.🦟Warning typo
.
Nih di double karena komennya dah lebih dari sebelumnya wkwk. Good job (◍•ᴗ•◍)
.
Telat banget yah, Author lagi ujian jadi belajar dulu wkwk
⁽⁽ଘ( ˊᵕˋ )ଓ⁾⁾
..
Happy Reading
Enjoy :)
.
.
*****
Jika di list siapa rank paling atas dalam berpura-pura baik-baik saja mungkin Sungchan juaranya. Dia diam dan menenangkan semua orang Mark, Jeno, Beomgyu, bahkan Bubunya.
Dia menghandle semua dan mencoba mengisi kekosongan. Ia menjaga kembarannya dan selalu membuatnya tidak merasa kurang. Tidak banyak menangis dan lebih memilih merangkul saudara kembarnya yang banyak bersedih.
Karena kekosongan posisi kepala keluarga yang sebenarnya, Mark sibuk dengan segala ekspektasinya sendiri untuk menggantikan posisi itu agar keluarga nya tidak kekurangan.
Bubu sibuk membuat suasana menjadi lebih hangat hingga anak-anaknya tidak merasakan perbedaan juga kehilangan rumah mereka.
Jeno yang sibuk berlari dari masalahnya dan meninggalkan anaknya sendiri. Hal itu tidak menjadi masalah dengan kehadiran Jaewon karena selama ini dia mengambil peran penting untuk mewarnai suasana rumah mereka.
Beomgyu, kembarannya yang berbeda beberapa menit saja itu berubah banyak. Tidak lagi mengomel di manapun juga kapanpun. Pembawaannya lebih anggun dan tertutup. Kadang Sungchan merindukan sosok kembarannya yang dulu dan bersedih saat terasa semuanya berubah dengan cepat.
Mereka kini sudah dewasa, berhasil bertahan melewati masa yang berat selama 5 tahun lamanya. Menyandang marga Jung mungkin hal yang paling buruk selama jangka waktu itu.
Berita naik ke beberapa media dan keduanya yang masih menempuh pendidikan menengah atas terkena imbasnya. Visual mereka mencolok apalagi Beomgyu yang memang cukup terkenal di sekolahnya karena merupakan adik dari Jeno dan Mark.
Sungchan mengambil pilihan untuk satu sekolah dengan Beomgyu saat pindah ke daerah pinggiran Seoul yang asri. Menghindari hirup pikuk kesibukan ibu kota pusat yang memuakkan.
Ucapan bak ribuan belah pisau menabur garam pada luka yang masih basah di keduanya. "Bubu tidak boleh tahu, itu akan memperburuk keadaan" mereka tidak ingin menjadi beban hati setelah hyungnya Jeno membuat masalah di rumah mereka setelah lima bulan membentuk keluarga mereka kembali.
Hanya berbulan-bulan menahan rundungan banyak anak yang hanya tahu tentang berita yang mengiring opini publik sedikit menyesatkan. Mereka tidak tahu apapun namun dilibatkan oleh permasalahan.
Pada hari setelah perceraian itu telah terlaksana, Sungchan hari itu menjemput kembarannya atas suruhan Mark. Ia menunggu di lapangan area sekolah karena kelasnya selesai lebih awal. Siapa yang menduga ia melihat kembarannya di rundung di depan matanya.
"Kenapa tidak mengatakan apapun Gyu?! Kamu kira aku, bubu, dan Hyung yang lain akan terima jika kamu diperlakukan begitu?" Marah tentu saja Sungchan marah. Ia mengusap wajahnya dengan frustasi mendongak menatap langit yang sedikit menyilaukan, ia rasanya ingin menangis saja karena kejadian akhir-akhir ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coming Home
FanfictionEntah sejauh apapun mereka berjalan, pasti akan ada saatnya mereka kembali, ke tempat paling nyaman yang mereka sebut "Rumah"