N I S K A L A || 02

177 46 3
                                    

Happy Reading 🌹

Di bawa enjoy aja yah(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

____Batas Awal____

Tak terasa kini sudah menginjak 1 Minggu Niskala dan keluarganya menempati rumah baru di kota Jakarta yang besar ini.

Dan karena mimpi itu pula Niskala jadi lebih banyak menjawab jika sedang berbincang dengan Ayah maupun Bundanya.

Walaupun wajah gadis itu masih sama, minim ekspresi. Namun bagi orang tua Niskala itu tidak terlalu masalah.

Niskala bahkan meminta izin kepada orang tuanya agar ia di masukan ke salah satu perguruan untuk belajar ilmu beladiri yang tentu saja akan berguna baginya dan hal tersebut di setujui oleh Dirga juga Inara.

Jika di tanya masalah sekolah Ayah Niskala hampir selesai mengurus segala dokumen untuk kepindahan putrinya tersebut, sepertinya mereka mulai mendapatkan sekolah yang cocok untuk Niskala.

Saat sedang menuruni anak tangga, tiba-tiba Inara memanggilnya.

"Adek, sini tolongin Bunda." Niskala langsung menghampiri Inara.

"Iya Bunda?" Inara pun menyodorkan sebagian makanan yang sudah ia masak setelah di bungkus rapi.

Melihat wajah putrinya yang seperti tembok datar tapi tetap cantik dan imut membuat Inara gemas sendiri.

"Ini Bunda sengaja masak banyak, soalnya dengar-dengar dari tetangga lain waktu Bunda beli sayur di mas-mas yang suka keliling komplek, katanya tetangga di depan rumah kita udah datang, mereka habis dari Luar Negeri. Bunda cuma mau jalin tali silaturahmi aja kok. Tolong bawain ke rumah mereka ya?" Niskala mengangguk paham dan mengambil pemberian Bundanya.

"Niskala pamit," ucap gadis itu menyalimi Inara.

"Ya Allah, Niskala. Bunda mau heran tapi kamu anak Bunda." Inara geleng-geleng kepala karena sudah panjang lebar menjelaskan anaknya hanya mengangguk tanpa ekspresi apapun, sungguh seperti tembok.

Setelah itu Inara kembali sibuk dengan urusan dapur, sedangkan Niskala sudah sampai di depan gerbang rumah yang berhadapan dengan rumahnya.

Memencet bel, tak lama kemudian seorang satpam keluar dan menanyakan ada perlu apa ia datang ke kediaman keluarga tuan nya.

Gadis itu pun menjelaskan seadanya lalu satpam tersebut membiarkan Niskala masuk.

"Terima kasih." ucap nya lalu bergegas ke pintu rumah tersebut.

"Iya non, sama-sama," jawab satpam itu.

Sesampainya di pintu utama, Niskala langsung mengetuk sopan pintu dihadapannya tersebut.

Tok tok tok

Tok tok tok

Tak lama kemudian keluarlah seorang wanita yang terlihat cantik, menurut Niskala wanita di hadapannya ini seumuran dengan bunda nya.

N I S K A L ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang