9.
"Xichen Ge, Hari Ini Aku Sedang Merasa Malas. Jadi Tidak Ingin Pergi Kemana-Mana." Jelas Wei Wuxian Sambil Menopang Dagu Dengan Tangannya.
"Ternyata Begitu, Pantas Saja Adik Wei Tidak Kelihatan Dari Tadi." Ucap Lan Xichen Sambil Menyesap Tehnya. Beberapa Saat Kemudian Dia Bertanya.
"Adik Wei Teh Ini Adalah,,,Teh Bunga Persik?." Tanya Lan Xichen Pada Wei Wuxian Sambil Melihat Wajahnya.
"Ohh, Ada Apa Xichen Ge?? Bukankah Waktu Itu Aku Juga Memberikan Bubuk Teh Bunga Persik Padamu Dan Lan Zhan?." Tanya Wei Wuxian Penasaran. Sedangkan Lan Wangji, Dia Masih Setia Menyesap Tehnya Sambil Sesekali Melirik Ke Arah Wei Wuxian.
"Jadi Begini Rasanya Teh Bunga Persik Khas Paviliun Persik, Rasanya Sangat Enak Adik Wei. Aku Belum Sempat Mencoba Bubuk Teh Bunga Persik Yang Adik Wei Berikan, Jadi Aku Sedikit Terkejut Akan Rasanya." Jelas Lan Xichen.
Wei Wuxian Hanya Menganggukkan Kepala Mengerti.
========================"Jadi, Ada Urusan Apa Sampai-Sampai Xichen Ge Mencariku??."
"Begini Adik Wei, Aku Mendapatkan Informasi Bahwa Di Kota Caiyi Tepatnya Danau Bailing Ada Hantu Air. Jadi, Aku Ingin Mengajak Adik Wei Dan Wangji Untuk Pergi Memeriksanya." Jelas Lan Xichen Pada Wei Wuxian. Jiang Cheng Yang Mendengar Itu Seketika Dia Mulai Angkat Bicara.
"Wei Wuxian, Aku Akan Ikut Denganmu." Ucap Jiang Cheng Dengan Nada Galaknya.
"Aiyaa Jiang Cheng Kau Tidak Perlu Ikut, Lebih Baik Kau Menjaga Shijie."
"Heh, Aku Disini Di Minta Paman Untuk Selalu Menjagamu. Bukankah Jiêjiê Akan Baik-Baik Saja Jika Masih Berada Di Dalam Gusu?Dan Juga Disini Masih Ada Si Merak Untuk Menjaga Jiê Jiê." Jawab Jiang Cheng Dengan Dengan Nada Yang Sedikit Kasar.Bibir Wei Wuxian Berkedut Mendengar Kata-Kata Jiang Cheng. Mau Tidak Mau Dia Harus Membawa Jiang Cheng Untuk Ikut. Lan Xichen Dan Lan Wangji Hanya Melihat Perdebatan Antara Saudara Itu.
"Baiklah Baiklah, Kau Boleh Ikut. Xichen Ge, Tidak Masalah Kan Kalau Jiang Cheng Ikut Pergi?." Tanya Wei Wuxian Dan Hanya Di Jawab Dengan Anggukan Kecil.
Setelah Itu Mereka Mulai Berjalan Menuruni Gunung Untuk Pergi Ke Danau Bailing. Ditengah Perjalanan, Mereka Melihat Rombongan Para Zhen Yang Berjalan Ke Arah Mereka. Zhen Qiang Yang Melihat Ada Xian Gegenya Di Tengah-Tengah Lan Wangji Dan Jiang Cheng Segera Berlari Dan Melompat Kegendongan Wei Wuxian. Untung Saja Wei Wuxian Memiliki Reflek Yang Baik, Jadi Mereka Tidak Terjatuh. Lan Wangji Yang Tadinya Terlihat Khawatir Segera Menetralkan Ekspresinya. Zhen Qiang Mulai Bertanya Kemana Mereka Akan Pergi, Kenapa Tidak Mengajak Dirinya.
"Xian Gege, Kemana Kau Akan Pergi? Kenapa Kau Tidak Mengajakku??." Tanya Zhen Qiang Yang Perlahan Turun Dari Gendongan Wei Wuxian.
"A-Qi, Aku Akan Pergi Ke Danau Untuk Mengecek Sesuatu." Jawab Wei Wuxian Sambil Mengelus Pelan Kepala Zhen Qiang.
Mereka Semua Yang Berada Di Sana Hanya Melihat Pembicaraan Antara Wei Wuxian Dan Zhen Qiang.
"Xian Gege, Bolehkah Aku Ikut Denganmu? Aku Sudah Sering Bermain Di Danau Saat Masih Berada Di Paviliun Persik. Mungkin Aku Bisa Membantu?." Pinta Zhen Qiang Sambil Menatap Wajah Wei Wuxian.
"Xichen Ge, Apakah Boleh??." Ucap Wei Wuxian Meminta Izin Pada Lan Xichen Dan Hanya Dijawab Anggukan Kecil Dari Lan Xichen Sebagai Tanda Bahwa Dia Mengizinkannya.
"Baiklah, Kalian Kembalilah Ke Gusu Lebih Dulu. Biarkan A-Qi Ikut Denganku." Ucap Wei Wuxian Pada Para Zhen Yang Lain. Para Zhen Hanya Mengangguk Dan Segera Pamit Pergi.Mereka Kembali Berjalan Menuju Danau Bailing, Saat Ini Mereka Sedang Berada Di Pinggir Danau Tepatnya Di Bawah Pohon. Mereka Mengamati Danau Itu Terlebih Dahulu. Tiba-Tiba Saja Wei Wuxian Kehilangan Keseimbangannya Dan Terduduk. Mereka Semua Terlihat Khawatir Pada Wei Wuxian, Tak Terkecuali Lan Wangji Yang Tadi Berada Tepat Di Sampingnya. Dia Reflek Kemudian Memapah Wei Wuxian Menuju Ke Batang Pohon Yang Berada Di Belakangnya. Lan Xichen Bertanya Pada Wei Wuxian Apa Yang Terjadi Dengannya.
"Adik Wei, Apa Yang Terjadi Denganmu?." Tanya Lan Xichen Yang Sedikit Cemas Melihat Wei Wuxian.
"Ahaha, Xichen Ge Aku Baik-Baik Saja." Ucap Wei Wuxian Mencoba Menenangkan Semua Orang Termasuk Lan Wangji.
"Lan Zhan, Aku Baik-Baik Saja. Jangan Khawatir Oke!."
Zhen Qiang Menatap Wei Wuxian Dengan Tatapan Garang. Dia Membuka Pakaian Wei Wuxian Di Bagian Atas Dan Terlihatlah Luka Tusukan Dan Sayatan Yang Sepertinya Baru Saja Didapat. Lan Xichen Dan Lan Wangji Kembali Terkejut Melihat Luka Yang Ada Di Dada Wei Wuxian, Berbeda Dengan Jiang Cheng Dan Zhen Qiang. Mereka Segera Bertanya Pada Wei Wuxian.
"Xian Gege Dimana Lonceng Milikmu??." Tanya Zhen Qiang Dengan Wajah Datarnya Walaupun Tertutup Oleh Topeng.
"Apa Kau Meninggalkannya Di Gusu?." Tanya Jiang Cheng Dengan Wajahnya Yang Terlihat Sedikit Emosi.
Wei Wuxian Hanya Tersenyum Kaku Mendengar Pertanyaan Dari Jiang Cheng Dan Zhen Qiang.
Lan Xichen Kembali Menatap Wei Wuxian Meminta Penjelasan. Sedangkan Lan Wangji, Karena Dia Terlalu Cemas Walau Di Wajahnya Hanya Terlihat Wajah Datarnya. Dia Bertanya Pada Wei Wuxian Apa Yang Terjadi Dengannya.
"Apa Yang Terjadi Denganmu?." Tanya Lan Wangji Yang Khawatir Dengan Wajah Datar Yang Menjadi Ciri Khasnya.
"Lebih Baik Xichen Ge Tanya Mereka Saja. Lan Zhan Mereka Menatapku Seolah-Olah Ingin Memakanku Hidup-Hidup." Ucap Wei Wuxian Sambil Memeluk Tangan Lan Wangji. Lan Wangji Hanya Mengelus Pelan Punggung Wei Wuxian Tanpa Diketahui Oleh Mereka Bertiga. Akhirnya Zhen Qiang Dan Jiang Cheng Menjelaskan Apa Yang Terjadi Dengan Wei Wuxian.
"Xian Gege Sangat Sensitif Terhadap Aura Negatif. Jadi, Jika Disekitarnya Terdapat Aura Negatif Maka Di Tubuhnya Akan Ada Luka Sama Seperti Sekarang,Dia Tidak Akan Terluka Jika Dia Membawa Lonceng Itu. " Ucap Zhen Qiang Dengan Wajah Datarnya.
"Sebenarnya Dimana Loncengmu?? Hal Ini Tidak Mungkin Terjadi Jika Saat Ini Kamu Memakai Lonceng Itu. Apa Kau Benar-Benar Meninggalkan Lonceng Itu Di Gusu??." Tanya Jiang Cheng Dengan Wajah Yang Sudah Menggelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
My life
SpiritualWei Wuxian Adalah Grandmaster Dewa Kematian Di Kehidupan Yang Lalu. Namun Karena Ingin Menyelamatkan Bayi Yang Ada Di Dalam Kandungannya Dia Harus Meninggalkan Dunia Untuk Selamanya. Hua Cheng Adalah Suami Wei Wuxian.Hua Cheng Sangat Terpukul Atas...