan Asya pun beranjak menyalami tangan Ayna.

"Ishhh,lucu banget kaliannnn,ntar mau ke Mall sama Onty ngga?kita beli es krim banyak"Ajak Ayna dibalas anggukan oleh Asya dan Bima.Melihat anggukan Asya dan Bima membuat Ayna menatap Zahra yang tengah menatapnya juga.Seakan mengerti tatapan Ayna,Zahra pun menggeleng pelan.

"Sorry Ay,gue ngga bisa,ntar mau ke hotel"Tolak Zahra pelan."Eheee,ke hotel bikinin ponakan baru buat gue yaa"Goda Ayna lagi."Pikiranmuuuu"Mendengar balasan dari Zahra membuat tawa Ayna meledak.

Bersambung..

Menikah Dengan Gus Muda [ON GOING + REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang