Delapan Belas

1K 87 50
                                    

Enjoy lof 💅

GIMANA KABARNYAAA? SEHAT YA?

Udah votee?

💚

●●●

Nala tersenyum antusias menatap
ikan ikan dengan warna berbeda beda yang tengah berenang kesana kemari sejak tadi.

Gadis itu mencengkram pembatas jembatan dengan mulut yang kembali memberi berkomentar.

"Itu ikan mas kali ya?"

"Baru ngeh, ada lele!"

"Itu yang moncong ikan apa ya?"

"Hm.. gue bisa mendeteksi adanya simulan bua-- si-si apa? simulan?-- siluman!"

"Kaki ada ikan nya gak sih, hah?- ikan kika- bukan bukan ikan kia-- kakiya--"

"Maksud gueee, ikan punya kiat--kaki gak?!"

Segala hal gadis itu komentari mulai dari pohon liar, tanaman, rumput, tanah, angin, batu, hingga warna pembatas jembatan yang terlihat kurang cocok.

Matanya melirik sejenak ke arah langit yang terlihat mulai sore. Entah sudah berapa lama ia disana, namun dirinya merasa nyaman.

Sampai pada akhirnya Nala merasa lelah dan menyudahi aksi pelanggarannya. Tubuhnya berbalik ingin kembali menuju istana.

Baru lima langkah, Nala di kejutkan dengan kehadiran sesosok pria bertopeng yang kini secara tiba tiba mendorongnya hingga menabrak pembatas jembatan.

Brakkk

●●●

"Duke, aku percayakan penjahat itu kepadamu"

Duke mengangguk singkat. "Saya akan terus berusaha untuk menangkapnya King, dia lumayan pintar bersembunyi"

"Saya rasa dia mencari korban di malam hari. Dan untuk sementara waktu, Gally sudah memberi peringatan kepada warga agar tidak berkeliaran dari malam hingga menjelang subuh."

"Penjahat itu tidak boleh berlama lama menghirup udara segar seusai menghilangkan banyak nyawa" ujar Duke dengan tatapan yang menajam.

"Hati hati. Istrimu bisa saja menjadi target kekejian mereka, pantau terus pergerakannya"

"Aku tau kau mulai mencintainya," Raja Venery tersenyum tipis setelahnya.

Duke berdesis tak suka lalu berkata. "Saya tidak akan mengizinkan siapapun menyentuh milik saya dengan sembarang."

Tok Tok

Ceklekk

"Maaf Yang Mulia Raja, tapi saya harus segera memberitahu Duke," ujar Fai dengan napas terengah engah.

Raja Venery sontak berdiri begitupun Duke. "Ada apa?"

Fai memusatkan perhatiannya ke arah Duke.
"Dua jam yang lalu duchess berkata akan pergi berjalan jalan keluar istana, saya membiarkannya karena di luar banyak prajurit yang berjaga. Namun tadi, satu prajurit datang kepada saya dan berkata bahwa duchess menghilang--"

"Sial!"

Umpatan Duke berhasil membuat Fai menghentikan perkataannya. Pria itu terlihat memejamkan mata sejenak menahan amarah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DUCHESS REYNA [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang