13

1.4K 243 15
                                    

"(Y/n)! Ada temanmu datang!"

Kaki jenjang melangkah menuruni anak tangga, seusai mendengar panggilan dari ibunya, wanita itu langsung turun melihat siapa teman yang dimaksud.

Laki-laki berambut hitam dan pirang terlihat melambaikan tangannya sembari tersenyum tipis.

"Halo." Sapa laki-laki itu. Manik mata seperti kucing membuat (y/n) ikut mengembangkan senyuman.

"Kozume-san! Lama tidak berjumpa." Sambutan hangat untuk teman lama semenjak kelas satu SMA. Laki-laki berperawakan menengah itu duduk diatas sofa ruang tamu kediaman (y/n).

"Mau teh? Aku baru buat kue semalam, mau coba?" Tawar (y/n).

Yang dipanggil Kozume hanya tersenyum tipis dan mengangguk, keduanya kini kini duduk berhadapan dengan hidangan kue kering buatan (y/n).

"Aku dengar kau akan ke Korea bulan depan." Kozume membuka pembicaraan diantara keduanya. Kozume terlihat mengunyah sepotong kue kering dari dalam toples. "Apa jurusan yang kau pilih?"

(Y/n) mengangguk, "iya benar. Aku ke Korea Selatan, tepatnya universitas Yonsei dengan jurusan Administrasi Bisnis."

Mendengar penjelasan itu, Kozume menganggukkan kepalanya. Mengerti dengan apa yang diucapkan perempuan dihadapannya. Tangan Kozume mengambil sesuatu dari dalam saku jas, sebuah amplop surat putih.

"Sebenarnya, Kuroo sudah memberitahuku tentangmu." Jelas Kozume pelan. Tangan laki-laki itu mengambil gelas berisi teh hijau dan menyesapnya sedikit. "Kuroo bilang kau berada di kelas unggul sejak kelas satu sampai Kelas tiga. Aku ingin mengajukan kerja sama denganmu."

(Y/n) menerima amplop dari Kozume, disana tertera sebuah kertas dengan lambang perusahaan yang tidak pernah (y/n) kenal.

"Ini?"

Kozume mengangguk, "aku berencana membuat perusahaan game. Tolong bekerjalah untukku sebagai tangan kananku."

Tentu (y/n) mengangguk dengan semangat. Rezeki tidak boleh ditolak bukan?

"Tapi, aku tidak bisa memastikan kapan bisa kembali ke Jepang." Ucap perempuan itu ragu. "Aku berencana untuk mengambil strata duanya sekalian dan itu pasti memakan waktu yang cukup lama."

Kozume mengerti, "tidak masalah. Lagipula membangun perusahaan itu tidak hanya satu atau dua tahun, itu bisa memakan waktu bahkan hingga sepuluh tahun kedepan." Jelasnya. Laki-laki itu melipat kaki kanannya ke atas kaki kiri. "Aku hanya ingin tangan kanan yang benar-benar bisa dipercaya. Dan kau adalah orang yang direkomendasikan oleh Kuroo."

(Y/n) cukup terharu atas ucapan Kozume, perempuan itu setuju dan segera membaca kontrak diantara dia dan Kozume untuk beberapa tahun kedepan. Ada satu kontrak yang cukup membuat hati perempuan itu bimbang.

"Ano, Kozume-kun." Panggil (y/n). "Mengenai kontrak nomor delapan, aku tidak boleh menikah sampai menandatangani kontrak kerja baru yang diperpanjang. Maksudnya itu apa?"

Kozume menyandarkan kepalanya keatas sandaran tangan, "kau bekerja beberapa tahun sampai kontrak pertama selesai. Lalu jika kau ingin menikah, kau harus menandatangani kontrak perpanjangan kerja yang baru dengan syarat baru. Sebagai contoh, dikontrak kerja lama akan ada cuti selama satu hingga dua bulan bagi karyawan baru atau permanen. Tapi dikontrak baru akan ada cuti pernikahan dan hamil, jadi waktu liburnya akan diperpanjang dan gajinya pun disesuaikan."

"Ohh, begitu rupanya."

Setelah membaca lebih lanjut mengenai perusahaan yang akan dibangun oleh teman dari temannya ini, (y/n) setuju menandatangani kontrak kerja sementara setelah perkuliahan selesai selama delapan tahun. Itu waktu yang cukup untuk menstabilkan masa depan dan pekerjaan.

Different Side [I. Sae x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang