.
.
.
🍁🍁🍁🍁
“Kamu sudah dengar, gadis dari kelas sebelah tidak kembali ke kelompoknya? Sekarang anggota kelompok dan guru penanggung jawab sedang pergi mencarinya!” saat makan malam, semua orang mulai membicarakan kabar anak hilang, yang sepertinya anak itu pergi untuk jalan-jalan sendiri tanpa meminta izin ke ketua kelompok atau guru pembimbing. “Kalian pasti tahu Hinata Hyuuga, ‘kan?”
“Hyuuga yang itu? Aduh, kenapa dia lagi sih!” gerutu dari yang lainnya. “Aku dengar saat kelas satu, dia juga hilang dari kelompoknya. Berarti ini bukan kali pertama dia membuat ulah. Setiap tahun seperti ini,” mereka kemudian melirik Naruto. Pada saat itu, Naruto mencari Hinata karena gadis itu tiba-tiba menghilang. Tahun ini, Hinata mengulanginya lagi.
“Uzumaki kelihatannya sudah tidak peduli, dia bahkan tidak bergerak dari duduknya, padahal sudah satu jam lebih gadis itu menghilang.”
Shion melirik Naruto. “Kamu yakin tidak mau pergi mencarinya?” pemuda itu bahkan tidak bersuara, tapi ketika Shion melirik gerak-gerik dari apa yang sudah dilakukannya dengan makanannya—mengaduk-aduk dengan gelisah—Shion tahu, kalau Naruto juga mengkhawatirkan gadis itu. “Mau sampai kapan makanan itu kamu aduk seperti itu?”
Naruto sedang memikirkan keputusannya; apakah dia sebaiknya pergi atau tidak untuk mencari Hinata. Semua orang berpikir bahwa dia tidak akan pergi untuk mencari gadis itu, bahkan tak satu pun dari mereka yang menyadari, sejak kabar itu terdengar oleh telinganya, Naruto berusaha untuk tidak peduli, tetapi dia enggan mengakui kalau dia sangat begitu khawatir.
Namun saat dia melihat ke luar jendela dari ruang makan di penginapan, terlihat hari semakin gelap, tempat ini bukan Tokyo yang dipenuhi oleh gemerlap gedung-gedung tinggi apalagi banyaknya pos polisi pada setiap titik jalan. Untuk saat ini, di sekitar mereka hanya ada jalanan menanjak, rerumputan, bukit-bukit batu kapur, dan kolam air dingin dengan bersuhu hampir 14° Celsius. Apakah Hinata berada di Beppu sekarang setelah yang Naruto ingat, gadis itu sempat terobsesi dengan tempat tersebut.
Masih berada di suasana makan malam, Naruto beranjak dari duduknya sampai Shion mendongak karena terkejut, dan teman-teman lain yang ada di depannya pun melihatnya aneh. “Kamu sudah selesai makan?” tanya Gaara heran. “Makananmu masih penuh, kamu terlihat belum makan apa pun,” Gaara melirik Shion yang tidak berkomentar, gadis itu masih makan di sebelah Naruto, sedangkan Naruto benar-benar meninggalkan mejanya.
Naruto berlari menuju ke depan penginapan dan bertemu dengan guru pembimbing lainnya. “Saya minta izin untuk mencari Hinata di sekitar Beppu,” guru tersebut kaget begitu Naruto ada di sampingnya saat dia merasa khawatir dengan salah satu muridnya masih belum berkumpul bersama yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance ✔️
FanficSatu-satunya yang Hinata Hyuuga miliki adalah keteguhan hatinya pada cinta yang tidak pernah terbalas, sampai akhirnya dia menyerah demi kebahagiaan pemuda yang dicintainya. Sejak kecil, hubungan mereka dimulai antara jendela yang berhadapan, lalu...