Perjodohan?

20.3K 1K 11
                                        

"Lo?!" Tanya cowok itu kaget.

"Ngapain lo disini?!" Ucap Prilly yang tak kalah shock.

"Kalian akan dijodohkan.." jelas Ayah dari orangtua si cowok tersebut.

Mila, Ayah Rizal, dan Bunda Uly pun terkekeh melihat ekspresi Prilly dan Ali. Ya, Prilly akan dijodohkan dengan Ali. Gila bukan?

"Hah?! Om Syarief? Yaampun om udah lama banget ga ketemu ya, sekalinya ketemu langsung dijodohin" ucap Prilly yang ternyata mengenali om syarief, ayah dari Ali.

"Tapi bentar.. Jadi, Ali ini.. A-anaknya Om?" tanya Prilly terbata-bata.

"Iya benar sayang, Ali ini anaknya Om. Kita udah lama ga ketemu ya Prilly? Kamu sekarang udah tumbuh menjadi gadis cantik. Dulu, om ketemu kamu pas masih kecil banget." jelas Om Syarief yang juga kerabat Ayah Rizal tersebut.

"Tap-tapi Om, Prilly mau dijodohin sama Ali?.."

"Papa, Ali gak mau!" cetus Ali

"Ali.. Bersikap sopan lah kamu" elak Mama Resi, yang pasti bundanya Ali.

"Ehm, iya maaf Ali kelepasan" Ali ngeles.

"Jadi, gimana? Kalian mau?" tanya Ayah Rizal di sela-sela perbincangan mereka.

"Prilly sih.."

"Ali sih.."

Ucap mereka berdua berbarengan.

"Plagiat lo Li!" cerocos Prilly.

"Lah? Jadi gue sih yang plagiat?!" jawab Ali tak mau kalah.

"Kan, Mila bilang juga apa Tan, Om. Mereka berdua tuh udah kayak Tom&Jerry susah akurnya!" ledek Mila.

"Apa Mil? Jadi lo udah tau rencana ini?" tanya Prilly

Mila terkekeh, "jangan salahkan Mila, ini rencana kami semua." ucap Bunda Uly sambil melirik Ayah Rizal, Pak Syarief, dan Bu Resi.

"Mila, awas lo ya!" seru Prilly

"Udah ah, kalian kebanyakan bercandanya, jadi setuju gak?" tanya Om Syarief.

"Ehm.. I-itu.. Gimana ya" ucap Prilly yang tak enak untuk menolaknya. Pasalnya, Prilly sangat dekat dengan Om Syarief karena dulu sewaktu Ayah dan Bundanya sibuk bekerja, Prilly dititipkan kepada Om Syarief saat Prilly berumur 5 tahun. Setidaknya Prilly harus berbalas budi dengan Om Syarief, dan ia juga ingat perkataan Mila yang katanya Ali bisa menghidupkan keluarganya. Baiklah keputusan Prilly sudah bulat.

Prilly menarik nafas dalam-dalam.

"Oke Prilly setuju" jawab Prilly dan sukses membuat mata Ali terbelalak.

"Apa Prill?!" tanya Ali kaget

"Iya Li, gue setuju. Sekarang tinggal keputusan lo, gimana li?" ucap Prilly serius.

Ali menatap Prilly dengan tatapan lo-udah-gila. Apalah itu.

"Tapi, ini gak terlalu cepet?" tanya Ali

"Masa Ali udah nikah disaat Ali masih SMA gini?" lanjut Ali membuat orangtuanya dan orangtua Prilly terbahak.

"Kenapa kamu polos banget sih sayang? Ya enggaklah. Kalian ngerti perjodohan ini tuh buat jaminan masa depan kalian doang kok, nikahnya nanti setelah usai kuliah, sebelumnya kalian tunangan dulu pastinya. Tapi itu juga saat kalian udah lulus SMA. Jadi sekarang kalian pasti taulah apa yang harus kalian lakukan" jelas Bunda Resi

"Maksudnya, sekarang kita harus pacaran gitu?" tanya Ali lagi. Sungguh, Ali sangat lucu dengan ekspresinya yg seperti itu.

Bunda Resi dan Ayah Rizal mengangguk dan tersenyum mantap.

"Oh ya udah deh, kalo gitu.. Ali.. Ali se,setuju." ucap Ali gugup. Ali tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya itu, Ali yakin mereka tau yang terbaik buat Ali.

"Alhamdulillah!" ucap kedua orangtua mereka, Mila yang paling girang.

"Akhirnyaa, kalian bakalan akur dan jadi pasangan serasi. Aih aih co cwit.." goda Mila

Prilly dan Ali hanya senyum terpaksa.

"Boleh Ali sama Prilly ngobrol berdua di belakang?" elak Ali

"Wahh, boleh banget dong. Silakan" jawab Ayah Rizal antusias.

Dengan segera, Ali menarik tangan Prilly ke halaman belakang rumah Prilly.

"Prill, apa lo mau pura2 di depan orangtua lo?" tanya Ali serius

"Pura2 apaan sih maksud lo li?" tanya Prilly dengan muka polosnya.

"Ya itu, pura2 kalo lo itu akur sama gue. Dan pura2 pacaran" jawab Ali santai

"Terpaksa gue li! Gue juga gak mau keles, hiih!" umpat Prilly.

"Ya masalahnya, kita sama2 ga ada perasaan apa apa Prill. Iyakan?" ucap Ali sambil memegang bahu Prilly.

"Ya iya sih bener" jawab Prilly datar

"Tapi apa salahnya jika kalian sama2 belajar mencintai satu sama lain?" tanya Mila yang tiba2 muncul diantara keduanya.

"Mila" ucap Ali dan Prilly

"Cantik.." jawab Mila kepedean.

"Ish. Mila! Sumpah lo ya, kenapa gak bilang dari awal, kampret!" celoteh Prilly

"Hmm.. Mau gimana, lagian Om sama tante yg suruh rahasiain ini semua. Gimana dong?" ucap Mila dengan nada meledek.

"Au ah!"

"Ya udah, kalian.. Gue mohon kalian bisa ya belajar saling mencintai, Om Rizal dan Tante Uly tuh pengen banget ngeliat kalian berdua bersatu, dan ada satu alasan lagi yang cuma Om Rizal, Tante Uly, dan gue doang yg tau. But, intinya ini udah jalan yg paling terbaik buat kalian berdua, dan mereka tau apa yg terbaik. Ngerti?" jelas Mila panjang lebar sambil menepuk bahu Ali dan Prilly. Mila pun berlalu dari hadapan mereka.

"Prill, oke gue akuin saat ini gue emang gak ada rasa sedikitpun sama lo. Tapi, sesuai apa yg Mila bilang, gue bakal belajar buat mencintai lo. Demi orangtua kita juga Prill" ucap Ali meyakinkan Prilly.

"Iya Li, thanks ya lo udah bisa ngertiin keadaan. Dan gue janji, ga bakal ribut lagi sama lo. Tapi maaf kalo masih rada kelepasan ribut2 dikit lah biar seru ga serius2 amat" Prilly terkekeh

"Iya Prillyku, sekarang kita harus terbiasa ya ngejalanin hidup kayak gini, suasana baru juga. Hehe" ucap Ali

Prilly agak kaget dengan ucapan Ali

"Apa dia bilang tadi? Prillyku? Hm panggilan yg lucu tapi agak disgusting? Ah, but its ok. We're in relationship now." Batin Prilly

----

Halo halo, hehe maafin authornya yg baru nongol dan sekalinya muncul cuma update dikit pula. Maaf yaaa kemarin wifiku mati dan paket abis nasib bgt ya :( sebenernya aku liat target jg dan ini belum mencapai targetku but its okaayy, tapi tetep ya vote&comment trs thankies!:*

My Naughty GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang