Sepuluh

979 78 27
                                    

Enjoy lof 💅

VOTE NYA UDAH BELUM KAK?
hehe maksa dikit

💚

●●●

"Tunjukkan arena berkuda" perintah Nala pada Gally yang berada di sampingnya.

"Baik Duchess, mari ikuti saya menuju daerah selatan kediaman ini" ujar Gally. Di sepanjang jalan pria itu menjelaskan letak dan tempat-tempat yang mereka lewati.

Nala menatap dan mendengar dengan baik setiap perkataan yang keluar dari mulut Gally.

Kalau di lihat-lihat nih ya, Gally punya badan yang bagus mirip om duke, wajahnya manis, rahangnya tegas, warna rambut kecoklatan dan tinggi badan yang lumayan. Wah... memikirkan itu membuat batin Nala menjerit kesenangan.

"Kira kira seperti itulah kediaman ini" Gally mengakhiri sesi cerita ketika mereka sudah tiba di arena berkuda.

Terlihat banyak sekali kuda kuda dari yang paling kecil hingga paling besar dengan jenis dan warna yang berbeda-beda.

"Untung ada atapnya, jadi gak terlalu panas" celetuk Nala setelah melihat ke atas yang benar saja terdapat lapisan kayu yang telah di modifikasi untuk melindungi kita dari teriknya matahari. supaya tidak terkena sun burn moms.

"Nyonya, ini kuda yang telah di siapkan" terdengar suara seorang bapak tua yang perlahan mendekat dengan tangan yang menarik tali kuda berwarna coklat tua.

Keduanya spontan menoleh ke asal suara, "ah, selamat pagi Mr. Gibson" sapa Gally yang menunduk sekilas.

"Hahaha pagi, kau masih kaku seperti tuanmu" sapa balik Mr. Gibson dengan santai, beliau adalah pengurus kuda kuda yang berada disini dan telah mengabdi cukup lama.

"Selamat pagi Mr. Gibson," sapa Nala ikut-ikutan sambil tersenyum manis.

"Selamat pagi nyonya" sapa kembali Mr. Gibson sambil tertawa hangat.

"Ini kudanya, kalau begitu saya pamit dulu, mari nyonya" Mr. Gibson pergi setelah menyelesaikan permintaan tuannya. Sebelum berbalik beliau memberi tali pegangan kuda kepada Gally.

Nala mengalihkan pandangannya pada Gally yang juga tengah menatapnya, "let's start!"

Percobaan Pertama, Nala berinteraksi sejenak dengan kuda yang akan ia tunggangi lalu menaiki kuda itu dan mulai menghentakkan tali di genggamannya tanpa aba aba.

Kuda itu bukannya berjalan namun berlari membuat Nala seketika kelimpungan. Di percobaan pertama Nala gagal karena kuda itu berlari kencang hingga membuatnya terjatuh di rerumputan.

Percobaan Kedua, Nala kembali mencoba menunggangi hewan itu. Untuk percobaan kali ini tidak terlalu buruk, karena ketika kuda itu berjalan agak cepat Nala sedikit banyak bisa mengimbangi lariannya. Namun karena konsentrasinya pecah membuatnya kembali terjatuh.

Percobaan Ketiga, karena memiliki tekad yang kuat, Nala yang kini sudah berada di atas kuda, mulai menghentak pelan tali kuda di genggamannya. Kuda itu pun perlahan berjalan santai namun seiring berjalan lajunya menjadi cepat dan Nala bisa mengatasinya.

Nala bersorak senang menghampiri Gally yang turut serta bertepuk tangan dengan hasil usaha kerasnya.

Percobaan Keempat, karena telah berhasil menunggangi kuda dengan berjalan santai dan cepat, Nala kini ingin mencoba kudanya agar bisa melompat. Tak butuh waktu lama, kuda yang ia tunggangi sudah melaju agak cepat menuju papan papan kayu rendah yang disusun agar kuda bisa melompat melewatinya.

DUCHESS REYNA [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang