Perjalanan penebusan dosa

1.2K 77 1
                                    

Beberapa hari selepas Kakashi dilantik sebagai Hokage ke 6, ia memutuskan untuk membebaskan muridnya yaitu Sasuke Uchiha dari penjara dengan mempertimbangkan andil besarnya dalam perang dunia shinobi ke 4, Sasuke turut menjadi pahlawan dalam perang besar itu.

Namun hal yang paling penting adalah karena Sasuke adalah satu-satunya shinobi asal Konoha yang masih hidup dan memiliki rinnegan, apalagi rinnegan Sasuke sangatlah spesial dengan 7 tomoe.
Singkatnya hanya dialah satu-satunya orang yang tepat untuk melakukan misi tersulit karena mampu menguasai ruang dan waktu, sehingga bisa mengintai musuh yang hendak menyerang Konoha.

Hari itu tepat ketika waktu masih pagi, Sasuke berada di depan gerbang keluar Konoha bersama Kakashi dan Sakura. Sebelumnya Sakura sudah menawarkan untuk memakai tangan palsu dari sel Hashirama yang sudah dibuat Tsunade untuknya, namun Sasuke menolak karena mempertimbangkan segala dosa yang sudah ia perbuat sehingga ia belum mau menerimanya.

Kunoichi merah muda itu meminta dirinya ikut bersama Sasuke, namun Sasuke mengatakan bahwa perjalanannya itu juga merupakan penebusan dosa baginya yang tak ada hubungannya dengan Sakura.
Wanita cantik itu kecewa dengan imutnya sambil menunduk, Sasuke mendekatinya kemudian mengetukkan 2 jari tangannya di dahi Sakura.

"Lain kali saja yah, terima kasih" ucap Sasuke dengan senyuman tipis yang nyaris tak terlihat.

Sriiiinggg taburan bunga-bunga segar memenuhi hatinya, wajahnya merona dan merasa salah tingkah, namun meskipun Sasuke memintanya untuk tidak ikut, ia tetap bersikukuh harus ikut bersamanya karena.....

*flash back*

Beberapa hari lalu selepas Ino menginap di rumahnya, Sakura berangkat menuju rumah sakit seperti biasa meskipun wajahnya masih terlihat pucat, ia mengambil sebuah test pack lalu menggunakannya di kamar mandi. Matanya terbelalak ketika ia menyadari terdapat 2 garis yang keluar, jantungnya berdegup kencang mengetahui sesuatu tengah tumbuh di dalam rahimnya, ia mengusap perutnya pelan.

"Aku tak menyangka kau hadir secepat ini, nak" ungkap Sakura seraya menyandarkan tubuhnya di kursi sambil mengingat sudah berapa kali Sasuke menumpahkan benihnya ketika itu. Ia memijat dahinya sambil meringis, "sebenarnya aku masih terlalu muda untuk mengandung, apalagi papamu masih berada di dalam penjara, sayang. Tapi mama janji akan menjaga dan mempertahankanmu" katanya sambil mengusap perutnya lalu memberikan kecupan lewat tangannya.
"Tapi masalahnya, bagaimana caranya aku memberitahu Tsunade sama bahwa aku hamil?" Ucapnya.

Beberapa saat kemudian, Shizune masuk ke ruangan Sakura, ia menatap rekannya itu dengan heran karena jarang sekali Sakura ketiduran pada saat jam kerja, apalagi wajahnya terlihat pucat. Ia mendekatinya kemudian segera menyentuh dahi Sakura dengan punggung tangannya.
Keringat dingin tampak bercucuran.

Sakura terbangun kemudian segera duduk dengan rapi ketika mengetahui Shizune mengusap keningnya.

"Sakura san, kau sedang sakit?, biar ku periksa" ucap Shizune.

"Tidak usah, terima kasih banyak Shizune senpai, aku hanya lelah dan butuh istirahat sebentar" jawab Sakura.

"Tapi wajahmu pucat sekali, aku khawatir kau sakit parah" ujar Shizune. "Atau sebaiknya istirahat saja di rumah, biar aku sampaikan kepada Tsunade sama bahwa hari ini Sakura san sedang kurang sehat" katanya.

Mempertimbangkan bahwa mungkin saja Tsunade bisa menebak kehamilan dirinya yang mana ia belum siap memberitahukan hal itu kepada gurunya, apalagi ayah dari bayi yang sedang dikandungnya adalah tahanan kelas atas yang masih berada di dalam sel, sudah pasti akan menjadi pertanyaan besar, akhirnya Sakura memutuskan untuk pulang.

Namun di tengah perjalanan, Ino mencegatnya, sahabat pirangnya yang memang sudah menaruh curiga pada Sakura tersebut terus memberondonginya dengan pertanyaan sampai akhirnya Sakura yang terpojok menceritakan semua rahasianya.

The Light of UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang