29. Pengakuan

20 1 0
                                    

⚠️

( lots of toxic )





Makin ke sini makin ke sana ygy, btw sepi banget ya, langsung gas aja winggg

°°°

" Ama ayoo buka mata Lo " langit setia di samping Thea yang terbaring tak sadarkan diri

" Ulah siapa Lo sampe kaya begini Ama " dan pikiran langit tertuju pada satu nama ia langsung bangkit dari sana

" Gue titip Ama kalo dah sadar kabarin gue " ujar langit ke anak PMR

Langit berjalan dengan tangan mengepal menuju post utama matanya memanas, dengan kasar langit membuka pintu tenda dan akan menyerang Dika

" Wow wow santai bro " ujar salah satu teman Dika

" Bangke senior semua, bodo amat dah " batin langit

" Mau apa Lo, berani Lo sama kita ha " ujar nya

Dika yang tadinya duduk santai kini ia berdiri " udah lah lang gue lagi males cara masalah " ujar Dika dengan nada kesal

" Iya bro, ini kita di hutan bro kalau berantem terus ada yang mati gimna "

" Langsung kubur lah " sahutnya

Hahaha

Semua tertawa mendengar hal itu namun langit tak termasuk

" Udah lah lang, gue ngelakuin itu terpaksa " ujar Dika serius sembari merangkul pundak langit yang merah padam meredam amarah

" Kita kan sahabat ga boleh ada pertengkaran " ujar Dika

Langit berusaha mencerna dan menerima ada bener nya juga Dika mengatakan seperti itu, langit menarik nafas panjang dan berkata

" Maafin gue ya bro gue salah paham " Ujar langit

" Lo ga salah ga perlu minta maaf " ujar Dika, dan semua terdiam melihat hal itu

" Nah gitu dong " ujar Askara yang tiba-tiba masuk tenda

" Biasanya akur juga berantem beranteman segala "  ledek Ken

" Tapi dia nyicip bibir cewek gue njing! " Ujar langit emosi namun bercanda

" Halah dikit doang " ujar Askara

" Bajingan lu pada ya " pekik langit

" Hahaha santai bro, Thea miliki kita juga " celetuk Ken

" Gue tonjok--

" Becanda gue njir " ujar Ken

" Astaghfirullah cowok semua " ujar seseorang yang membuka pintu tenda

Semua langsung melihat ke arah pintu tenda

" Ama dah sadar " tanya langit

" I iya " jawabannya gugup

Langit dan serombongan tadi berjalan keluar menuju tenda kesehatan untuk melihat keadaan thea, Thea di kelilingi oleh banyak orang

" Ama Lo dah sadar " tanya langit lembut

" Em anu, ko rame banget sih Ama maluu" ujar Thea malu malu

" Kenapa sayang, hmm " tanya langit lagi

Thea mendekati telinga langit dan membisikkan sesuatu

" Boleh kan " ujar Thea setelah membisikkan sesuatu

Amathea find BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang