9. " Lo takut gelap"

8 1 0
                                    

DI VOTE DOANG, BIAR SEMANGAT GUE 🥺

***

MASIH DI MALAM YANG SAMA

Keringat dingin mengucur deras di badan Thea badan nya merasa panas dan dingin, ia menangisi seseorang yang tergeletak tak bernyawa di pinggiran jalan, dengan tangan yang bergetar, Thea mengangkat kepala lelaki tersebut ke pahanya al hasil darah yang menetes kini menetes juga di rok yang ia kenakan, ia membetulkan posisi kepala lelaki tersebut dengan tangan nya yang sudah berlumuran darah

" kenapa kalian semua diam, kenapa ga di tolongin" marah nya kepada orang orang yang ada di sana, Thea menangis sesenggukan

" kenn bangun kenn, gue janji kalo Lo sadar gue bakal perbaiki hubungan kita lagi, gue janji keen, tapi Lo harus bangun kenn" ujar nya dengan memegang erat salah satu tengah lelaki tersebut, lelaki itu tak beraksi sama sekali, tubuh lelaki itu sudah tak bergerak sama sekali darah terus mengalir dan kini darah itu memenuhi paha Thea dan setengah badannya, ia terus berharap agar lelaki itu buang, suara sirine berbunyi keras sontak semua orang yang ada di sana memberikan jalan agar mobil ambulance itu bisa lewat, 4 petugas keluar dari dalam ambulance tersebut dan membawa tandu

" Ayokk angkat, ayok cepet" ujar nya kepada ia tak menghiraukan sekitar lagi rok pendek yang ia kenakan saat ini penuh dengan darah begitu juga kaki nya, lelaki itu di angkat ke tandu

" Maaf, mba apakah keluarga dari jenazah" ujar salah satu petugas

" Apa yang mas nya bilang tadi, jenazah, enggak mas dia masih hidup, dia belum mati mass, pacar saya belum matiii" ujar nya histeris

" Tapi cowok mbanya sudah tidak ada detak jantungnya"

" Enggak dia masih idup, dia masih hiduppp"

Thea memeluk tubuh lelaki tersebut dan berkata, " Lo masih hidup kan Ken, iya kan, kenn Lo harus bangun, jangan tinggalin gue kenn, maaf gue kemaren jahat, kenn bangun " Thea menggoyang goyangkan tubuh lelaki itu

" Tolong mbanya minggir dulu, karena jenazah akan kami bawa"

" DIA MASIH HIDUP MASSS, DIA BELUM MENINGGAL, KEN BANGUN KEN, KENLINOOOOOO" Teriak Thea dengan kencang.

" KENNNN, huffff, huffffia terengah-engah

" Hahhh ternyata cuman mimpi, kenapa bisa gue mimpi Ken" ujar nya ia segara mengecek tubuh nya, ia melihat area paha nya, apakah di pahanya berlumuran darah, dan ia juga melihat tangannya apakah berlumuran darah juga

" kenapa rasanya kaya nyata, gue nangis beneran lagi, ehhh ko gelap" ujar nya, Thea pun kelimpungan, bukannya mencari saklar lampu ia malah mencari gagang pintu, stelah meraba raba dalam gelap akhirnya ia megang gagang pintu tersebut, dan membuka nya, ternyata dari arah luar ada seseorang yang hendak membuka pintu tersebut, pintu tersebut terbuka Thea menabrak seorang yang hendak membuka pintu dari arah luar, tanpa basa-basi Thea pun memeluk tubuh lelaki tersebut dengan erat, " hahhh langgg gelap gue takut" ujar nya mengadu

" Ehemm, gue granit bukan langit" ujar granit

" jadi gini rasanya di peluk cewek, anget, mana harum lagi ni cewek" batinnya

Thea yang tengah memeluk tubuh granit itu mendongakkan kepalanya ke arah atas dan melihat apakah benar itu granit, dan benar saja itu granit, sontak Thea langsung melepaskan pelukan tersebut, " maaf bang, reflek" ujar nya bingung harus bagaimana

Amathea find BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang