"Allahu Akbar,Allahu Akbar"Suara Azan berkumandang,membuat Zahra terbangun dari tidurnya,baru saja dirinya mengerjapkan mata dan berusaha sadar,tiba-tiba ada tetesan air yang dicipratkan kemukanya.
"Enghhhh"Zahra menggeliat tak nyaman."Bangun dek,Udah subuh.."Perintah Gus Zein pada Zahra yang masih berusaha menyadarkan diri.
Zahra langsung terbelalak mendengar suara Gus Zein,seketika dirinya langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan menatap Gus Zein dengan tatapan Terkejut.
"Gila Arab??!!!"Teriak Zahra,sepertinya nyawa Zahra belum sepenuhnya terkumpul."Yang sopan Putri Onar"Balas Gus Zein Kesal."K-kok.."
"Kamu lupa?kemarin kita baru aja nikah dek.."Ingat Gus Zein membuat Zahra memejamkan matanya mengingat kembali."OH IYA!!"Teriak Zahra karena mengingat acara kemarin.
Gus Zein menutup telinganya mendengar teriakan Zahra."Bisa nggak usah teriak-teriak??"Tanya Gus Zein kesal."Hehe..maaf.."Ujar Zahra meminta maaf.Gus Zein hanya melipat tangannya didada,seolah-olah dirinya marah karena Zahra.
"Yahhh,Gussss..Ngga usah ngambek dong..Ngambekan amat sih jadi orang..."Ujar Zahra,Gus Zein terbelalak terkejut mendengar ucapan Zahra,Oh ayolah,dirinya sedang kesal dan berharap dibujuk,justru istrinya bilang bahwa dirinya ngambekan??
Gus Zein langsung mengukung Zahra yang masih dalam keaadaan duduk diatas ranjang,membuat Zahra terkejut."Bisa ulangi?"Tanya Gus Zein dengan nada menekan.
"E-ergh..Ya-yang mana??"Tanya Zahra bingung.
"Bagian kamu ngomong saya ngambekan"
"Ohhh,Ngambekan amat sih jadi orang"
Mendengar itu,Gus Zein memajukan wajahnya,Tiba-tiba..
Tok tok tok!!
Padahaal tinggal 1 centi lagi bibir mereka bertemu,tapi ada seseorang yang mengetuk pintu mereka.
"Ontyy!!Ommm!!Colat Cubuhhh!!"Suara itu berasal dari gadis kecil berusia 4 tahun yang disuruh oleh Kakek Neneknya untuk membangunkan Zahra dan Gus Zein.
Zahra dan Gus Zein langsung menengok kearah pintu kamar,Tanpa berbicara Gus Zein langsung meninggalkan Zahra yang masih mematung dan menuju pintu untuk membukakan pintu.
"Acamualaikum Om!!"Salam Asya sambil hormat pada Gus Zein.Gus Zein terkekeh dan mengacak rambut Asya yang masih berantakan.
"Waalaikumussalam..Abang mana??tumben nggak sama kamu"Tanya Gus Zein yang tidak melihat keberadaan Bima."Abang lagi dimalahin ama Abi om!!"Ujar Asya bersemangat,padahal ini masih jam 4.39 pagi.
"Oooh..Asya udah sholat belum?"Tanya Gus Zein pada Gadis Cilik itu.Asya hanya cengengesan,(Humm,mirip tantenya yaa).
"Yaudah..Asya ikut sholat Om sama Onty mau?"Tawar Gus Zein,dengaan cepat Asya mengangguk setuju lalu beranjak turun ingin mengambil mukenanya.(Kapan lagi ya Sya,sholat,di imamin gus tampan,hahahah)
15 menit berlalu,Zahra,Gus Zein dan Asya sudah selesai sholat subuh,Zahra langsung menyalami tangan Gus Zein karena walaupun ia belum mencintai Gus Zein,Ia tetaplah seorang istri yang harus menghormati suami.
Asya yang melihat Zahra menyalami Gus Zein pun lantas mengikuti apa yang baru saja dilakukan Zahra.Dengan lucunya,Asya menyalami Tangan Gus Zein tanpa aba-aba membuat Zahra tertawa melihat tingkah keponakannya itu.
"Sya,Udah hafal sampai surah apa?"Tanya Zahra pada Asya yang sedang duduk dikursi meja belajar Zahra."Curah Al-Ala"Jawab Asya."Udah setoran sama Abi?"Tanya Zahra lagi."Lum..Tadi Asa mau setor,tapi Abi agi malahin Abang"Ujar Gadis kecil itu.
"Setor sama Om mau?"Tawar Zahra,dirinya menawarkan hal itu pada Asya karena ia ingin kabur dari Gus Zein yang pasti masih kesal dengan hal tadi.Belum sempat Gus Zein protes,Asya langsung mengangguk cepat.
"Yaudah..Lepas dulu mukenanya terus dilipat ya..habis itu kebawah sama Om sama Onty,kamu setoran dibawah sama Om ya.."Perintah Zahra yang diangguki oleh Asya.Gus Zein hanya menghela nafas pelan.
Hanya butuh waktu 5 menit untuk Zahra dan Asya merapikan alat sholat mereka.Zahra langsung melesat keluar kamar berusaha menghindari Gus Zein.
"Loh?Ra?Tumben udah turun,biasanya ngandang dikamar"Ucap Mba Hasna heran.Zahra hanya menggelengkan kepala kecil lalu melirik Gus Zein yang sedang turun sambil menggendong anak bungsu Mba Hasna dan Bang Afnan.
"Buna mana Mba?"Tanya Zahra ketika sudah sampai dibawah."Dikamar mandi"Jawab Mba Hasna,Zahra hanya menganggukan kepalanya mengerti lalu menghampiri Mba Hasna yang sedang menyiapkan makanan.
"Masak apa?"Tanya Zahra penasaran ketika melihat Mba Hasna mencampur Mie dan Telur."Omelet"Jawab Mba Hasna pelan."Ra boleh bantu mba?"Tanya Zahra pada Mba Hasna.
Mba Hasna langsung teringat ulah Zahra tahun lalu,Ketika Zahra berniat membantu Mba Hasna dan Buna.Bukannya membantu,karena ulah Zahra,Dapur mejadi seperti kapal pecah,bahkan makanan yang dibuat Zahra justru keasinan dan tidak layak untuk dimakan.
Mba Hasna langsung menggelengkan kepala keras."Yahhh,Itu kan udah 1 tahun yang lalu mbaaaa..Boleh dongggg"Rengek Zahra sambil menggoyang pelan lengan Mba Hasna seperti anak kecil yang tidak diperbolehkan Ibunya untuk membeli mainan.
Mba Hasna menghela napas kasar."Yaudah,Kamu potong Daun bawang sana!"Perintah Mba Hasna pasrah,Zahra langsung bersemangat dan melaksanakan tugasnya.
"Aww!!"Pekik Zahra kesakitan sambil memegang jari telunjuknya.Mba Hasna yang sedang menggoreng udang beralih menatap Zahra begitu pula dengan Gus Zein yang sedang mendengarkan Asya melafalkan surah.
"Kenapa Ra?"Tanya Mba Hasna khawatir lalu menghampiri Zahra setelah mematikan kompor.Zahra menggeleng pelan sambil meringis."Ngga papa Mba..cuma kebeler dikit aja"Ujar Zahra yang sedang dituntun Mba Hasna menuju wastafel.
"Ngga papa apanya?orang darahnya aja ngalir banyak banget kaya gini!"Omel Mba Hasna sambil mencuci jari telunjuk Zahra.Zahra terkekeh pelan masih dengan raut muka kesakitan."Pelan pelan dong mba..perih tauu"Protes Zahra yang dibalas tatapan tajam dari Mba Hasna."Udah sini duduk!"Kali ini bukan Mba Hasna lagi,tetapi kakak satu-satunya Zahra,Bang Afnan.Zahra bergegas menghampiri Bang Afnan yang lagi duduk disebelah Gus Zein lalu ikut duduk disamping Bang Afnan."Zein,bisa minta tolong ambilin P3K didepan toilet?"Tanya Bang Afnan.Gus Zein mengangguk lalu bergegas mengambil P3K didepan toilet.
"Lain kali ngga usah masak,beruntung kamu cuma luka kecil!"Omel Bang Afnan sambil memeriksa jari telunjuk Zahra."Yah,Bang..Tapi kan..Zahra punya suami,masa Zahra ngga bisa masak?"Protes Zahra tak setuju."Zein bisa masak,kamu ngga usah khawatir,dia 4 tahun dinegara orang"Ujar Bang Afnan.
"Tapi bang..Kan Gus Zein ngajar.."
"Kalau mau masak minta tolong Mai aja"
"Bang.."
"Ra,Nurut deh sama abang..Abang takut nanti dapur rumah Zein hangus gara-gara ulah kamu"Ujar Bang Afnan membuat Zahra kesal."Ihh,yang dikhawatirin ternyata dapurnya Gus Zein!Ra kira abang lagi khawatirin Ra!"Pekik Zahra kesal.Tak Lama,Gus Zein pun datang dengan membawa kotak P3K.Bang Afnan langsung beranjak dari duduknya menghampiri Asya yang masih kebingungan.Gus Zein segera duduk disebelah Zahra dan mengambil jari telunjuk Zahra untuk ia perban.
"Tampan.."Gumam Zahra tanpa sadar,Gus Zein langsung mendongak menatap Zahra.Mata mereka bertemu,"Kamu ngomong apa dek?"Tanya Gus Zein membuat Zahra tersadar dan langsung menutup mulutnya menggunakan tangan kirinya yang tidak terluka.Zahra menggeleng kencang,membuat Bang Afnan Terkekeh,Sepertinya Gumaman Zahra terlalu besar hingga bang Afnan saja mendengarnya.
"Ngaku Ra,Kamu muji Zein kan?"Goda Bang Afnan tanpa menoleh kearah Zahra.Muka Zahra otomatis menjadi berwarna merah padam."A-apa sih Bang!!"Teriak Zahra gagap."Tampan.."Bang Afnan semakin gencar menggoda Zahra,ia menirukan gaya Zahra ketika sedang memuji Gus Zein,Zahra pun dibuat sangat malu hingga tak bisa berkata-kata.
"Misi,Saya mau ke kamar mandi dulu.."Izin Gus Zein membuat istri serta kakak iparnya menoleh.Tanpa menunggu jawaban siapapun,Gus Zein langsung beranjak menuju kamar mandi sambil membawa kotak P3K.
"Loh?Zein?Mau kemana?"Tanya Umma ketika melihat Gus Zein yang berjalan cepat sambil membawa kotak P3K."Kamar mandi Umma.."Jawab Gus Zein pelan.Didepan Kamar mandi,Gus Zein bertemu Buna yang baru keluar dari kamar mandi,Gus Zein pun ditanya dengan pertanyaan yang sama seperti pertanyaan yang dilontarkan Umma,dan Gus Zein pun menjawab dengan jawaban yang sama.
Tak berselang lama,Buna pun datang menghampiri Zahra yang sedang membantu Bima menghafal surah."Zahra!Menantu Buna kamu apain?sampai mukanya merah gitu!"Omel Buna membuat Zahra bingung menatap Buna.
"Hah??"
Bersambung...
Haii!gimana kabar kalian?baik kan?Alhamdulillah deh..Maaf yaa..belakangan jadi jarang nulis,Maless euyy,apalagi lagi ujian tahfidz😓😓Harus hafal 2 juz,tolong do'ain dong biar bisa dapet 2 juz😥😥😥
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Gus Muda [ON GOING + REVISI]
Storie d'amore⚠FOLLOW DULU EUY BARU BACA⚠ MINIMAL KALO BACAA VOTE LAH YA! 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹 ___________________________________ Follow ig: @zeiinnahh_ @ftmh.zahraaaa_ @zeinhamid_a ****************** Fatimah Az-Zahra Henandra adalah namanya, g...