Tujuh Belas

716 58 27
                                    

Enjoy lof 💅

Seperti biasa,

Syudah vote?

●●●

Setelah berganti baju hampir 40 menit lamanya, Nala melangkahkan kakinya menuju kereta kuda yang sudah siap di depan kediaman.

Gadis itu melangkah masuk di susul Duke.

Gally dan ketiga dayang Nala menunduk sopan ketika kereta kuda itu berjalan meninggalkan kediaman.

Singkat cerita, sampailah kereta kuda itu di depan gerbang kerajaan. Setelah menunjukkan identitas, mereka di arahkan menuju pintu utama.

Nala membuka jendela kereta tanpa sengaja dan terpana beberapa saat. Kereta mereka kini tengah melewati sebuah jembatan indah yang lumayan panjang dan banyak dihiasi akar liar namun tertata rapih.

Pohon pohon rindang yang menjulang tinggi di sepanjang gerbang sampai jembatan membuat suasana terasa damai dan tentram. Adem gitu.

Nala melongokan wajahnya ke luar dan melihat ke bagian bawah jembatan. Di bawah sana terdapat arus sungai yang jika di teliti amat panjang namun sangat jernih. Nala bahkan bisa melihat ikan ikan yang berenang kesana kemari.

"Woa-ehh" Nala tersentak kaget ketika Duke menarik tangannya lumayan kencang. Di tatapnya pria itu dengan bingung.

"Kau bisa jatuh jika seperti itu" tegur Duke dengan alis menukik.

"Ya kan mau liat" sahut Nala pelan.

"Lihat saja, tidak perlu keluar keluar seperti tadi."

Nala mengangguk sekilas lalu kembali memusatkan perhatiannya ke arah luar.

Hingga sampailah keduanya di depan pintu utama Kerajaan Lendhra. Pak kusir menghentikan kudanya lalu turun dan membukakan pintu kereta.

Duke melangkah keluar lebih dulu lalu mengulurkan tangan untuk membantu. Segera Nala menyambutnya lalu turun dengan perlahan.

"Woahh" gumamnya. Pandangannya lagi lagi berputar mengagumi tiap inci bangunan megah di hadapannya tanpa terkecuali.

Dominasi warna biru laut, ungu dan coklat muda sangat cocok menghiasi kerajaan tersebut. Perpaduan warna yang apik dan ukiran yang unik membuat siapapun yang melihat akan terpesona. Begitupun dengan tanaman tanaman hijau yang berjejer rapih di setiap sisi kerajaan.

Dan banyak pula prajurit prajurit kerajaan yang berjaga di setiap sisi. Mereka berjalan kesana kemari dengan raut muka datar dan pandangan yang tajam guna memantau kalau kalau ada hal mencurigakan tiba tiba saja terjadi.

"Udah mirip film disney ini mah" ucap pelan Nala tak percaya.

'CAKEP PISAN IH! SUKAKK'

'ITU JUGA PRAJURITNYA KOK PADA GANTENG GANTENG, BIKIN SALPOK AJAAA'

Duke berdehem menyadarkan Nala yang masih melongo kagum. "Ekhem, ayo." ajak Duke dengan lengan yang dibuka.

Sadar. Nala meringis malu dan mengubah ekspresinya lalu mengapit lengan Duke, keduanya berjalan bersama dan memasuki aula kerajaan.

"Selamat datang untuk Duke dan Duchess" sapa seorang pria menunduk hormat.

Duke menghentikan langkahnya membuat Nala ikut berhenti.

Pria itu mengangguk sekilas. "Fai, dimana King?" tanya Duke pada Fai si asisten Raja.

"Yang Mulia Raja berada di ruang kerjanya" jawab Fai. "Perlu saya antar?"

DUCHESS REYNA [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang