Angin besar sontak saja meniup kencang di sekitar mereka, sebuah sayatan pedang terasa menghancurkan tubuh dua orang shinobi asing itu, mereka terkejut bukan main saat melihat seorang pria menyerang mereka dengan brutal dan tiba-tiba yang bahkan lebih cepat daripada kedipan mata.
Mereka mengeluarkan jurus-jurus andalannya namun tak satupun mampu menggores kulit Sasuke.
Sakura mengerjapkan kedua matanya, ia menarik nafas kemudian membuangnya dengan sedikit kasar, ia merasa lega karena akhirnya suaminya datang."Sasuke kuuunnn" ujar Sakura dengan suara parau.
Mendengar rintihan Sakura, kedua shinobi itu membelalakkan matanya, mereka segera melirik pada mata lelaki yang bertarung bersama mereka.
"Sharingan....?" guman Hogu.
"Uuuuchiha Sasssuke??" Yoji berucap.
Seketika tubuh mereka merinding, mereka sangat mengenal betul nama yang tersohor itu, si pembunuh berdarah dingin yang tak pernah mengasihani musuhnya.
"Kita bisa mati jika terus berada di sini" ujar Yoji yang kemudian bergerak mundur hendak kabur.
Sasuke segera mematahkan tangan mereka dengan cepat, mereka berteriak kesakitan dan meronta-ronta agar Sasuke menghentikannya meskipun mereka sendiri tahu bahwa permohonan itu akan sia-sia.
Sakura yang melihatnya sontak saja terbangun, ia kini dalam posisi duduk di atas tanah, "Sasuke kun... hentikan!!, tolonglah lepaskan mereka, biarkan mereka pergi dari sini" pinta Sakura yang masih merasa iba karena nalurinya sebagai seorang dokter sekaligus dirinya tak ingin melihat suaminya membunuh orang lagi, sudah cukup dengan tindakannya dimasa lalu.
Sadar akan ucapan isterinya, Sasuke segera melepaskan mereka sambil menendang keduanya hingga tersungkur, kedua shinobi tersebut segera kabur terbirit-birit. Sementara itu, Sasuke segera menggendong Sakura untuk kembali ke dalam gubuk.
Ia pandangi wajah Sakura yang masih terbatuk-batuk dan penuh luka di sekitar tangan dan kakinya kemudian ia mengusap kepalanya sembari membagi cakra untuk membantu pemulihan isterinya.
"Maaf, aku pergi sedikit lebih lama sehingga kau sampai seperti ini" celetuk Sasuke.
Sakura menggeleng, "tidak apa-apa Sasuke kun, aku baik-baik saja" jawabnya sambil menyunggingkan senyumannya.
Sasuke belum berkedip sejak Sakura menjawab ucapannya, batinnya masih bergejolak melihat kondisi isterinya yang hampir babak belur.
"Sebentar, ku ambil buah-buahan yang tertinggal di luar" katanya.Sakura mengangguk, "ya" ia menjawab lembut.
Wajah damai Sasuke seketika berubah dingin kala ia berbalik keluar gubuk, secepat kilat ia mengejar dua shinobi yang sudah ia biarkan lolos, entah kenapa hatinya terasa mengganjal melihat isterinya diperlakukan dengan kasar apalagi dalam kondisi sedang hamil, terlebih ia menaruh curiga pada dua shinobi itu.
Sementara kedua shinobi yang mencoba kabur sempat bergosip terkait munculnya Sasuke, disamping memang awalnya merasa terkejut dengan kedatangannya secara tiba-tiba yang mana orang tersebut adalah target yang harus mereka pantau, namun disisi lain mereka mulai menebak bahwa ia memiliki hubungan dekat dengan perempuan hamil yang hendak mereka nodai tadi.
"Aku curiga bahwa perempuan tadi sedang mengandung anaknya Sasuke" ujar Yoji.
Hogu mengangguk, "tidak salah lagi, melihat kedekatan mereka sepertinya itu benar, ini artinya akan ada Uchiha baru yang akan lahir, yang berarti Sasuke bukanlah Uchiha terakhir" katanya.
"Kita barus segera laporkan ini pada ketua organisasi" ucap Yoji.
Dua shinobi itu rupanya diberikan misi untuk memantau Sasuke yang mana Uchiha terakhir itu hendak dibuat kloningannya, mereka adalah anak buah dari Magire yang merupakan asisten Kido. Keduanya baru mengingat bahwa Kido pernah menculik seorang perempuan untuk memancing Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light of Uchiha
Fanfiction(Sasusaku) Rasa dendam yang menggebu - gebu dalam hati dan fikiran Sasuke terhadap kakak kandungnya Itachi telah memaksanya untuk segera pergi meninggalkan Konoha demi menimba kekuatan dari Orochimaru sebagai bekal untuk membunuh satu - satunya kelu...