Sembilan

1K 90 24
                                    

Enjoy lof 💅

💚


●●●

Nala secara tiba tiba merentangkan kedua tangannya lebar lebar, "peluk!"

Duke spontan menolak mentah mentah permintaan itu, "tidak! kau bau!"

Nala mendelik kesal meski begitu tetap berusaha mencium bau tubuhnya "mana ada! orang masih harum.. dikit"

"Bahkan bajumu tidak berganti semalaman" cerca Duke yang kini berdiri tegak usai berjongkok di depan Nala untuk mengelus lutut merah itu.

Nala mendelik sinis mendengarnya lalu ikut berdiri tegak, "bilang aja kalo gak mau!" ia melewati pria itu untuk pergi ke tempat pemandian agar kembali wangi!

Ia akan memakai seluruh pengharum yang ada agar wanginya bisa tercium dari radius 10 meter! liatin aja! Nala akan membalas pria itu dengan lebih parah.

Hm, kira kira ia harus balas dengan apa? memeluk pria lain agar Duke cemburu? ah mana mungkin, kata Prita saja Duke tidak menyukai si pemilik tubuh. Eh tapi selama ia menjalankan peran, Duke terlihat biasa biasa saja-- maksudnya tidak menunjukkan raut tak suka atau jijik terhadapnya. Bahkan pria itu cenderung lebih dekat--

Nala terbangun dari lamunannya ketika tangannya di tarik agak kuat dari belakang hingga masuk ke dalam pelukan Duke.

"Jangan coba coba untuk memeluk pria lain ketika kau sudah memiliki saya," gumam Duke yang kini menumpukan dagunya di puncak kepala Nala.

Nala tak mengindahkan gumaman Duke, "tadi katanya gak mau peluk! labil amat kek cewek pms!"

"Ya, saya meralatnya sekarang" sahut Duke yang kini memeluk pundak Nala dengan posesif.

Keduanya terdiam cukup lama di temani suara burung yang berkicau. Menyelami setiap perasaan yang tumbuh dan terasa mendebarkan hati. anjay.

"Om" panggil Nala yang melepas pelukan itu lalu mendongak menatap Duke.

"Ya?"

"Menurut om aja ya, menurut sepenglihatan om.. aku hebat di bidang apa?" Nala mengeluarkan pertanyaan dengan hati hati. Takut dedeq kalo sampe curiga si om.

Duke berpikir sejenak untuk memproses jawaban, "kau pandai berkuda,"

"Lalu apalagi?"

"Menenun mungkin?" Duke berucap ragu. Sejujurnya Andrew tak tau banyak tentang kehebatan gadis di depannya, tapi sekarang rasanya berbeda. apanya yang beda nder?

●●●

"Prita.." Nala menatap lelah kearah dayangnya.

"Lama amat sii" keluhnya dengan kedua tangan yang di rentangkan.

"Jangan kenceng kenceng iketnya! sesek tau," Nala memukul tangan Prita dengan pelan namun Prita mengabaikannya.

"Selesai nyonya" Prita mengganti panggilannya sambil menatap puas kearah Nala.

Nala kini memakai dress berlengan setengah dengan warna biru tua. Wajahnya sudah di poles tipis oleh tangan Prita dan hasilnya tentu saja cantik. Ia ingin menghabiskan waktunya hari ini untuk belajar di lapangan, oleh karena itu Nala meminta rambut abu abunya di cepol agar tidak menganggu pergerakannya.

 Ia ingin menghabiskan waktunya hari ini untuk belajar di lapangan, oleh karena itu Nala meminta rambut abu abunya di cepol agar tidak menganggu pergerakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DUCHESS REYNA [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang