Lanjutttttt!!!!
Krekkkk
Pintu ruangan IGD terbuka dan menampilkan seorang dokter wanita, Rakha langsung menghampiri dokter tersebut dan menanyakan keadaan thea
" Bagaimana dok apa sudah ada perkembangan dari adik saya" tanya Rakha
Dokter itu menarik nafas, sedih tersenyum agar terlihat ramah, " pasien belum ada perkembangan sama sekali, jadi kami akan memindahkan pasien ke ICU untuk mendapatkan perhatian khusus dari kami, dan kami juga belum tau bagaimana selanjutnya, baik saya masuk, kami akan memindahkan pasien ke ICU"
Rakha kembali mengusap wajahnya kasar, " gimana boleh buat" ujarnya
Langit yang sudah mengganti pakaiannya kini datang kembali ke depan ruangan IGD
" Gimana bang udah ada kabar" tanya langit
" Thea belum ada perkembangan juga mau ga mau dia harus masuk ICU" jelas Rakha
" Huffftt yaudah lah mau gimana lagi" ujar langit
.
.
.Langit melihat Thea yang berbaring lemah di banker ICU dengan hidung yang terpasang selang oksigen, dahinya di lilit perban dan beberapa alat medis yang melekat di tubuhnya, langit hanya bisa melihat dari kaca ruang ICU, sungguh sakit hatinya saat melihat hal itu, seseorang yang ia sayangi dan cintai kini terbaring lemah dan tak bergerak sedikit, langit melihat bagian perut dan dada Thea yang sangat lembut mengembuskan nafas bahkan sampai tak terlihat atau terdengar, hanya suara Elektrokardiograf yang terdengar, Elektrokardiograf mendeteksi irama atau detak jantung seseorang, detak jantung Thea sangat lemah hanya terdapat secabik garis yang terlihat di layar Elektrokardiograf
Dokter dan suster suster setiap saat mengecek keadaan thea namun nihil Thea belum juga ada perkembangan, dokter terus-menerus mengecek Thea dengan langit yang melihat dari kaca, pandangannya tak berpaling dari kaca itu, langit berdiri dari awal Thea masuk ICU hingga 2 jam langit berdiri, ia seperti tak ada hidup melihat keadaan thea saat ini
" Duduk Lang gak cape berdiri terus haa" ujar Rakha melihat langit yang pandangannya kosong melihat Thea
" Gue ga akan duduk sebelum Thea sadar" ujar langit keras kepala, Rakha sudah beberapa kali menyuruh langit untuk duduk namun tak menurut
" Dasar batu" ujar Rakha
" Ayo bangun dong the, gue gak bisa liat Lo begini, ayo bangun" ujar langit sembari mendekati kaca pembatas itu dan mengepalkan tangannya dan seperti ingin memukul kaca
Rakha hanya menghembuskan nafas kasar melihat tingkah laku adik nya yang sangat keras kepala bagaimana tidak dia belum makan dari siang dan tak mandi hanya mengganti pakaiannya dan tubuhnya bahkan masih tercium bau anyir karena noda darah Thea
Dokter dan suster suster masih seliweran di dalam ruangan ICU, untuk memastikan perkembangan dari Thea, dan terus memantau latar Elektrokardiograf supaya melihat bagaimana kondisi detak jantung Thea
" Haahh ya Allah jangan engkau ambil Thea dulu, hamba mu ini belum sempat memilikinya"
Sesaat kemudian seorang dokter keluar dari ICU untuk memberitahu keadaan thea ke langit dan Rakha
" Gimana dok keadaan thea" untuk kesekian kalinya langit menyatakan hal yang sama
" Pasien ada peningkatan walaupun itu sedikit, detak jantungnya mulai stabil namun terkadang detak jantung pasien masih bisa turun, itu tidak menjamin, suatu waktu detak jantungnya akan tiba tiba lemah, kami akan terus memantau perkembangan pasien" ujar dokter itu
" Alhamdulillah" kompak Rakha dan langit
" Boleh saya masuk ke sana dok" ujar langit
" Boleh tapi hanya satu orang saja dan tak bisa berlama-lama di sana karena pasien belum sepenuhnya pulih" ujar dokter
KAMU SEDANG MEMBACA
Amathea find Beloved
Teen FictionAmathea Kumala Fernandez Gadis cantik yang berusia 16 tahun yang sedang di mabuk kasmaran dengan seorang lelaki yang beda daerah. "Asik gue bakal ketemu dia Minggu depan setelah sekian lama virtual akhirnya bisa ketemu, mmm kira kira bagus nya pake...