𝓟𝓵𝓪𝔂 : 𝚂𝚑𝚊𝚖𝚎𝚕𝚎𝚜𝚜 𝚋𝚢 𝙲𝚊𝚖𝚒𝚕𝚊 𝙲𝚊𝚋𝚎𝚕𝚘
.
.
.🔞!
.
.
.'Aku harus tenang.'
Langkah kaki tergesa-gesa memasuki sebuah taksi yang berhenti di pinggir jalan. (Y/n) terus memandang ke mana GPS airpods miliknya berpindah tempat. Si supir yang mengerti (y/n) tengah mengejar seseorang mengabaikan wajah merah dan sembab milik (y/n).
"Tolong berhenti dulu disini." (Y/n) menatap ke arah toko kue yang ada didepannya. "Saya beli kue dulu, bisa tolong anda menunggu saya sekitar sepuluh menit?"
Si sopir mengangguk mengerti dan memarkirkan mobilnya ditepi jalan. Pintu taksi dibuka, (y/n) berjalan keluar mobil dan masuk kedalam toko. GPS di ponselnya sudah berhenti tepat di sebuah hotel ternama di daerah ini. Gadis itu dengan cepat memesan sebuah kue kecil bulat berukuran lima belas senti lalu kembali kedalam taksi.
Keduanya sampai pada sebuah hotel bertingkat. Mewah dan cukup strategis dari arah pusat kota dan mall. (Y/n) turun seusai membayar si supir taksi dan berterimakasih tentunya. Membiarkan taksi yang dia tumpangi tadi melaju ke jalan sebaliknya.
Kedua mata (y/n) berkilat melihat GPS yang menunjukkan lokasi Sae. Sebut dia penguntit, tapi dia benar-benar butuh kejelasan atas hubungan keduanya kini.
Kenapa Sae tidak memutuskannya jika dia muak dengan (y/n)?
Kenapa Sae malah menyerangnya dan mengatainya dengan sebutan tukang selingkuh?
Gadis itu tidak akan tenang sampai Sae menjawab semua pertanyaannya yang tertanam di otak.
Langkah kaki pasti menuju meja resepsionis. Gadis itu sedikit gugup sebelum akhirnya memasang senyum diwajahnya.
"Permisi," (Y/n) memulai pembicaraan. Si resepsionis hanya mengulas senyum profesional. "Saya datang untuk menemui seseorang."
(Y/n) mengeluarkan pesan miliknya dan memperlihatkannya pada si resepsionis. "Namanya Itoshi Sae. Dia hanya memberitahuku nama hotel tempat dia menginap, tapi lupa memberitahuku nomor lantai dan ruangannya."
(Y/n) mengatup kedua tangannya didepan wajah, "bisa tolong beritahu aku dimana lantai dan ruangannya? Aku benar-benar tidak ingin mengganggu istirahat temanku itu karena dia baru saja pulang dari Spanyol."
Si resepsionis sejenak diam, mencoba mengolah ucapan (y/n) yang cukup panjang lebar. "Baik, saya periksa dulu ya Nona."
Memasang senyum lebar, (y/n) kembali berkata, "ah, kalau bisa jangan memberitahunya," Gadis itu mengangkat kue yang ada ditangannya. Untuk inilah dia membeli kue itu. Memberinya alasan yang cukup kuat untuk menemui Sae tanpa memberitahu kedatangannya.
"Aku ingin memberinya surprise kepulangan." Bisik (y/n) pelan dengan kedipan kecil mata kirinya. "Kumohon jangan mengacaukannya."
Pintaan (y/n) berhasil meluluhkan resepsionis pria itu. Pria itu dengan cepat menganggukkan kepala dan memberitahunya dilantai dan nomor berapa Sae berada.
(Y/n) kegirangan, tujuan pertamanya tercapai. Gadis itu dengan cepat berterimakasih lalu masuk ke dalam lift yang sedang berhenti di lantai tempatnya saat ini. Secepat arah masuknya, secepat itu pula wajah (y/n) kembali datar. Berakting ternyata cukup menguras tenaga bukan?
![](https://img.wattpad.com/cover/336962071-288-k856833.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Side [I. Sae x Reader]
Fanfiction🅂🄸🄳🄴 🄿🅁🄾🄹🄴🄲🅃 🄱🅈 🅂🄰🄽 🄱🄻🅄🄴 🄻🄾🄲🄺 🄲🄷🄰🅁🄰🅂 . . . "Dia berubah..." Sae yang aku kenal sudah tidak ada lagi. Hanya ada sebatas orang asing yang tidak suka dibantah dan tidak lagi menatap seperti dulu. . . . . . . Sinc...