32. Cemara ?

5 1 0
                                    

Di taman rumah Thea duduk di kursi taman sembari membaca novel, dengan serius dan seksama ia membaca dan sangat menghayati alur cerita yang ada di novel tersebut, sesekali Thea menitihkan air mata karena ada capter yang sedih dah mengiris hati

" Serius amat neng" ujar langit tiba-tiba datang arah belakang

" Ihh elanggg!" Tegus Thea

" Baca apa sih serius banget kayaknya " tanya langit

"  Baca novel" jawab Thea

Langit duduk di samping Thea lalu merangkul bahu Thea " bulan itu kamu " ujar langit

" Haa..... apa.... kamu?" Batin Thea bertanya tanya

" Terus bintang yang ada di ujung sana itu aku " ujar langit lagi

" Aku?" Batin Thea semakin bingug

" Kok jauhh banget elo nya " jawab Thea

" Gapapa walupun jauh kamu selalu muncul dan menatap ku " jawab langit

" Aaa~"

Plakkk

Thea salting saat mendengar hal itu dan ia menarik bahu langit

" Lagi belajar ngomong aku, kamu?"  Tanya Thea

" Iyaa biar kaya orang orang " ujar langit

" Kok kaya orang orang?"

" Iyaa orang orang keliatan mesra kayak gitu"

" Tapi gue ga suka "

" Kenapa ga suka" bingug langit

" Karena itu bukan elo, Thea suka langit yang bisanya bukan langit yang meniru orang orang supaya bisa mesra di dalam hubungannya" jelas Thea

" Em gitu yaa " ujar langit lalu menghadap Thea

" Iya sayang " ujar Thea dengan memegang kedua bahu depan langit, dan mereka saling beradu tatap saat itu juga, Thea dengan senyum manis dan langit dengan tatapan hangat nya

" Jadilah diri sendiri sayang " ujar Thea lembut

" Iya " jawab langit

" Cantik banget sih " puji langit sembari menyingkirkan rambut rambut kecil yang menganggu pemandangan

" Ganteng banget sih " sahut Thea sembari mengelus pipi kanan langit

" Kita sama sama terus ya Ama " ujar langit dengan lembut dan penuh makna

" Iya sayang " jawab Thea

Thea merentangkan tangannya ingin berpelukan dengan langit yang ada di hadapannya " Ama sayang elang " ujar Thea di dekapan langit

" Elang juga sayang Ama " jawab langit

" OY BUCIN TEROS!" Kompak keempat kakaknya langit dari lantai dua

Sontak langit dan Thea melepaskan pelukannya panik lalu menghadap ke arah atas

" MODUS LO LANG!" Sirik granit

" MAKANYA PUNYA PACAR!" Ujar langit

Keempat kakaknya turun dan menghampiri langit dan Thea

"ngintip ya elo semua!" Ujar langit

" Elang sayang Ama, huekk gumoh lama lama gue denger nya" ledek granit

" Apa si Lo sirik banget " ujar langit

Tin

Tin

Tin!

Klakson mobil terdengar dari luar gerbang dan mobil tersebut masuk ke dalam manison

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Amathea find BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang