22. SELALU TAK TENANG

9 1 0
                                    

Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, manusia adalah makhluk cerdik yang pandai merekayasa semuanya, dan rekayasa itu seakan nyata dan bisa dirasakan.

~~~

Thea berjalan keluar dari rumah megah langit, Thea masih memikirkan soal kalung kemarin dan soal langit dan ken yang berkelahi masih terbayang di benak nya semua itu membekas, Thea duduk di kursi yang terdapat di alun-alun jalan di sana seorang diri, Thea sengaja keluar tanpa memberitahu orang rumah, ia hanya ingin mencari udara segar, Thea masih memakai piyama tidur nya

Di alun alun jalan itu belum ramai orang, namun ada beberapa orang yang joging pagi

Tingg

Ponselnya berdeting dan memunculkan pesan yang tersisip di layar utama ponselnya

" Lo kemana ko gda di rumah " isi pesan tersebut

" Gue di alun alun deluna " balas Thea

" Gue ke sana " balas langit

" Hm" respon Thea

Thea menaruh ponselnya dan ia melihat sangrais pagi yang indah walupun tak begitu jelas, suara derapan kaki terdengar di telinga Thea

" Ngapain di sini " ujar langit dengan arah belakang dan kedua tangan langit bertumpu di sandaran kursi alun alun

" Cuma nyari angin aja" ujar Thea singkat

" Lagi ada masalah, 3 hari Lo diem aja ga kaya biasanya "

Huffftt

Thea menarik nafas panjang, " bibi bilang kalo kasus nya bang Regan di tutup, gue ga terima, gue harus tau siapa yang buat semua ini, apa ini murni kecelakaan atau gimana" jelas thea

" Lo percaya ga kalo semisal abang Lo masih idup" ujar langit ngelantur

" Ga usah aneh aneh deh Lang, serius ini" kesal Thea

" Semua gada yang tau the, siapa tau kan Abang Lo masih hidup" ujar langit

" Iya sih, tapi apa mungkin ? " Ujar Thea ke langit

" Ga tau juga, dah yuk balik " ajak langit

" Hmm" Thea bangkit dari duduknya dan berjalan dan di ikuti dengan langit mereka berdua sama sama masih memakai piyama tidur

Perumahan elit di sana sangat megah namun sangat sepi karena jarang yang menetap lama di sana

" Lang kalo beneran bang Regan masih hidup saat ini, dia dimana yaa" ujar nya sembari berjalan membelakangi langit

Langit menyimpulkan tangannya di perutnya 

"entahlah" jawab langit

Sedang berjalan pedangan langit tertuju apa sesuatu yang mengikuti Thea berjalan ada seekor kucing kecil yang mengikuti Thea berjalan, kucing kecil itu berjalan dengan melenggak-lenggokkan tubuh nya lincah dan terus mengikuti Thea yang berjalan, langit terkekeh melihat hal itu, sungguh lucu, langit langsung mengabadikan momen ini dengan ponselnya

Thea terus berjalan rumah langit cukup jauh tapi thea menikmati perjalanan nya, hingga tak sadar ada batu kecil yang berada di depannya

Amathea find BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang