Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taeyong memarkirkan mobilnya tepat di garasi, ia memejamkan matanya berusaha meredakan gemuruh emosi di dadanya. Ia berusaha menghapus binar mata Junho yang terpatri di kepalanya.
Walaupun 5 tahun telah berlalu, kenapa ia harus bertemu dengan anak itu? Kenapa ia harus melihat Jaehyun dengan anak itu, secara tidak langsung anak itu menjadi salah satu sebab terputusnya hubungan mereka.
Tidak, tidak, Taeyong menggelengkan kepalanya cepat. Junho tidak salah apapun, dia pasti juga tidak ingin di lahirkan seperti ini. Ia tidak seharusnya menanggung perbuatan kedua orang tuanya.
Seandainya waktu bisa di putar dia tidak akan menghiraukan kebisingan dari kelas bulan. Tidak akan terpaku dengan binar mata ceria Junho, yang sialnya kini ia bisa tahu siapa pemilik binar mata yang sama dan menurunkannya dengan Junho.
Taeyong menghembuskan napas lelah, ia sudah cukup lama bergelut dengan emosi dan pikirannya sendiri. Seharusnya ia tidak perlu menghiraukannya, seharusnya ia tidak harus membawa kejadian hari ini jauh ke perasaannya.
Bukankah keduanya telah selesai, hubungan pernikahan itu telah berakhir tidak seharusnya ia kembali bergelut dalam kenangan lamanya. Kini tidak ada lagi yang sama. Ia dan Jaehyun tidak lagi memiliki hubungan.
Taeyong membuka pintu rumah, jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Taeyong menatap Beomgyu yang sedang memangku Jaewon di ruang tengah. Ia cukup terkejut dengan Mark yang memeluknya tiba-tiba.
"Bubu, aku sudah membeli makan malam. Kita menunggu bubu" Taeyong terkekeh mengangguk, mengucapkan terima kasih dengan gerakan halus tanpa suara di bibirnya.
Jaewon yang mendengar suara Mark, seketika tersadar bahwa Taeyong sudah kembali, ia berlari kecil menghampiri, meminta untuk di gendong.
Sebelum Mark mencegahnya "Paman saja yang gendong yah, bubu pasti lelah" Jaewon menunduk sedih sebelum mengangguk mengerti dan lebih memilih masuk kedalam pelukan Mark.
Beomgyu terkekeh sejenak, ia menghampiri bubunya melaporkan sesuatu "Bubu tadi Jaewon sedikit demam, jadi ku beri obat biasanya" Taeyong melirik sekilas ke arah Beomgyu bertanya lebih lanjut tentang gejala apa saja yang Jaewon alami sebelumnya, Taeyong juga sempat menyentuh kening Jaewon yang terasa hangat.
"jika sudah diberi obat, demamnya tidak turun kita ke dokter saja".
~
Suasana meja makan berjalan seperti biasanya, lengkap kecuali Jeno yang memang sudah lebih dari satu tahun tinggal di negeri tirai bambu.