N I S K A L A || 08

103 32 0
                                    

Happy Reading guys 🌹

Di bawa enjoy aja yah(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

____Batas Awal____

Mikhael Arkan Ravindra, pemuda yang kerap di sapa Arkan oleh teman-temannya serta Mika- sebutan dari keluarga dan kekasihnya.

Ia juga merupakan siswa yang
cukup terkenal di sekolah bersama kekasihnya Araya Putri Ramadhani yang sangat saling menyayangi.

Bahkan, hubungan mereka bisa dibilang sudah sangat serius karena mereka berpacaran pun sudah diketahui oleh kedua belah pihak keluarga.

Dan orang tua serta keluarga Arkan sangat menyukai Araya yang sudah mereka anggap seperti putri mereka sendiri.

_________

Setelah kepergian Bu Mita kini tersisa Arkan dan juga Niskala yang masih berdiri di koridor.

Menatap gadis itu, "Lo tunggu bentar di kelas ya, nanti gw balik terus kita keliling sekolah. Btw Lo kelas mana?" Tanya nya.

"XI IPA 2." Setelah mengatakan itu Niskala langsung menuju kelasnya tanpa menghiraukan Arkan yang bingung dengan sikapnya.

"Woi! Gw belum selesai ngomong." Teriaknya namun Niskala tetap melanjutkan langkah.

"Ada ya cewek kayak gitu?" Geleng-geleng kepala, Arkan lalu menuju kelas IPS.

Sesampainya di sana ia hampiri seorang gadis cantik yang sedang duduk bersama temannya.

"Hai," sapanya lembut.

Menengok, ia dapati sang kekasih datang dengan senyum khasnya.

"Hai." Balas si gadis dengan ceria.

"Kenapa kesini?" Tanya Araya, Iya nama gadis itu adalah Araya.

"Aku cuma mau bilang ke kamu, tadi Bu Mita minta tolong ke aku. Buat ajak anak baru keliling" jelasnya.

Araya mengangguk. "Iya, terus kenapa kesini?" Tanya gadis itu.

Arkan tertawa. "Buat ngasih tau kamu, emang buat apa lagi." Terlihat sekali mereka sangat dekat, lalu keduanya tertawa bersama.

"Boleh kan?"

"Iya boleh, kenapa nggak?"

"Beneran boleh? Cewek loh murid barunya." Goda Arkan kepada Araya.

"Apaan sih! Udah sana kamu."
Setelah memastikan itu dengan kekasihnya Arkan lalu menuju kelas XI IPA 2 sesuai katanya tadi.

•••

Niskala yang sudah berada di kelas langsung mendudukkan dirinya di kursi dan membuka roti yang ia beli di kantin kemudian memakan nya.

Saat sedang meneguk air mineralnya, seorang pemuda menghampiri kursinya. Menaruh minumnya, ia alihkan pandangan kepada orang tersebut.


"Ngapain ni cowok?" Monolog nya dalam hati setelah melihat yang menghampiri nya adalah Akhtar.

Melihat wajah Niskala yang seakan bertanya untuk apa dirinya berada di meja gadis itu membuat Akhtar membuka suara.

"Lo di cariin cowok." Katanya singkat.

Ia lihat kearah pintu, ternyata benar sudah ada siswa yang tadi bertemu dengannya di koridor.

Bangkit dari duduknya ia berjalan menuju siswa tersebut, sedangkan Akhtar masih saja memperhatikan Niskala.

"Lo udah selesai makan kan?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Arkan.

Tak mendapatkan respon apapun membuat Arkan sedikit geram, namun ia mencoba sabar.

"Ohya, tadi Bu Mita bilang di kelas lo ternyata ada cowok juga yang murid baru ya? Sekalian ajak dia juga."

"Akhtarendra." Setelah mengatakan itu Niskala berjalan duluan.

Arkan yang sedikit lemot lalu tersadar dan memanggil orang yang bernama Akhtarendra dan tak lama kemudian cowok yang tadi ia tanyai datang.

"Jadi Lo cowok baru nya? Ikut gw, biar gw kasih tau tentang sekolah ini." Akhtar mengangguk.

_______

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalaam, udah balik Ka?" Tanya seorang wanita.

Menyalimi wanita tersebut. "Udah Bun" jawabnya.

"Ara nggak ikut kamu?"

"Enggak Bun, katanya nanti."
Setelah itu ia bergegas ke kamar dan menaruh tasnya serta mengganti pakaian.

"Ka, kalau udah selesai makan dulu sini." Teriak sang Bunda.

Ceklek

Disela makannya, Arkan menatap Nesa- Bundanya yang sedang memainkan handphone.

"Bun," panggil nya.

"Iya?" Jawab Nesa.

"Tadi kan di sekolah ada guru yang minta tolong ke aku kan,"

"Hu'um terus?"

"Itu, aku disuruh temenin murid baru keliling sekolah." Jelasnya disela makan.

"Bagus dong, artinya guru kamu percaya sama kamu Ka."

Setelah makanannya habis, ia ambil air putih dan meminumnya hingga tandas. "Iyasih Bun, tapi aneh loh." Ucapnya menggantung.

Menatap putranya. "Aneh kenapa Ka?" Tanya sang Bunda.

"Murid barunya tuh ada dua Bun, cewek sama cowok. Dan mereka sekelas sih." Ucapnya.

"Tapi pas aku ajak mereka keliling tuh, nggak ada satupun yang ngomong atau apa gitu, bahkan! Yang cewek nih, dari pertama ketemu sampai selesai keliling sekolah, dia nggak ada ngomong kalau nggak penting, dan wajahnya minim eskpresi banget Bun." Sambung Arkan.

Menepuk pundak anaknya. "Ya enggak apa-apa Ka, itukan hak mereka. Mungkin emang kebiasaan aja nggak banyak ngomong kan?" Arkan berpikir, mungkin benar apa yang dikatakan Bundanya.

"Yaudah Bun, aku ke kamar dulu." Ia bangkit dan segera ke kamar.

"Iya, jangan lupa nanti besok-besok ajak Ara ya kesini." Ujar Nesa yang tampak sangat menyayangi pacar dari putranya.

"Iya Bunda Nesaa." Setelah itu mereka kembali mengerjakan aktivitas masing-masing.

____Batas Akhir____









N I S K A L ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang