Love me or Leave me
.
.
.Kuroo membawa (y/n) duduk di kursi dekat Kenma. Kursi VIP lebih tepatnya, tidak tahu dari mana dua orang ini dapat uang untuk menyewa kursi mahal.
"Kuroo?"
Kenma sendiri terlihat bingung melihat (y/n) mengusap kasar wajahnya. Laki-laki berambut pirang hitam itu memberikan tempat duduk dan sebotol air minum dingin pada (y/n). Kenma sedikit menggeser tubuhnya agar dekat dengan Kuroo.
"Mungut dimana?" Bisikan pelan Kenma sampaikan pada Kuroo.
Kuroo melirik kearah lorong tempat dia tadi masuk. "Dekat toilet. Kayaknya sudah nangis sebelum aku sampai tadi."
Keduanya sontak memandang (y/n) yang kini hidungnya memerah dan terlihat tidak nyaman alias mampet.
Kuroo menyodorkan sekotak tisu miliknya dari dalam saku. "Sudah agak tenang?"
(Y/n) mengangguk, matanya masih menonton pertandingan bola antara Blue Lock dan U-20. Terlihat pemain baru berkulit eksotis masuk dan mencetak gol di sana.
(Y/n) menunduk, dan tertawa kecil, "ah... Maaf." Ucapnya pelan. Kuroo dan Kenma terlihat bingung.
"Kau kenal pemain dilapangan sana?" Tanya Kuroo. Laki-laki itu kini mendudukkan dirinya disamping (y/n). Kini (y/n) diapit oleh Kuroo dikiri dan Kenma kanan.
(Y/n) tersenyum masam, "aku bahkan tidak tahu harus menyebutnya kenal atau tidak kenal."
"Bertengkar dengan kekasihmu?" Pertanyaan Kenma hanya dijawab anggukan pelan oleh (y/n). Kini Kenma terlihat melirik ke arah Kuroo. "Kuroo..."
"Jangan menatapku Kyanma!" Laki-laki berambut cepak itu sedikit berteriak kesal dengan wajah datarnya lalu kembali melirik (y/n). "Yang mana?"
(Y/n) melihat Blue Lock kembali mencetak gol, mengabaikan pertanyaan dari Kuroo. Posisi kedua tim kini sama, 3-3. Mata (y/n) kian memanas melihat Rin yang bersusah payah menghalangi Sae di lapangan.
Wajah Rin yang terlihat fokus hingga lidahnya ikut terjulur keluar tidak luput dari pengamatan (y/n). Keduanya beradu, baik Sae maupun Rin sama-sama fokus saling menjatuhkan.
Kuroo dan Kenma kembali fokus pada pertandingan, mengamati setiap gerak-gerik para atlit di sana dan saling menganalisis. Hingga paruh waktu kedua selesai, (y/n) berdiri ketika gol terakhir bersamaan dengan habisnya waktu tambahan.
Itoshi Sae telah kalah.
"Aku permisi dulu, ibuku pasti tengah mencariku." (Y/n) menunduk kearah Kuroo dan Kenma. Meninggalkan kedua orang itu dalam keheningan diantara euforia kemenangan Blue Lock melawan U-20.
"Bagaimana Kuroo?" Kenma terlihat membuka pembicaraan. "Dia terlihat sedih sekali."
Kuroo melipat kaki kanannya keatas kaki kiri, "yah."
Kuroo kembali sibuk dengan pemikirannya. Mengabaikan Kenma yang kini memilih menghabiskan sisa makanannya.
Orang-orang yang berteriak senang juga lagu yang dilantunkan sepanjang kursi penonton diabaikan. (Y/n) menggeser satu persatu tubuh orang-orang yang menghalanginya mencari sang ibu. Dari kejauhan terlihat jelas Ibunya tengah menyatu dengan beberapa orang. Diantaranya orang tua Itoshi bersaudara.
"Mah!" Panggil (y/n).
Ibunya segera memalingkan wajah, tersenyum lebar dan melambai memanggilnya. "Nak! Kesini!"
(Y/n) memasang senyum tipis ketika melihat ibu Sae dan Rin memeluknya erat. "Sudah lama sekali kau tidak ke rumah kami sayang."
Ibu Sae mengusap punggung (y/n) pelan. "Kau biasanya ke rumah setiap akhir pekan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Different Side [I. Sae x Reader]
Fanfiction🅂🄸🄳🄴 🄿🅁🄾🄹🄴🄲🅃 🄱🅈 🅂🄰🄽 🄱🄻🅄🄴 🄻🄾🄲🄺 🄲🄷🄰🅁🄰🅂 . . . "Dia berubah..." Sae yang aku kenal sudah tidak ada lagi. Hanya ada sebatas orang asing yang tidak suka dibantah dan tidak lagi menatap seperti dulu. . . . . . . Sinc...